Wanita pengidap diabetes harus lebih ketat mengontrol penyakitnya. Terlebih, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, mengungkapkan wanita diabetes 4 kali lipat lebih berisiko mengalami penyakit jantung.
Hal ini dibandingkan dengan pria pengidap diabetes, yang hanya berisiko 2 kali lipat mengalami komplikasi penyakit metabolik tersebut.
Oleh karena itu, ada banyak faktor yang harus diperhatikan diabetesi (penderita diabetes) wanita untuk mengelola penyakitnya.
Selain rajin kontrol gula darah, minum obat, dan menerapkan pola hidup sehat, cermatlah dalam memilih alat kontrasepsi (KB) yang aman untuk penderita diabetes.
Pasalnya, sejumlah penelitian menyebutkan beberapa jenis KB dapat memperbesar gejala penyakit metabolik, seperti meningkatkan gula darah, berat badan, hingga kolesterol.
Artikel Lainnya: Metode-metode Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Jenis KB yang Aman untuk Penderita Diabetes
Menurut The Society for Academic Specialists in General Obstetrics and Gynecology, AS, KB untuk penderita diabetes yang aman digunakan adalah jenis kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progestin.
Progestin merupakan progesteron sintetik yang memiliki efek serupa progesteron alami. Pada wanita, progestin dapat membantu mengatur siklus menstruasi, menghambat penebalan dinding rahim, hingga mencegah ovulasi.
Jenis KB untuk diabetes dengan kandungan progestin dapat berupa implan, intrauterine device (IUD), maupun pil. Ragam pilihan ini dinilai berisiko kecil memengaruhi metabolisme gula darah, lipid, maupun pembentukan gumpalan darah.
Berikut tiga jenis KB yang aman untuk penderita diabetes:
1. KB Implan
Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, KB implan yang hanya mengandung progestin aman untuk diabetesi.
“Karena, KB implan yang hanya mengandung progestin tidak mengandung hormon estrogen yang dapat memperburuk kondisi diabetes,” jelasnya.
Jenis KB implan merupakan kontrasepsi berbentuk tabung yang dimasukkan ke kulit lengan atas. Ketika dipasang, alat kontrasepsi ini akan mendistribusikan hormon progestin ke dalam tubuh dan mencegah ovulasi.
Meski begitu, diabetesi pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan KB implan.
Artikel Lainnya: Cara Minum Pil KB yang Benar
2. IUD
Intrauterine device (IUD) merupakan kontrasepsi berbentuk huruf T. Alat ini dipasang di dalam rahim guna mencegah kehamilan. Terdapat dua jenis IUD, yaitu IUD tembaga (non-hormonal) dan IUD hormonal.
Dokter Astrid mengatakan IUD tembaga aman digunakan penderita diabetes. “Karena, KB IUD non-hormonal memang tidak memengaruhi kondisi hormon wanita yang berperan dalam patofisiologi penyakit metabolik seperti diabetes,” jelasnya.
3. Pil KB
Pilihan KB untuk diabetes yang hanya mengandung progestin juga dapat berbentuk pil. Pil KB bermanfaat menghambat penebalan dinding dan produksi lendir rahim. Hal ini membantu mencegah kehamilan.
Itu dia rekomendasi KB untuk penderita diabetes. Sebelum menggunakannya, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter. Jadi, dokter dapat mengidentifikasi kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, yang mungkin bisa memicu efek samping KB.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, gunakan Live Chat Klikdokter untuk konsultasi lebih mudah bersama dokter umum dan spesialis.
(FR/JKT)