Diabetes

Manfaat Brown Fat untuk Menurunkan Risiko Diabetes

Aditya Prasanda, 26 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Terdapat sejumlah penelitian yang mengungkapkan manfaat brown fat dalam mengurangi risiko diabetes. Simak temuannya di sini.

Manfaat Brown Fat untuk Menurunkan Risiko Diabetes

Brown fat adalah jaringan lemak berwarna kecokelatan yang terdapat pada bagian tubuh tertentu. Brown fat tersebar di bagian tubuh seperti ginjal, sumsum tulang belakang, area sekitar tulang belakang bagian bawah, pundak, dan leher. Meski begitu, tidak semua orang memilikinya. 

Berbeda dengan jaringan lemak tubuh lainnya yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan, brown fat berperan menghasilkan energi dan membakar kalori.

Lebih dari itu, sejumlah penelitian menemukan manfaat brown fat dapat pula mengurangi risiko diabetes tipe 2. Berikut beberapa manfaat brown fat dalam mencegah risiko diabetes tipe 2 menurut penelitian. 

 

1 dari 3

1. Mengurangi Risiko Obesitas

Diabetes tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh kondisi resistensi insulin, yaitu ketidakmampuan tubuh merespons hormon insulin.

Insulin adalah hormon yang berperan membantu sel-sel tubuh untuk menyerap dan mengubah glukosa darah menjadi energi. Ketika resistensi insulin terjadi, hal ini mencetuskan gejala khas diabetes berupa peningkatan kadar gula darah.

Berdasarkan Diabetes.co.uk, salah satu faktor risiko penyebab diabetes tipe 2 yaitu obesitas alias kelebihan berat badan. Kondisi berat badan berlebih diperkirakan menyebabkan sekitar 80-85 persen kasus diabetes tipe 2.

Disampaikan dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, terdapat studi yang mengungkapkan khasiat brown fat aktif dapat menurunkan risiko obesitas.

“Selain itu, orang dengan brown fat lebih banyak juga memiliki kontrol gula darah (glukosa) yang lebih baik. Jadi, berpotensi untuk penanganan diabetes,” paparnya.

Riset yang dirujuk dr. Alvin dipublikasikan melalui jurnal Nature. Menurut penelitian itu, manfaat lemak cokelat dalam menurunkan risiko obesitas berasal dari kemampuannya menyaring dan menghilangkan branched-chain amino acids (BCAAs) alias asam amino rantai cabang.

Artikel Lainnya: Makanan Manis Ini Aman untuk Penderita Diabetes Melitus

Terdapat beberapa jenis BCAAs, yaitu leusin, isoleusin, dan valin.  Asam amino rantai cabang dapat ditemukan pada sejumlah makanan seperti telur, daging, ikan, ayam, dan susu.

Selain itu, BCAAs juga terkandung di dalam suplemen yang bermanfaat membangun massa otot. 

Dalam kadar normal, asam amino rantai cabang di dalam darah berkhasiat untuk mendukung kesehatan. Sebaliknya, kadar BCAAs berlebih justru dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

 

2 dari 3

2. Membantu Kendalikan Kadar Gula Darah

Nah, lemak cokelat diduga juga dapat membersihkan asam amino rantai cabang di dalam darah. Hal ini terjadi ketika brown fat di dalam tubuh aktif.

Brown fat menghasilkan energi dan panas di dalam tubuh dengan menggunakan gula dan lemak di dalam darah. Karenanya, jaringan lemak ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Meski begitu, dr. Alvin mengatakan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui detail mekanisme aktivasi brown fat dan penggunaannya untuk menurunkan risiko obesitas dan diabetes.

Artikel Lainnya: Konsumsi Cokelat Hitam untuk Diabetes, Benarkah Menyehatkan?

 

3 dari 3

3. Mengurangi Risiko Penyakit Kardiometabolik

Riset lainnya yang dimuat Nature Medicine mengungkapkan, individu dengan brown fat berisiko lebih rendah mengembangkan penyakit kardiometabolik. Hal ini berlaku bagi pengidap kanker.

Penyakit kardiometabolik merupakan kondisi yang mengganggu fungsi jantung dan sistem metabolisme.  

Penelitian menemukan, penderita kanker yang punya lemak cokelat berisiko lebih kecil mengembangkan gangguan kardiometabolik, seperti diabetes tipe 2, dislipidemia, penyakit arteri koroner, penyakit serebrovaskular, gagal jantung kongestif, dan hipertensi

Hal tersebut dibandingkan dengan pasien kanker yang tidak memiliki brown fat. Studi dilakukan dengan memeriksa 135.000 hasil tes positron-emission tomography (PET) dan computed tomography (CT) scan dari 52.000 pasien kanker.

Selain mengalami penurunan risiko penyakit kardiometabolik, hasil riset mengungkapkan penderita kanker dengan brown fat juga mengalami penurunan kadar gula darah dan trigliserida. 

Namun, di saat bersamaan, lemak cokelat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik alias high-density lipoprotein (HDL).

Meski begitu, para peneliti belum mengetahui apakah khasiat brown fat dalam menurunkan risiko penyakit kardiometabolik tersebut juga berlaku bagi orang non-kanker.

Itu dia sederet manfaat brown fat dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2. Ingat, tidak semua orang memiliki lemak cokelat. Karena itu, tetap jalani pola makan sehat rendah kolesterol dan berindeks glikemik rendah, serta rutin berolahraga untuk mengurangi risiko diabetes. 

Jauhi pula faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko diabetes maupun penyakit kardiometabolik, seperti alkohol dan rokok. 

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi kepada dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/NM)

Referensi:

  • Nature. Diakses 2022. BCAA catabolism in brown fat controls energy homeostasis through SLC25A44.
  • NEJM Journal Watch. Diakses 2022. Brown Fat Might Protect Humans Against Diabetes and Cardiovascular Disease.
  • Diabetes.co.uk. Diakses 2022. Diabetes and Obesity.
  • Nature Medicine. Diakses 2022. Brown adipose tissue is associated with cardiometabolic health.
  • News Medical Life Sciences. Diakses 2022. Scientists discover how brown fat may help protect against obesity and diabetes.
Lemak
gula darah
Diabetes
Hari Diabetes Nasional