Beberapa jenis penyakit tertentu dapat menyebabkan gula darah naik. Kondisi ini menurut dr. Reza Fahlevi disebut sebagai hiperglikemia reaktif.
Tak hanya itu, kadar gula darah juga bisa menurun ketika sakit. Bagaimana kondisi medis yang sedang diderita memicu kadar gula darah naik ataupun turun? Simak penjelasan berikut.
Gula Darah Naik atau Turun saat Sakit, Apa Penyebabnya?
Berikut ini faktor yang memicu peningkatan atau penurunan kadar gula darah ketika sakit:
1. Metabolisme gula darah terganggu
Penyebab gula darah naik saat sakit adalah terganggunya metabolisme gula darah. “Saat sakit, misalnya karena infeksi, sistem dalam tubuh banyak dikacaukan oleh proses peradangan.
Akibatnya, salah satu yang terganggu adalah metabolisme glukosa (gula darah). Jadi, ada sebagian yang naik gula darahnya,” jelas dr. Reza.
Melansir Endocrine Web, gula darah naik akibat penyakit disebut sebagai hiperglikemia postprandial atau hiperglikemia reaktif. Umumnya, lonjakan kadar gula darah ini terjadi setelah makan. Namun, penyakit tertentu juga dapat melatari kondisi tersebut.
Sebagaimana penderita gula darah tinggi, orang dengan hiperglikemia reaktif akan memiliki kadar gula darah di atas 180 mg/dL. Kondisi ini menyebabkan gejala hiperglikemia ketika sakit, di antaranya:
- Sering buang air kecil
- Sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Kelelahan
Selain karena penyakit, hiperglikemia reaktif juga dapat terjadi karena konsumsi obat-obatan tertentu, seperti beta blocker dan steroid.
Artikel lainnya: Kenapa Gula Darah Rendah Bikin Mual? Ini Jawabannya
2. Lonjakan hormon adrenalin akibat gangguan metabolisme glukosa
Ketika sakit, terganggunya metabolisme glukosa tidak hanya menyebabkan gula darah naik. Kondisi ini menurut dr. Reza juga dapat menyebabkan gula darah turun.
Berdasarkan Very Well Health, kondisi gula darah turun ketika sakit terjadi karena tubuh melepaskan hormon stres yang disebut epinefrin. Hormon yang dikenal pula sebagai adrenalin ini tidak hanya memicu lonjakan kadar gula darah, namun juga meningkatkan jumlah insulin yang dibutuhkan tubuh.
Ketika darah mengandung terlalu banyak insulin pada waktu yang tidak tepat, hal ini menyebabkan terjadinya hipoglikemia reaktif. Kondisi ini umumnya terjadi setelah makan.
Namun, sebagian orang yang sakit juga dapat mengembangkan hipoglikemia reaktif, terutama pada orang yang memiliki kondisi pre-diabetes. Pre-diabetes mengganggu kerja pankreas dalam menghasilkan jumlah insulin secara tepat.
Hipoglikemia reaktif juga dapat dialami orang yang memiliki kondisi langka berupa kekurangan enzim. Regina Castro, MD, ahli endokrinologi dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, menjelaskan hipoglikemia reaktif juga dapat terjadi karena kebiasaan konsumsi alkohol, prosedur bedah tertentu (bypass lambung atau operasi untuk ulkus), gangguan metabolisme genetis, dan beberapa jenis tumor.
Dilansir dari Medical News Today, hipoglikemia reaktif menyebabkan kadar gula darah di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini menyebabkan gejala gula darah rendah ketika sakit, di antaranya:
- Berkeringat
- Mudah lapar
- Kulit pucat
- Lemah
- Goyah
- Pusing
- Cemas
- Bingung
Artikel lainnya: 15 Ciri-Ciri Gula Darah Tinggi pada Seseorang dan Cara Mengatasinya
3. Kurangnya aktivitas
Kurang aktivitas saat sakit memang menjadi salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Ketika kita beraktivitas fisik, tubuh kita menggunakan glukosa (gula darah) sebagai sumber energi utama. Otot-otot kita menyerap glukosa dari darah untuk dibakar selama latihan. Hal ini membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Namun, saat sakit, orang cenderung kurang beraktivitas. Tubuh yang kurang bergerak tidak membutuhkan banyak energi, sehingga glukosa dalam darah tidak terpakai. Akibatnya, kadar gula darah dalam tubuh meningkat.
Artikel lainnya: Panduan Makan bagi Penderita Hipoglikemia untuk Cegah Komplikasi
Cara Mengatasi Gula Darah Naik saat Sakit
Dokter Reza mengatakan penanganan utama gula darah naik saat sakit adalah mengatasi penyakitnya terlebih dahulu.
Jika sakit karena infeksi bakteri, gunakan obat antibiotik sesuai resep dokter. Sementara, bila disebabkan virus, gunakan obat antivirus yang dapat mengatasi peradangan maupun gejala akibat infeksi virus.
Dokter Reza juga menyarankan untuk mengatur pola makan. Konsumsilah makanan berserat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hal ini dilakukan guna membantu proses pemulihan saat sakit.
“Kemudian, jika perlu, dapat diberikan sementara obat untuk menurunkan gula darah sesuai anjuran dokter,” tambahnya.
Hal serupa juga dapat dilakukan untuk mengatasi gula darah turun ketika sakit. Selain mengatasi penyakit penyebab gula darah turun, serta konsumsi makanan sehat dan berserat tinggi, batasi asupan alkohol maupun minuman berkafein seperti kopi dan teh.
Alkohol dapat memperburuk kondisi gula darah rendah. Sementara, minuman berkafein merupakan stimulan yang menyebabkan gejala gula darah rendah.
Diabetes tidak bisa diobati, tapi bisa dikendalikan. Supaya lebih waspada, cek risiko dan skrining gejala diabetes dengan health tools cegah diabetes, ya.
Pantau kesehatan Kamu dengan lebih mudah! Download aplikasi KlikDokter sekarang untuk informasi lengkap tentang gula darah, serta artikel kesehatan lainnya yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.