Salah satu pertanyaan kesehatan yang sering ditanyakan orang adalah, apakah jika orang tua saya diabetes mellitus berarti saya juga akan mengalaminya? Jawabannya tidak selalu. Anda memiliki kesempatan untuk menjadi lebih sehat dengan menerapkan pola hidup yang teratur dalam keseharian.
Diabetes mellitus, atau dikenal juga dengan istilah kencing manis, merupakan suatu penyakit metabolik ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Umumnya, diabetes mellitus digolongkan menjadi diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan karena organ pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sementara, diabetes mellitus tipe 2 bisa dipicu oleh gangguan produksi hormon insulin dan atau adanya resistansi hormon insulin.
Hormon insulin berfungsi untuk membawa gula di dalam aliran darah ke dalam organ di seluruh tubuh. Pada kondisi diabetes mellitus, gangguan pada kerja hormon insulin tersebut yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Salah satu faktor risiko seseorang mengalami diabetes mellitus adalah adanya riwayat anggota keluarga yang memiliki diabetes, misalnya orang tua. Seseorang lebih berisiko terkena diabetes mellitus hingga 50% bila kedua orang tuanya diabetes. Meski begitu, terjadinya diabetes mellitus dipengaruhi beberapa faktor.
Nah, Anda bisa melakukan serangkaian upaya di bawah ini agar terhindar dari diabetes.
- Perbanyak aktivitas fisik
Anda disarankan memperbanyak aktivitas fisik dibandingkan hanya berdiam diri di satu tempat dalam waktu lama. Kalaupun Anda harus berdiam diri seperti saat bekerja, sempatkan untuk bergerak setiap 2 jam sekali, misalnya sekadar berjalan di sekitar ruangan.
Akan lebih baik lagi bila Anda melakukan olahraga secara rutin. Olahraga dapat menurunkan berat badan dan menurunkan kadar gula darah sehingga Anda terhindar dari diabetes. Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes.
Jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, segera turunkan berat badan dalam pengawasan dokter. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan kemampuan otot dalam menggunakan hormon insulin. Olahraga aerobik seperti joging atau bersepeda terbukti baik untuk mencegah diabetes.
- Kontrol pola makan
Mengatur pola makan sangat penting untuk mencegah diabetes. Sudah pasti pola makan dengan gizi seimbang yang memenuhi karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Disarankan pula Anda memperbanyak makanan kaya serat, seperti aneka buah, sayur, kacang-kacangan, dan whole grains (makanan berbahan dasar bijian-bijian utuh).
Mengonsumsi lebih banyak whole grains dipercaya dapat menurunkan risiko diabetes dan mengontrol kadar gula Anda. Secara sederhana, whole grains dapat dijelaskan sebagai sebuah produk makanan berbasis biji-bijian yang disajikan tanpa melalui proses pengolahan atau penggilingan.
Bila makanan tersebut telah diolah dengan dipecah-pecah, dihancurkan, atau dimasak, bahan makanan tersebut tetap harus mengandung kandungan lengkap yang setara dengan biji utuh aslinya. Contoh makanan tersebut dapat ditemui pada roti, pasta, dan serealia.
Hindari asupan kalori berlebihan karena dapat meningkatkan berat badan Anda. Konsumsi lemak trans juga dihubungkan dengan naiknya risiko diabetes. Jadi sebaiknya, Anda menyingkirkan makanan-makanan yang mengandung lemak trans. Lemak trans dapat ditemui pada makanan cepat saji atau makanan yang digoreng.
- Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol
Faktanya, merokok berbahaya bagi kesehatan termasuk dapat meningkatkan risiko diabetes. Perokok memiliki risiko diabetes hingga 50% dibandingkan orang yang tidak merokok. Di samping itu, konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menjulangkan risiko diabetes.
Jadi, bila memiliki orang tua yang mengalami diabetes mellitus, sudah seharusnya Anda lebih peka dalam mencegah terjadinya diabetes. Mengingat faktor keturunan tidak bisa dihilangkan, Anda sebaiknya fokus dalam menghilangkan faktor risiko lain sebelum benar-benar mengalami diabetes.
[RS/ RVS]