Hingga hari ini sejumlah penelitian terus dilakukan guna mengobati penyakit diabetes. Salah satu caranya dengan menggunakan terapi enzim.
Terapi enzim dilakukan untuk mengurangi sejumlah faktor risiko penyebab diabetes, seperti resistensi insulin.
Resistensi insulin ditandai ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan gula darah dengan baik hingga menyebabkan penumpukan gula dalam darah.
Seperti namanya, terapi ini menggunakan enzim tertentu untuk mengurangi faktor risiko penyebab diabetes. Apa saja enzim yang digunakan sebagai terapi untuk diabetes?
Artikel Lainnya: Waspadai Ancaman Diabetes Burnout, Kondisi Apakah Itu?
1. Enzim Alfa Glukosidase Inhibitor
Terapi enzim yang pertama menggunakan enzim alfa glukosidase inhibitor. Sebuah penelitian mengungkapkan, efek sementara enzim alfa glukosidase inhibitor yaitu menghambat kerja enzim α-amilase.
Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan mengatakan, α-amilase merupakan enzim yang mengurai karbohidrat dari makanan yang Anda konsumsi. Enzim ini mengurangi penyerapan glukosa sehingga menyebabkan penumpukan gula darah.
Ketika kerja enzim α-amilase terhambat, kadar gula darah disinyalir lebih terkontrol.
“Manfaat enzim alfa glukosidase inhibitor untuk diabetes ini masih diteliti dan diduga bisa didapat dari beberapa jenis tanaman, seperti daun ubi jalar, kayu manis, daun salam, dan brotowali,” kata dr. Iqbal.
2. Enzim Amilase dan Lipase
Beberapa suplemen disebut-sebut dapat mengobati dan mencegah diabetes. Suplemen tersebut umumnya mengandung asam alfa-lipoat, mineral magnesium, dan kromium.
Namun demikian, tidak ada bukti kuat yang bisa menunjukkan manfaat tiga enzim suplemen makanan tersebut dalam mengobati diabetes. Hal itu merujuk pada laporan National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH).
Mary Vouyiouklis Kellis, MD, dokter spesialis endokrinologi, diabetes, dan metabolisme di Cleveland Clinic justru menyarankan Anda untuk mengganti suplemen makanan dengan konsumsi buah utuh dan sayuran segar.
Konsumsi makanan tersebut dapat menjadi terapi enzim untuk diabetes. “Buah alpukat kaya akan lipase dan buah mangga adalah sumber amilase yang baik,” katanya dikutip dari Livestrong.
Anda juga perlu tahu, amilase merupakan enzim yang berfungsi memecah gula, sementara lipase berfungsi memecah protein. Manfaat kedua enzim tersebut baik untuk meningkatkan kesehatan orang dengan diabetes.
3. Enzim Trigonelin
Sebuah penelitian yang dipublikasi oleh US National Library of Medicine, National Institute of Health mengungkapkan, mengonsumsi enzim trigonelin dapat mengurangi kadar glukosa, pati, dan maltosa pada tikus hidup.
Manfaat tersebut diperoleh tikus setelah satu jam mengonsumsi enzim trigonelin.
Meski begitu, penelitian ini harus diuji coba kepada manusia. Penelitian lebih lanjut pun harus dilakukan guna mengkaji manfaat enzim trigonelin untuk diabetes.
4. Enzim SphK2
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centenary Institute menjelaskan, kekurangan enzim sphingosine kinase 2 (SphK2) dapat menyebabkan gejala awal diabetes tipe-2, yaitu resistensi insulin dan intoleransi glukosa.
Hasil penelitian yang dipublikasi oleh Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) itu menyebutkan enzim SphK2 sangat penting untuk proses regulasi gula darah.
Artikel Lainnya: Bahaya Brittle Diabetes dan Pencegahannya
“Jika kita dapat menormalkan kadarnya (enzim SphK2) di dalam tubuh, maka kita dapat membantu pengelolaan resistensi insulin dan diabetes,” jelas Yanfei Qi, Kepala Laboratorium Biologi Sel Lipid di Institut Centenary, dikutip dari News Medical Net.
“Temuan ini penting karena memberikan kami gambaran baru dalam mengobati diabetes dan membantu mengubah hidup menjadi lebih baik,” tambahnya.
Kendati demikian, penelitian yang dilakukan pada tikus ini masih harus diuji coba kepada manusia guna memastikan manfaat terapi enzim SphK2 untuk diabetes.
Itu dia deretan terapi enzim untuk diabetes. Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut seputar penyakit diabetes, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)