Minuman boba kembali berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia. Minuman manis ini memberikan sensasi agak berbeda berkat hadirnya “mutiara hitam” yang terbuat dari tepung tapioka. Manis, gurih, dan kenyal dalam satu kali sedot. Sungguh menggoda, bukan?
Sayangnya, rasa yang enak itu bisa membawa petaka jika dikonsumsi secara berlebihan. Bahkan disebut-sebut, minuman boba menyebabkan diabetes!
Seperti Anda tahu, diabetes terjadi akibat tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup untuk proses metabolisme gula darah.
Penderita diabetes pun cenderung mengalami kadar gula darah yang tinggi. Nah, satu-satunya jalan agar penderita bisa hidup dengan layak adalah dengan mengendalikan penyakitnya dengan melakukan gaya hidup sehat. Salah satunya melalui makanan terukur yang dikonsumsi.
Mengingat fakta-fakta tersebut, sebenarnya, boleh enggak sih penderita diabetes konsumsi minuman boba?
Artikel lainnya: 7 Makanan Enak yang Aman untuk Penyandang Diabetes
Bolehkah Pengidap Diabetes Konsumsi Minuman Boba?
Dengan segala kenikmatan yang ditawarkan, minuman boba ternyata tidak baik bagi kesehatan.
Salah satu alasannya, minuman yang lekat dengan kehidupan anak muda ini memiliki kadar gula yang tinggi. Minum boba pun dapat menyebabkan lonjakan kadar gula dalam tubuh.
Bayangkan saja, dalam satu gelas kadar gula boba rata-rata sebanyak 38 gram gula, dengan 300 kalori. Padahal, jumlah gula yang boleh dikonsumsi adalah 10 persen dari kebutuhan energi total.
Misalkan saja, kebutuhan kalori Anda adalah 1.500 kalori, maka asupan gula maksimalnya adalah 150 kalori.
Terlalu banyak asupan gula dalam waktu yang sering bisa mengakibatkan gangguan metabolisme dan pengaturan gula darah. Hal ini tentu tidak baik bagi pengidap diabetes yang perlu mengontrol gula darahnya secara ketat.
Longgar dalam menjaga kadar gula darah berpotensi menimbulkan komplikasi. Misalnya saja, gangguan penglihatan, gangguan ginjal, dan juga penyakit jantung.
Jadi, apakah pengidap diabetes boleh konsumsi minuman boba? Jawabannya adalah sebaiknya dihindari. Jangan konsumsi minuman ini secara rutin karena minuman ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Jika Anda sekadar ingin mencicipinya, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan. Seperti, Anda membeli satu gelas minuman boba, tapi membaginya dengan adik, kakak, atau pun teman.
Selain itu, Anda juga dapat meminta gula yang minimal pada minuman Anda. Jangan pula memesannya terlalu sering. Tetap batasi diri Anda dalam meminum boba.
Artikel lainnya: Awas! Makanan Makanan Olahan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
Jajanan Lain yang Memicu Diabetes
Meskipun boba bisa menyebabkan diabetes, itu bukan satu-satunya jajanan kekinian yang berpotensi bikin kenaikan gula darah. Selain boba, Anda juga mesti menghindari makanan dan minuman pemicu diabetes yang sedang tren berikut ini.
Chicken Crispy
Jajanan kekinian ini memiliki rasa yang lezat dan bisa bikin ketagihan. Sayangnya, chicken crispy mengandung kandungan garam yang tinggi yang dapat menyebabkan radang tenggorokan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Cheese Tea
Sudah pernah coba cheese tea? Minuman yang satu ini memang sangat gurih di lidah dan bikin ketagihan untuk terus mengonsumsinya. Sayang, layaknya minuman boba, kandungan gula di dalamnya sangat tinggi sehingga tidak baik bagi kesehatan.
Telur Gulung
Makanan yang sering ditemukan di sekitaran sekolah dasar ini memang bisa bikin lidah bergoyang. Harganya yang relatif murah pun membuat makanan ini kerap dicari.
Kendati demikian, telur gulung bisa menyebabkan obesitas karena memiliki kandungan minyak yang tinggi. Jadi, tetap harus dibatasi, ya!
Minuman boba kini kembali menjadi tren. Meski enak dan menyegarkan, penderita diabetes tidak boleh kalap mata. Anda mesti bijak dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Yuk, intip informasi terkait efek jajanan kekinian bagi kesehatan di aplikasi KlikDokter.
[HNS/AYU]