Diabetes tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang terjadi karena ketidakmampuan sel tubuh dalam merespons hormon insulin.
Padahal, insulin merupakan hormon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu menyerap dan mengubah gula darah menjadi energi. Karena insulin tidak direspons secara optimal, gula darah (glukosa) penderita diabetes tipe 2 pun melonjak.
Untuk mengontrol kadar glukosa, diabetesi (pengidap diabetes) harus disiplin menjalani gaya hidup sehat, serta menggunakan terapi pengobatan diabetes yang direkomendasikan dokter.
Salah satu terapi pengobatan diabetes tipe 2 yang digunakan yaitu suntik insulin basal. Disampaikan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, insulin basal biasanya diberikan pada penderita diabetes yang baru pertama kali menggunakan insulin dan baru saja beralih dari obat oral.
Artikel Lainnya: Penyebab Prediabetes dan Diabetes Tipe 2 Sering Tidak Terdiagnosis
Bagaimana insulin basal untuk diabetes bekerja? Apa manfaatnya bagi diabetesi? Yuk, cari tahu.
Manfaat Insulin Basal untuk Pengidap Diabetes Tipe 2
Insulin basal merupakan salah satu jenis insulin buatan yang memiliki struktur kimia. Cara kerjanya serupa hormon insulin alami yang diproduksi oleh sel beta pankreas manusia.
Insulin basal disebut juga sebagai long-acting insulin alias insulin aksi panjang. Sebab, insulin basal dapat mengontrol gula darah sepanjang hari.
Bagi penderita diabetes tipe 2, fungsi insulin ini sangat dibutuhkan, berikut sederet manfaatnya yang perlu Anda tahu:
1. Menjaga Kadar Gula Darah Setelah Makan
Dokter Iqbal mengatakan, salah satu manfaat insulin basal bagi pengidap diabetes tipe 2 yaitu dapat mengendalikan gula darah setelah makan.
Pasalnya, setelah makan, tubuh akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi gula sederhana. Ketika gula masuk ke aliran darah, hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah.
Insulin aksi panjang yang memiliki cara kerja serupa insulin alami, dapat langsung bekerja membantu sel tubuh menyerap dan mengubah gula darah menjadi energi. Sehingga, kadar glukosa diabetesi tetap terkontrol.
2. Membuat Waktu Makan Lebih Fleksibel
Karena fungsi insulin basal dapat dirasakan sepanjang hari, diabetesi tidak perlu repot membawa suntik insulin ke manapun.
Terlebih, long-acting insulin hanya disuntikkan sebanyak satu hingga dua kali sehari. Diabetesi pun tidak lagi repot suntik insulin setiap selesai makan. Dengan begitu, waktu makan penderita diabetes tipe 2 pun menjadi lebih fleksibel.
Artikel Lainnya: Protein dalam Darah dan Faktor Risiko Diabetes Tipe 2
3. Mengurangi Risiko Hipoglikemia
Insulin buatan bermanfaat menurunkan kadar gula darah tinggi. Namun, jika insulin disuntikkan melebihi asupan karbohidrat yang dikonsumsi, hal ini dapat mencetuskan hipoglikemia.
Hipoglikemia merupakan kondisi gula darah rendah di bawah ambang batas normal. Ini menyebabkan pengidap diabetes mengalami sejumlah gejala, seperti:
- Berkeringat
- pusing
- sakit kepala ringan
- kesemutan di area tangan, kaki, bibir, ataupun lidah
- Penglihatan kabur.
Pada kasus ekstrem, hipoglikemia dapat menyebabkan penderita diabetes kejang hingga hilang kesadaran.
Insulin basal dapat menurunkan risiko hipoglikemia akibat kadar insulin berlebih di dalam tubuh. Itu karena, insulin aksi panjang hanya disuntikkan sebanyak satu hingga dua kali sehari.
4. Menjaga Kadar Gula Darah Ketika Tidur
Orang dengan diabetes berisiko mengalami peningkatan kadar gula darah ketika tidur. Menurut dr. Elizabeth Halprin dari Boston's Joslin Diabetes Center, Amerika Serikat, kondisi disebabkan organ hati melepaskan gula darah sepanjang malam.
Long-acting insulin yang bekerja sepanjang hari dapat meminimalkan risiko peningkatan kadar glukosa ketika diabetesi tidur. Sehingga, kadar gula darah penderita diabetes tipe 2 tetap terjaga.
Artikel Lainnya: Terapi Kombinasi untuk Diabetes Tipe 2
5. Mengurangi Risiko Komplikasi Diabetes
Diabetes tipe 2 yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi gangguan metabolik berupa kerusakan saraf, pembuluh darah, mata, hingga ginjal. Risiko komplikasi diabetes tersebut dapat diminimalkan menggunakan insulin basal.
Berdasarkan studi yang dimuat Diabetes Therapy tahun 2018, diabetesi yang disiplin menjalani terapi pengobatan menggunakan long-acting insulin selama tiga tahun, berisiko lebih rendah dirawat di rumah sakit akibat komplikasi diabetes, seperti hiperglikemia, hipoglikemia, ataupun koma diabetes.
Itulah keunggulan insulin basal untuk penderita diabetes tipe 2. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasikan kepada dokter KlikDokter.
(PUT/JKT)
Ditinjau oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan
Healthline. Diakses 2022. Basal Insulin Types, Benefits, Dosage Information, and Side Effects.
Healthline. Diakses 2022. Long-Acting Insulin: How It Works.
Web MD. Diakses 2022. Basal Insulin for Type 2 Diabetes.