Penyebab Katarak Karena Diabetes

Katarak merupakan penyakit gangguan penglihatan yang terjadi ketika lensa kornea mata menjadi keruh.

Terdapat studi yang menyebutkan katarak dua kali lebih berisiko dialami pengidap diabetes. Hal ini dibandingkan dengan orang yang tidak mengidap penyakit metabolik tersebut.

Katarak pada diabetes dapat menyebabkan pengidapnya tidak menyadari telah mengembangkan gejala gangguan penglihatan tersebut.

Apa penyebab katarak pada penderita diabetes? Seperti apa gejalanya? Simak penjelasannya lewat uraian berikut.

Katarak pada penderita diabetes dapat terjadi karena sejumlah faktor. Pertama, karena kerusakan pembuluh darah di mata. Kedua, pembengkakan cairan di antara kornea dan lensa mata. Berikut penjelasannya:

• Kerusakan Pembuluh Darah Mata

Insulin merupakan hormon yang bertugas membantu sel tubuh memindahkan gula darah ke dalam sel.

Artikel Lainnya: Kapan Operasi Katarak Harus Dilakukan?

Tubuh diabetesi (pengidap diabetes) memproduksi hormon ini lebih sedikit dari yang dibutuhkan.

Selain itu, penyakit diabetes juga terjadi karena tubuh tidak dapat memanfaatkan hormon insulin dengan optimal. Kedua kondisi tersebut memicu penumpukan gula darah.

Disampaikan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, penumpukan gula darah dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil, termasuk pembuluh darah di mata.

“Rusaknya pembuluh darah ini dapat merusak mata dan kemudian meningkatkan risiko terjadinya katarak,” jelas dr. Astrid.

• Pembengkakan Aqueous Humour

Aqueous humour merupakan cairan bening yang mengisi ruang di antara kornea dan lensa mata.

Penumpukan kadar gula darah dalam waktu lama seperti yang dialami diabetesi dapat menyebabkan humor berair mengalami pembengkakan.

Pasalnya, gula darah tinggi memicu enzim di kornea untuk mengubah glukosa menjadi sorbitol. Senyawa kimia ini membuat lensa mata membengkak, mengalami katarak, dan menyebabkan penglihatan kabur.

Perkembangan katarak terjadi bertahap dan sangat lambat. Bahkan, diabetesi dapat mengalami katarak stadium awal dan tidak merasakan gejala apa pun.

Berikut tanda katarak yang umum terjadi:

• Penglihatan berawan atau kabur.
• Terdapat bintik-bintik di penglihatan.
• Penglihatan berwarna kuning.
• Sulit membedakan warna.
• Sensitif terhadap cahaya.
• Penglihatan kian menurun saat malam har.i
• Sering melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
• Kerap mengganti ukuran lensa kacamata.

Artikel Lainnya: Waspada, Katarak Juga bisa Menyerang Kelompok Usia Muda

Tidak semua diabetesi mengalami katarak. Gangguan penglihatan ini menurut dr. Astrid terjadi karena dipengaruhi sejumlah faktor risiko.

“Terjadinya katarak pada penderita diabetes dapat dipengaruhi oleh usia, durasi mengidap penyakit metabolik tersebut, dan kontrol gula darah pasien yang bersangkutan,” katanya.

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, sebanyak 32 persen pengidap diabetes berusia di atas 45 tahun menderita katarak.

Riset lainnya mengatakan, pengidap diabetes berusia di atas 65 tahun dua kali lebih berisiko mengalami katarak. Hal ini dibandingkan dengan orang tanpa diabetes di usia yang sama. 

Operasi katarak merupakan satu-satunya solusi untuk mengatasi gangguan penglihatan ini. Menurut National Eye Institute, AS, 90 persen pasien memiliki kemampuan penglihatan yang lebih baik usai menjalani operasi katarak.

Untuk mengurangi risiko katarak, penderita diabetes harus disiplin melakukan kontrol gula darah, menghentikan kebiasaan merokok, menjalani diet sehat, rutin berolahraga, serta menggunakan insulin dan obat terapi diabetes.

Diabetesi juga perlu menjadwalkan pemeriksaan mata untuk mengetahui kondisi penglihatan terkini.

Kondisi diabetes menyebabkan pengidapnya berisiko lebih tinggi terjangkit katarak. Jika Anda mengalami sejumlah ciri katarak, segera konsultasikan ke dokter. Gunakan LiveChat dokter mata di Klikdokter untuk konsultasi online lebih cepat.

(FR/AYU)