Tamarindus indica merupakan pohon yang banyak ditemukan di kawasan tropis, termasuk Indonesia. Tumbuhan ini menghasilkan buah bernama asam jawa.
Bentuk asam jawa serupa kacang polong. Bijinya yang gelap dibaluti daging buah berwarna kecoklatan. Dalam kondisi matang, tekstur buah bercita rasa asam manis ini sedikit berair.
Di Indonesia, asam jawa banyak dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan maupun campuran jamu tradisional.
Sementara itu, di beberapa negara Asia lainnya, asam jawa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti diare, sembelit, demam, dan malaria.
Diduga, kemampuan pengobatan asam jawa tidak lepas dari kandungan polifenol di dalamnya. Berdasarkan Healthline, antioksidan yang memiliki sifat antiperadangan ini diyakini dapat menurunkan risiko penyakit diabetes.
Hal ini mendorong peneliti mengkaji lebih jauh manfaat asam jawa untuk diabetes. Simak temuannya di sini.
Artikel Lainnya: Adakah Manfaat Asam Jawa untuk Sakit Tenggorokan?
Menyingkap Manfaat Asam Jawa untuk Penderita Diabetes
Asam jawa mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Hal ini disampaikan oleh Casey Seiden RD, CDE, ahli diet asal New York, Amerika Serikat.
“Asam jawa kaya akan magnesium. Mineral ini berperan penting dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan mendukung pengaturan kadar gula darah di dalam tubuh,” jelasnya dikutip dari Livestrong.
“Selain itu, daging buah asam jawa mengandung senyawa potasium dan polifenol, keduanya bermanfaat mengurangi peradangan serta meningkatkan fungsi kardiovaskular. Hal ini penting bagi pengidap diabetes," lanjut Casey.
Ditambahkan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, manfaat asam jawa dalam menurunkan kadar gula darah juga tidak lepas dari kemampuannya dalam memperbaiki kerusakan sel beta pankreas pada penderita diabetes.
Sel beta pankreas merupakan sel yang bertugas memproduksi insulin. Hormon insulin berfungsi membantu sel tubuh mengubah gula darah menjadi energi.
Kondisi autoimun pada penderita diabetes tipe 1 menyebabkan sel-sel tubuh menyerang sel beta pankreas.
Akibatnya, sel ini mengalami kerusakan sehingga produksi insulin terganggu dan gula darah mengalami penumpukan.
“Asam Jawa juga dinilai dapat menghambat produksi zat proinflamasi seperti Tumor necrosis factor alpha (TNF-α). Hal itu bisa melindungi pankreas dari kerusakan akibat peradangan yang disebabkan zat tersebut,” dr. Iqbal menambahkan.
Artikel Lainnya: Manfaat Asam Lipoat untuk Menurunkan Gula Darah Diabetes
Masih Kontroversi
Riset soal manfaat asam jawa untuk diabetes masih sangat terbatas. Terlebih, khasiat buah bercita rasa asam manis ini hanya diketahui melalui penelitian yang dilakukan terhadap hewan.
Misalnya, studi yang diterbitkan melalui Pakistan Journal of Medical Sciences pada 2014. Riset tersebut menemukan bahwa fitokimia yang diekstraksi dari asam Jawa dapat menurunkan kadar gula darah tikus yang mengidap hiperglikemia.
Sementara itu, penelitian yang dipublikasi oleh Pharmaceutical Biology pada Maret 2013 menemukan bahwa kandungan flavonoid dari ekstrak asam jawa diduga dapat meningkatkan produksi insulin pada hewan.
Meski sejumlah penelitian pada hewan menyebutkan bahwa asam jawa dapat membantu menurunkan gula darah dan mengurangi risiko diabetes, hal ini belum tentu berlaku pada manusia.
Oleh karena itu, penelitian lanjutan pada manusia tetap dibutuhkan, guna memperoleh bukti kuat soal khasiat asam jawa untuk diabetes.
Hingga saat ini, para ahli juga belum merekomendasikan asam jawa sebagai obat terapi diabetes. Terlebih kandungan gula alami dalam asam jawa dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar gula darah diabetesi.
Bila Anda mengidap diabetes dan tetap ingin mengonsumsi asam jawa, konsumsilah buah ini dalam jumlah sedang.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes, Anda bisa berkonsultasi langsung kepada dokter melalui fitur LiveChat Klikdokter.
(OVI/AYU)