Salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengidap ketoasidosis diabetik (KAD) adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol.
KAD merupakan komplikasi diabetes yang terjadi karena penumpukan kadar keton dalam darah.
Kondisi medis ini sangat berbahaya. Pasalnya, jika tidak segera ditangani, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan kematian.
Lantas, bagaimana konsumsi alkohol berlebih jadi penyebab ketoasidosis diabetik?
Mengapa Konsumsi Alkohol Picu Ketoasidosis Diabetik?
Ketoasidosis diabetik umumnya dialami pengidap diabetes tipe 1. Penyakit metabolik ini terjadi karena sel beta pankreas mengalami kerusakan akibat proses autoimun, alias diserang sistem kekebalan tubuh sendiri.
Sel beta pankreas merupakan penghasil insulin. Hormon insulin bertugas membantu sel tubuh mengangkut dan menyerap gula darah menjadi energi.
Ketika sel beta pankreas rusak, insulin diproduksi dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali. Akibatnya, gula darah meningkat sehingga memicu terjadinya diabetes tipe 1.
Ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin, proses penyerapan gula darah menjadi energi juga ikut terganggu.
Artikel Lainnya: Fakta di Balik Mitos Keliru seputar Minuman Beralkohol
Sebagai gantinya, tubuh membakar lemak menjadi energi. Proses ini menciptakan produk limbah sampingan bernama keton.
Apabila, proses ini berlangsung terus-menerus, penumpukan keton di dalam dapat tubuh terjadi. Dampaknya, tubuh menjadi lebih asam atau asidosis. Kondisi ini dinamakan sebagai ketoasidosis diabetik.
Pengidap diabetes tipe 1 yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan berisiko lebih tinggi mengembangkan ketoasidosis diabetik.
Disampaikan dr. Alvin Nursalim, Sp.PD., alkohol dapat mencetuskan serangkaian proses kimia dalam tubuh.
Secara spesifik, alkohol menyebabkan sel beta pankreas berhenti memproduksi insulin secara sementara.
Bahaya alkohol juga dapat mengurangi glukoneogenesis hati, meningkatkan lipolisis, menyebabkan gangguan oksidasi asam lemak, hingga asidosis metabolik anion gap.
Ringkasnya, produksi insulin yang sejatinya terganggu akibat kerusakan sel beta pankreas dapat memburuk karena alkohol.
Penurunan produksi insulin juga dapat semakin menjadi, karena orang yang mengonsumsi alkohol secara berlebihan umumnya memiliki kebiasaan makan tidak teratur.
Kebiasaan ini pada gilirannya membuat pengonsumsi alkohol dapat mengalami kekurangan gizi. Dampaknya, produksi insulin ikut menurun.
Karena penurunan produksi insulin, tubuh menjalani rangkaian mekanisme ketoasidosis diabetik seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
“Salah satu hasil akhirnya berupa keton, hingga menyebabkan terjadinya ketoasidosis” papar dr. Alvin.
Artikel Lainnya: Minum Alkohol Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi?
Gejala Ketoasidosis Diabetik Akibat Alkohol
Pengidap ketoasidosis diabetik akibat penyalahgunaan alkohol dapat mengalami sejumlah gejala seperti mual, muntah, dan sakit perut. Kondisi ini dapat berkembang menjadi pankreatitis atau peradangan pankreas.
Ketoasidosis diabetik juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan hati dan ginjal.
Selain itu, berikut sederet gejala ketoasidosis diabetik akibat konsumsi alkohol berlebih:
- Kebingungan.
- Kelelahan.
- Gerakan menjadi lambat.
- Napas berbau seperti buah.
- Napas menjadi cepat, dalam, dan tidak teratur (pernapasan Kussmaul).
- Mulut kering.
- Pusing.
- Vertigo.
- Dehidrasi.
- Mudah haus.
- Hilang nafsu makan.
- Hilang kesadaran dan koma.
Ketoasidosis diabetik merupakan kondisi yang berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, jika Anda mengidap diabetes tipe 1, hindarilah alkohol dan sederet faktor yang dapat meningkatkan risiko ketoasidosis diabetik.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. Diabetic Ketoacidosis.
MSD Manual Pro Version. Diakses 2021. Alcoholic Ketoacidosis.
Healthline. Diakses 2021. Alcoholic Ketoacidosis.