Sarapan bubur adalah salah satu pilihan yang digemari masyarakat segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Tak jarang, penderita diabetes mellitus pun tergoda untuk mengonsumsi bubur untuk sarapan. Akan tetapi, konsumsi hidangan berbahan nasi ini tidak disarankan untuk penderita diabetes. Apa alasannya?
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Seperti Anda ketahui, salah satu upaya pengendalian penyakit diabetes adalah dengan pengaturan pola makan.
Bila tidak dikendalikan, beragam komplikasi serius dapat terjadi, seperti gangguan jantung, stroke, gangguan ginjal, kaki diabetes, hingga gangguan mata. Untuk itu, penderita diabetes mellitus harus menjaga pola makan sehat agar gula darah bisa dikontrol.
Bagi pasien diabetes, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan sangat memengaruhi kadar gula dalam darah. Makanan atau minuman yang “salah” dapat membuat gula darah melonjak.
Makan bubur untuk penderita diabetes
Ketika sarapan, tidak jarang bubur menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi karena mudah untuk diperoleh. Namun, penderita diabetes sebaiknya berpikir berulang kali sebelum konsumsi bubur.
Penyebabnya, kadar gula yang ada dalam semangkuk bubur sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan sumber karbohidrat lainnya. Belum lagi jika bubur ditambah lauk lain seperti telur dan suwiran daging ayam.
Dibandingkan nasi, bubur lebih cepat diproses oleh tubuh menjadi gula. Selain karena teksturnya lembut, penyerapannya juga tergolong mudah sehingga tidak disarankan bagi penderita diabetes.
Bubur juga memiliki indeks glikemik tinggi, yakni 90. Makanan dengan indeks glikemik tinggi akan berdampak meningkatkan kadar gula dalam darah melonjak secara cepat.
Kandungan gizi berbagai sumber karbohidrat
Terdapat berbagai jenis makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, setiap makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda yang dapat berdampak bagi tubuh.
Di bawah ini kandungan gizi yang dapat diperoleh dari setiap 100 gram sumber karbohidrat.
-
Nasi merah
Kalori : 179,5 kkal
Karbohidrat : 38,8 gram
Lemak : 0,45 gram
Protein : 3,75 gram
Indeks glikemik : 55
-
Nasi putih
Kalori : 178 kkal
Karbohidrat : 40,6 gram
Lemak : 0,1 gram
Protein : 2,1 gram
Indeks glikemik : 71-80
-
Bubur nasi putih
Kalori : 4,45 kkal
Karbohidrat : 10,15 gram
Lemak : 0,025 gram
Protein : 0,525 gram
Indeks glikemik : 90
-
Nasi uduk
Kalori : 232 kkal
Karbohidrat : 28 gram
Lemak : 12 gram
Protein : 3 gram
Indeks glikemik : 66
-
Roti tawar putih
Kalori : 264 kkal
Karbohidrat : 50,6 gram
Lemak : 3,28 gram
Protein : 7,6 gram
Indeks glikemik : 71
-
Mi basah
Kalori : 86 kkal
Karbohidrat : 14 gram
Lemak : 3,3 gram
Protein : 0,6 gram
Indeks glikemik : 47
-
Kentang goreng
Kalori : 156 kkal
Karbohidrat : 20,33 gram
Lemak : 8 gram
Protein : 2 gram
Indeks glikemik : 70-80
Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa bubur memiliki indeks glikemik tertinggi. Meskipun kalori yang dikandung tergolong sedikit, Anda akan lebih mudah merasa lapar kembali usai mengonsumsi bubur. Dampaknya, kadar gula Anda akan berisiko meningkat.
Jadi, penderita diabetes tidak dianjurkan mengonsumsi bubur sebagai sumber karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Selain membuat Anda lebih cepat lapar, indeks glikemik bubur cenderung tinggi. Sebagai gantinya, Anda dapat mempertimbangkan sumber karbohidrat lain yang memiliki indeks glikemik rendah dan menimbulkan rasa kenyang lebih lama.
[HNS/ RVS]