Gejala penyakit diabetes ada banyak macamnya. Salah satu tanda diabetes dapat diketahui melalui keberadaan glukosa atau gula darah pada urine. Kondisi ini disebut pula sebagai glikosuria.
Bagaimana kondisi glikosuria terjadi? Simak penjelasan medis berikut.
Mengenal Penyebab Glikosuria
Normalnya, cairan apa pun yang ada di dalam tubuh akan melewati ginjal. Apabila terdapat glukosa di dalamnya, ginjal akan menyerap glukosa tersebut untuk disirkulasi kembali ke pembuluh darah.
Ketika mengalami glikosuria, menilik Healthline, ginjal Anda tidak dapat menyerap semua gula darah. Akibatnya, sebagian gula tersebut dapat ditemui dalam kandungan urine.
Artikel Lainnya: Mengapa Diabetesi Lebih Sensitif terhadap Cuaca Panas?
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti turut menambahkan, “Glikosuria disebabkan oleh tingginya jumlah glukosa yang harus disaring oleh proses filtrasi glomerulus di ginjal. Jumlah tersebut melebihi kapasitas tubulus renalis.”
Dengan kata lain, glikosuria dapat terjadi ketika Anda mengalami hiperglikemia atau kondisi melonjaknya kadar gula darah melebihi ambang batas normal.
Meski begitu, glikosuria juga dapat terjadi sekalipun Anda memiliki gula darah normal maupun rendah. Kondisi ini disebut pula sebagai glikosuria ginjal.
Masih dikutip dari Healthline, glikosuria ginjal merupakan jenis glikosuria yang jarang terjadi.
Kondisi ini disebabkan oleh mutasi pada gen tertentu. Mutasi gen menyebabkan tubulus ginjal tidak dapat menyaring gula darah secara benar hingga menyebabkan glikosuria.
Menurut dr. Astrid, glikosuria sendiri pada dasarnya bukanlah penyakit. Glikosuria merupakan kondisi yang menandakan adanya penyakit yang memengaruhi kadar gula darah Anda, seperti diabetes.
Diabetes tipe 2 merupakan penyebab paling umum terjadinya glikosuria. Diabetes membuat kinerja hormon insulin dalam tubuh menjadi tidak optimal dalam menyerap gula darah, akibatnya glukosa dapat keluar melalui urin.
Selain itu, glikosuria juga dapat terjadi jika Anda mengalami diabetes gestasional selama kehamilan.
Diabetes gestasional terjadi ketika hormon yang berasal dari plasenta bayi mencegah insulin untuk mengontrol gula darah dengan benar. Hal ini mengakibatkan melonjaknya kadar gula darah secara tidak normal.
Artikel Lainnya: Bisa Dicoba, Ini Cara Menjaga Kesehatan Tulang Penderita Diabetes
Apa Gejala Glikosuria?
Keberadaan gula darah di dalam urine, menurut dr. Astrid hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium, salah satunya melalui tes urinalisis.
Meski begitu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya mengidap glikosuria. Jika dibiarkan dan tidak diatasi, kondisi ini dapat memunculkan gejala berupa:
- Sering haus.
- Mudah lapar.
- Intensitas buang air kecil meningkat.
- Mengompol.
Sementara itu, jika Anda memiliki glikosuria sebagai tanda diabetes tipe 2, gejalanya berupa:
- Penurunan berat badan mendadak yang tidak dapat dijelaskan.
- Kelelahan.
- Kemampuan penglihatan menurun.
- Luka lama sembuh.
- Area kulit menjadi gelap khususnya pada lipatan leher dan ketiak.
Cara Mengatasi Glikosuria
Seperti dijelaskan sebelumnya, glikosuria merupakan tanda atau gejala penyakit tertentu. Oleh karena itu, kondisi ini hanya bisa diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasari.
Apabila Anda mengalami glikosuria akibat mengidap diabetes tipe 2, lakukanlah pengobatan dan perawatan diabetes yang baik.
Konsumsi obat diabetes yang dapat meningkatkan kemampuan insulin tubuh. Kemudian, lakukan aktivitas fisik termasuk olahraga minimal 30 menit setiap hari.
Tidak lupa untuk selalu menjaga pola makan sehat dengan mengurangi asupan gula, karbohidrat, dan lemak. Konsumsi banyak sayuran, biji-bijian dan buah-buahan.
Terakhir, penting bagi pengidap diabetes untuk selalu memeriksa kadar gula darah setiap hari. Hal ini dilakukan agar Anda memahami reaksi tubuh terhadap makanan, aktivitas, dan jenis pengobatan yang dilakukan.
Itu dia deretan penyebab, gejala serta cara mengatasi glikosuria. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)