Salah satu komplikasi diabetes yang umum adalah neuropati perifer. Penyakit ini merupakan kondisi rusaknya sistem saraf perifer (saraf tepi). Akibatnya, terjadi gangguan fungsi saraf dalam mengirimkan sinyal dari organ ke otak, maupun sebaliknya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, penderita penyakit metabolik dapat melakukan beberapa jenis terapi. Salah satu yang direkomendasikan yaitu pijat.
Terdapat beberapa penelitian yang menyebutkan terapi pijat dapat membantu penderita diabetes menangani gejala neuropati perifer.
Berikut ini manfaat pijat untuk diabetes:
1. Menurunkan Gula Darah
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, sejumlah riset menyebutkan manfaat pijat untuk diabetes adalah dapat menurunkan gula darah.
Artikel Lainnya: Beragam Manfaat Pijat Geriatrik untuk Lansia yang Perlu Anda Tahu
“Karena, ketika dipijat, diabetesi (penderita diabetes) juga merasakan sensasi relaks, disertai berkurangnya keluhan stres, cemas, dan sakit kepala secara bersamaan. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” jelas dr. Dyah Novita.
Studi berjudul “The Effect of Massage on Diabetes and its Complications: A Systematic Review” (2019) membahas potensi pijat untuk mengelola gejala diabetes.
Menurut studi tersebut, terapi pijat untuk penderita diabetes bermanfaat untuk:
- Menurunkan kadar glukosa darah
- Menurunkan kadar hemoglobin A1C
- Mengurangi rasa sakit akibat neuropati perifer
- Memperbaiki ulkus kaki diabetik
Para peneliti menyimpulkan, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi efektivitas pijatan pada penderita penyakit gula darah, di antaranya kualitas pijatan, tingkat tekanan, durasi, frekuensi pijat, jenis pijatan, hingga kondisi mental pasien.
Meski begitu, riset lainnya mengungkapkan jenis pijatan tertentu seperti refleksi untuk diabetes tidak dapat menurunkan kadar gula darah.
2. Membantu Mengurangi Gejala Penyakit Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer terjadi karena pembuluh darah mengalami penyempitan akibat penumpukan plak. Sirkulasi darah ke seluruh tubuh pun terganggu.
Penyakit arteri perifer umumnya dialami pengidap diabetes tipe 2. Penyakit ini meningkatkan risiko komplikasi diabetes seperti serangan jantung dan stroke.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2011 menemukan, terapi pijat pada bagian jaringan ikat bisa melancarkan sirkulasi darah di area tungkai bawah pengidap diabetes tipe 2.
Pijatan di titik saraf penderita diabetes ini juga bisa membantu menekan perkembangan penyakit arteri perifer.
Artikel Lainnya: Manfaat Pijat Shiatsu, Melancarkan Pencernaan hingga Kesehatan Kulit
3. Mengurangi Gejala Neuropati Perifer
Menurut CDC, sebanyak 50 persen diabetesi mengalami neuropati perifer. Komplikasi ini menimbulkan gejala seperti nyeri, kesemutan, dan mati rasa di area kaki. Neuropati perifer juga menyebabkan keseimbangan diabetesi terganggu.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2017 mengungkapkan, pijatan dapat meningkatkan keseimbangan dan mobilitas pasien diabetes. Studi tersebut melibatkan 38 orang pengidap diabetes tipe 2.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lanjutan soal manfaat pijat untuk meningkatkan keseimbangan dan mobilitas diabetesi.
4. Mengurangi Penggunaan Obat Terapi Diabetes
Riset lainnya yang diterbitkan pada 2020 mengungkapkan, kombinasi pijat Tiongkok dengan penggunaan metformin hidroklorida dapat memberikan efek yang membuat diabetesi bisa mengurangi jumlah konsumsi obat terapi diabetes.
Itu dia deretan manfaat pijat untuk diabetes. Secara garis besar, manfaat pijat untuk diabetes masih butuh penelitian lebih lanjut.
Untuk mengelola penyakit metabolik tersebut, diabetesi tetap harus mengutamakan pola makan sehat, olahraga, dan konsumsi obat yang diresepkan dokter.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar pengobatan diabetes, konsultasi ke dokter lebih mudah dan cepat lewat Live Chat Klikdokter.
(FR/JKT)