Diabetes

Mengapa Penderita Diabetes Lebih Rentan terhadap Bahaya DBD?

DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan dapat berakibat fatal bagi penderita diabetes. Pelajari mengapa diabetes meningkatkan risiko komplikasi DBD dan temukan tips pencegahannya di sini.

Mengapa Penderita Diabetes Lebih Rentan terhadap Bahaya DBD?

Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, yaitu Aedes aegypti. Meskipun DBD dapat memengaruhi siapa saja, penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi yang serius jika terinfeksi virus DBD.

Dalam artikel ini dr. Dyah Novita Anggraini akan menjelaskan dengan rinci mengapa penderita diabetes lebih rentan terhadap bahaya DBD dibandingkan dengan orang yang tidak menderita diabetes.

Artikel lainnya: 10 Gejala Gula Darah Tinggi atau Hiperglikemia

1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Penderita diabetes sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan virus dan infeksi, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap DBD.

Sistem kekebalan yang lemah membuat tubuh sulit untuk merespons dengan cepat dan efektif terhadap virus DBD, meningkatkan risiko perkembangan penyakit yang parah.

2. Gangguan Vaskular dan Sirkulasi

Penderita diabetes sering mengalami gangguan vaskular dan sirkulasi, yang dapat memperburuk kondisi saat terinfeksi virus DBD. Gangguan sirkulasi dapat menghambat aliran darah yang efisien ke jaringan dan organ tubuh, membuat tubuh sulit untuk memerangi infeksi dan menyembuhkan luka.

Ketika seseorang mengalami DBD, gangguan sirkulasi ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal atau kegagalan organ lainnya.

3. Resiko Hipoglikemia yang Meningkat

Penderita diabetes yang mengalami DBD memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).

Gejala DBD seperti mual, muntah, dan diare dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang tidak terkendali, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

Hipoglikemia yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kebingungan, kelemahan, pingsan, bahkan koma, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah parah akibat DBD.

Artikel lainnya: Penderita Diabetes, Waspadai Komplikasi Ini

4. Respon Terhadap Pengobatan yang Rendah

Penderita diabetes sering kali memiliki respons yang lebih rendah terhadap pengobatan, termasuk antibiotik dan terapi cairan intravena yang sering digunakan dalam pengobatan DBD.

Kadar gula darah yang tidak terkontrol dan gangguan sirkulasi membuat tubuh sulit untuk menyerap dan merespons pengobatan dengan efektif, sehingga meningkatkan risiko komplikasi dan kematian.

5. Komplikasi Kesehatan

Penderita diabetes sering kali memiliki komplikasi kesehatan yang sudah ada, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, neuropati, atau retinopati, yang dapat memperburuk kondisi saat terkena DBD.

Komplikasi kesehatan yang sudah ada dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, memperburuk gejala DBD, dan meningkatkan risiko kematian.

Artikel lainnya: Tanda Diabetes Mellitus yang Perlu Anda Waspadai

6. Perawatan Lebih Intensif Diperlukan

Penderita diabetes yang mengalami DBD memerlukan perawatan yang lebih intensif dan pemantauan kesehatan yang lebih ketat daripada orang yang tidak menderita diabetes.

Perawatan ini mungkin meliputi pemantauan kadar gula darah yang ketat, penyesuaian dosis insulin, dan penanganan komplikasi yang mungkin timbul, seperti gagal ginjal, gagal pernapasan, atau perdarahan.

Penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius jika terinfeksi virus DBD.

Artikel lainnya: Cara Deteksi Dini Diabetes Mellitus pada Anak

Kombinasi antara sistem kekebalan tubuh yang lemah, gangguan vaskular, resiko hipoglikemia yang meningkat, respon terhadap pengobatan yang terpengaruh, komplikasi kesehatan yang ada, dan perlunya perawatan yang lebih intensif membuat penderita diabetes menjadi lebih rentan terhadap bahaya DBD.

Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah mereka terkontrol, mengikuti rekomendasi pengobatan mereka, dan memperhatikan gejala DBD atau infeksi lainnya untuk menghindari risiko kesehatan yang serius.

Diabetes tidak bisa diobati, tapi bisa dikendalikan. Supaya lebih waspada, cek risiko dan skrining gejala diabetes dengan health tools cegah diabetes, ya.

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.

Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan Kamu. Pesan layanan pemeriksaan diabetes bisa dilakukan booking secara online. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore, Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.