Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome merupakan kondisi medis yang menyebabkan mulut pengidapnya mengalami sensasi terbakar atau seakan-akan seperti disiram air panas.
Sensasi abnormal pada lapisan luar mulut ini dapat menjalar ke area lidah, gusi, bibir, hingga bagian dalam pipi.
Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research (NIDCR), AS, sindrom mulut terbakar umumnya disebabkan sejumlah faktor, di antaranya kerusakan saraf pengecap, perubahan hormonal, infeksi jamur di mulut, refluks asam, hingga kekurangan nutrisi.
Penyebab sindrom mulut terbakar lainnya juga bisa karena penempatan gigi palsu yang tidak pas, hingga kecemasan dan depresi. Tidak hanya itu, burning mouth syndrome pun dapat terjadi karena diabetes.
Bagaimana penyakit metabolik tersebut menyebabkan sindrom mulut terbakar? Simak pemaparannya lewat ulasan di bawah ini.
Artikel Lainnya: Obat Diabetes Sebabkan Kerusakan Mata, Mitos atau Fakta?
Diabetes Bisa Picu Sindrom Mulut Terbakar
Dijelaskan dr. Reza Fahlevi, sindrom mulut terbakar pada diabetesi (penderita diabetes) terjadi karena penyakit metabolik bisa menyebabkan kerusakan saraf.
“Jadi, penderita diabetes bisa mengalami gangguan pada pembuluh darah kecil. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan nyeri, kesemutan, dan mati rasa di area tangan dan kaki, tetapi juga memicu rasa terbakar pada mulut,” terang dr. Reza.
Ahli kesehatan gigi berlisensi asal Amerika Serikat, dr. Diana Tosuni-O'Neill RDH, BS, menambahkan, kondisi diabetes dapat menurunkan ambang batas nyeri pada mulut diabetesi. Akhirnya mulut penderita diabetes lebih mudah merasakan sakit.
Selain itu, sindrom mulut terbakar akibat diabetes juga dapat terjadi karena penyakit metabolik ini menyebabkan pengidapnya rentan mengalami infeksi mulut.
“Salah satu contohnya mulut kering yang dipicu oleh penggunaan obat terapi diabetes tertentu. Kondisi ini membuat kelembapan alami untuk mencegah infeksi bakteri di mulut menghilang,” jelas dr. Diana.
Akibatnya, diabetesi juga dapat mengembangkan infeksi mulut lainnya, seperti kandidiasis oral. Kondisi ini terjadi karena mulut terinfeksi jamur Candida sp.
Gejala Sindrom Mulut Terbakar pada Diabetesi
Sindrom mulut terbakar dapat menyebabkan mulut penderita diabetes mengalami gejala utama berupa sensasi terbakar dalam level sedang hingga parah.
Umumnya sensasi terbakar ini dapat terjadi di pagi hari. Kemudian, rasa sakitnya memuncak sekaligus mereda di malam hari.
Beberapa orang mengaku dapat merasakan rasa sakit terus-menerus. Sementara, beberapa lainnya mengeluhkan nyeri mulut yang timbul dan menghilang.
Sindrom mulut terbakar juga dapat menyebabkan gejala berupa mulut kering dan munculnya sensasi rasa metalik di lidah. Kondisi ini bisa membuat ujung mulut dan lidah mengalami kesemutan atau mati rasa.
Artikel Lainnya: Gigi Goyang Pertanda Diabetes, Benarkah?
Pengobatan Sindrom Mulut Terbakar Karena Diabetes
Disampaikan dr. Diana, menjaga kadar gula darah tetap terkontrol merupakan kunci utama dalam melawan dan mencegah gejala sindrom mulut terbakar pada diabetesi.
“Kontrol glikemik yang baik juga berperan mengurangi risiko mulut kering dan kandidiasis oral karena sindrom mulut terbakar diabetes,” paparnya.
Selain itu, dokter mungkin juga merekomendasikan obat untuk meredakan kondisi mulut kering, kandidiasis oral, dan nyeri akibat kerusakan saraf pada diabetesi.
Untuk meringankan gejala sindrom mulut terbakar, NIDCR merekomendasikan pengidap diabetes untuk memperbanyak minum air putih, mengemut es batu yang sudah dihancurkan, atau mengunyah permen karet tanpa gula.
Diabetesi juga dianjurkan menghindari alkohol, produk tembakau, dan asupan yang dapat mengiritasi mulut. Jenis asupan tersebut misalnya makanan panas maupun pedas, obat kumur beralkohol, serta buah dan jus yang sangat asam.
Sindrom mulut terbakar dapat dialami penderita diabetes. Waspadai gejalanya dan lakukan pencegahannya. Bila tips rumahan untuk meredakan burning mouth syndrome tidak membantu, segera periksa ke dokter.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar komplikasi diabetes, chat dokter online lewat Live Chat Klikdokter.
(FR/JKT)