Anda mungkin sudah tak asing dengan penyakit diabetes mellitus. Ya, itu adalah salah satu penyakit kronik yang banyak terjadi di seluruh belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita diabetes mellitus dalam 3 dekade terakhir berjumlah 422 juta orang dan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Secara garis besar, penyakit diabetes mellitus adalah peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat pankreas tidak cukup menghasilkan insulin. Penyakit ini disandang seumur hidup dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Oleh sebab itu, perlu kesadaran diri sendiri dan bantuan dari tenaga medis untuk menghindari komplikasinya. Beberapa komplikasi diabetes yang sering terjadi, misalnya stroke, serangan jantung, retinopati diabetikum dan gagal ginjal.
Mencegah komplikasi diabetes
Jika Anda mengalami penyakit diabetes mellitus, janganlah berkecil hati. Penyakit ini memang tidak dapat disembuhkan, tetapi gejala dan tingkat keparahannya bisa dikendalikan. Begitu pula dengan risiko terjadinya komplikasi, di mana Anda dapat mencegah terjadinya hal ini.
Adapun beberapa upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes, yaitu:
1. Pola makan sehat
Saat ditetapkan sebagai penyandang diabetes mellitus, bukan berarti Anda harus diet yang ekstrem agar kadar gula darah terus stabil. Faktanya, penderita diabetes mellitus tetap dapat makan seperti biasa, yaitu sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing individu. Namun, Anda diwajibkan untuk senantiasa memperhatikan keteraturan waktu, jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Bagi penderita diabetes mellitus, Anda diharuskan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 45–65% setiap harinya sebagai sumber energi. Anda tetap harus makan 3 kali dalam sehari, dan jika perlu diberikan selingan 2 kali di antara makan besar.
Selain itu, asupan lemak tetap disarankan sebesar 20–25% dari kebutuhan kalori. Pilihlah makanan yang mengandung lemak tak jenuh. Batasi pula konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging berlemak dan susu full cream.
Jangan lupa untuk mengonsumsi protein dalam jumlah cukup setiap hari. Kebutuhan protein yang disarankan adalah sebesar 10–20% per hari. Sumber protein yang dikonsumsi bisa berasal dari hewani maupun nabati, seperti ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, udang maupun cumi.
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan juga sangat disarankan sebagai sumber vitamin maupun serat yang baik untuk tubuh. Jumlah serat yang dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus dari berbagai sumber makanan tersebut adalah 20–35 gram setiap harinya.
Lebih lanjut, jika Anda juga memiliki penyakit hipertensi, ada baiknya lakukan pengurangan asupan garam dalam makanan. Cobalah untuk mengurangi garam pada saat memasak makanan, sekalipun akan terasa hambar. Hindari pula membeli makanan yang diawetkan atau siap saji.
Selanjutnya
2. Olahraga
Olahraga merupakan pilar kesehatan tubuh, termasuk bagi penderita diabetes mellitus. Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan agar penderita diabetes untuk berolahraga secara rutin sebanyak 3–5 kali dalam seminggu, dengan durasi 30–45 menit.
Olahraga yang disarankan berupa latihan yang dapat meningkatkan denyut jantung, seperti jalan cepat, berlari atau jogging, sepeda statis maupun berenang.
3. Konsumsi obat sesuai anjuran
Keteraturan minum obat pengontrol kadar gula darah sangat diperlukan dalam mencegah komplikasi diabetes melitus. Anda tidak perlu khawatir dengan risiko efek samping. Pasalnya, selama obat-obatan tersebut dikonsumsi sesuai anjuran yang diberikan dokter, risiko terjadinya efek merugikan ataupun kerusakan organ yang lebih fatal bisa dicegah.
Obat-obatan bagi penderita diabetes mellitus itu sendiri dapat berupa obat minum (oral) maupun suntikan insulin. Kedua jenis obat tersebut diberikan bergantung pada kondisi penderita. Jadi, setiap orang yang mengalami diabetes mellitus akan memiliki pengobatan yang berbeda, tergantung kondisi tubuhnya.
Selanjutnya
4. Cek kesehatan berkala
Penderita diabetes mellitus wajib melakukan cek kesehatan secara berkala, setidaknya satu bulan sekali. Tujuannya adalah untuk memantau kadar gula darah yang berkaitan dengan penyesuaian dosis obat dan menghambat komplikasi yang akan muncul.
Selain memeriksakan diri ke dokter, saat ini juga tersedia alat pengukur kadar gula darah yang bisa digunakan dengan mudah di rumah. Pemeriksaan kadar gula darah secara mandiri ini bisa dilakukan, terutama bagi pengguna terapi insulin, penderita diabetes mellitus yang tidak pernah mencapai target terapi, pernah ada riwayat kadar gula darah rendah (hipoglikemi) berulang, dan wanita hamil.
5. Gunakan alas kaki yang nyaman
Penggunaan alas kaki bagi penderita diabetes melitus sangatlah penting. Tujuannya adalah agar kaki Anda terhindar dari luka yang dapat memicu komplikasi kaki diabetes.
Hindari alas kaki yang sempit, karena membuat tidak nyaman. Sebaliknya, pilihlah alas kaki dengan bahan yang nyaman dan memiliki ukuran yang sesuai (tidak sempit atau terlalu lebar).
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan kaki dengan rajin mencucinya dengan sabun dan mengeringkannya dengan handuk bersih setiap kali selesai bepergian. Hindari memotong kuku jari kaki terlalu pendek, karena hal ini dapat memicu infeksi di sekitar kutikula kaki.
Komplikasi diabetes mellitus dapat dicegah apabila Anda rutin menerapkan gaya hidup sehat, konsumsi obat dan cek kesehatan secara berkala. Jangan ragu untuk bertanya dan memeriksakan diri kepada dokter apabila merasa ada yang tidak beres pada tubuh, seperti misalnya sering mengalami badan lemas, penglihatan kabur atau sering merasakan kesemutan alias baal.
(NB/ RVS)