Diabetes tipe 1 dapat terjadi karena organ pankreas memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekali.
Kondisi ini umumnya bisa diatasi dengan konsumsi obat diabetes serta melakukan terapi insulin. Namun pada beberapa kasus, dokter dapat mempertimbangkan transplantasi organ pankreas untuk mengatasi diabetes.
Apa itu transplantasi pankreas pada diabetes? Simak penjelasan medis berikut ini.
Transplantasi Pankreas pada Diabetes
Menurut, dr. Reza Fahlevi, Sp. A., transplantasi pankreas sangat jarang dilakukan pada diabetesi (istilah bagi penderita diabetes).
Artikel Lainnya: Mengenal Proses Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya
Sebab obat dan terapi insulin dapat diberikan untuk mengatasi masalah peningkatan gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 1.
“Kalaupun dilakukan tentunya atas indikasi khusus. Misalnya penyakit diabetes sudah tidak bisa diatasi dengan pengobatan standar atau karena permintaan pasien sendiri,” jelas dr. Reza.
Biasanya transplantasi pankreas juga dilakukan pada diabetesi yang pankreasnya sudah tidak berfungsi lagi.
Berdasarkan Diabetes Strong, sekitar 93 persen pasien yang menjalani prosedur ini merupakan penderita diabetes tipe 1 yang mengalami hipoglikemia berat.
Selain itu, diabetesi yang mengalami komplikasi diabetes parah seperti gangguan ginjal berat juga bisa melakukan transplantasi pankreas.
Penderita diabetes tipe 2 juga dapat menjalani transplantasi pankreas. Dengan syarat, mereka mengalami komplikasi diabetes parah, sehingga menyebabkan kekurangan produksi insulin endogen.
Selain itu, penderita diabetes tipe 2 yang menjalani transplantasi pankreas wajib memiliki berat badan normal serta resistensi rendah terhadap insulin perifer.
Transplantasi pankreas sendiri dilakukan dengan memindahkan organ pankreas dari orang yang telah wafat kepada penerima donor yang pankreasnya tidak lagi berfungsi.
Perlu Anda tahu, pankreas merupakan organ yang terletak di belakang bagian bawah lambung. Organ ini berfungsi untuk memproduksi insulin, hormon yang membantu mengatur gula darah dan penyerapan glukosa ke dalam sel.
Artikel Lainnya: Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Transplantasi Sumsum Tulang
Risiko Transplantasi Pankreas
Operasi pankreas diabetes bukanlah prosedur yang sederhana. Meski bertujuan meningkatkan harapan hidup diabetesi, transplantasi pankreas dapat menyebabkan risiko komplikasi yang signifikan.
“Efeknya sama seperti transplantasi organ lain, ada risiko infeksi dan rejeksi organ,” kata dr. Reza.
Berikut deretan risiko transplantasi pankreas pada diabetes:
- Pembekuan darah
- Perdarahan
- Infeksi
- Infeksi saluran kemih
- Hiperglikemia
- Kegagalan fungsi pankreas baru
- Penolakan pankreas baru
Apakah Transplantasi Pankreas Bisa Sembuhkan Diabetes?
Secara teoritis, pascaoperasi transplantasi pankreas, penderita diabetes tipe 1 tidak perlu menyuntikkan insulin lagi. Sebab, gejala klinis dari diabetes dapat hilang secara bertahap.
Namun, sebagaimana efek samping transplantasi organ, tubuh Anda akan melakukan perlawanan terhadap organ baru. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penolakan pada pankreas baru.
Efek samping ini dapat diperburuk dengan kondisi autoimunitas atau ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang diri sendiri.
“Untuk mengatasinya, diperlukan pemantauan ketat dan juga konsumsi obat-obat imunosupresan jangka panjang (selama sisa hidup pasien),” jelas dr. Reza.
Artikel Lainnya: Mengungkap Efek Donor Ginjal bagi Kesehatan
Imunosupresan merupakan golongan obat yang digunakan untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Obat ini berfungsi mengatur reaksi sistem imun yang berlebihan pascapenolakan pankreas baru. Namun karena obat imunosupresan berfungsi menurunkan sistem kekebalan tubuh, Anda jadi lebih rentan terhadap berbagai infeksi penyakit menular.
Konsumsi obat imunosupresan dapat menyebabkan sejumlah efek samping berupa:
- Kanker kulit
- Limfoma
- Getaran
- Sakit kepala
- Osteoporosis
- Penambahan berat badan
- Retensi air dan bengkak
- Rambut rontok atau tumbuh berlebihan
- Jerawat
- Kepekaan terhadap cahaya
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Mual, diare, dan muntah
Oleh karena itu, setelah menjalani transplantasi pankreas pada diabetes, Anda dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi banyak buah, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat, maupun serat.
Selain itu, minumlah banyak air putih dan konsumsi semua obat imunosupresan yang diresepkan dokter.
Tidak lupa, rajinlah mencuci tangan dan menggunakan masker di tempat ramai. Hal ini bertujuan melindungi tubuh dari infeksi penyakit.
Itu dia serba-serbi transplantasi pankreas pada diabetes. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)