Diabetes

Penyebab Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Nefropati Diabetik

Aditya Prasanda, 21 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dari picu stres oksidatif hingga kolesterol tinggi, berikut penjelasan bahaya merokok sebagai faktor risiko nefropati diabetik.

Penyebab Merokok Bisa Tingkatkan Risiko Nefropati Diabetik

Mengisap rokok merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko nefropati diabetik alias gangguan ginjal akibat diabetes. Kondisi ini dapat dialami penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2. 

Nefropati diabetik mengganggu fungsi ginjal dalam mengeluarkan racun maupun cairan berlebih dari dalam tubuh. 

Akibatnya, penderitanya mengalami sejumlah gejala seperti kulit kering dan gatal, kram otot, sesak napas, kelelahan hingga pembengkakan mata, lengan, dan tungkai. 

Lantas, bagaimana merokok dapat meningkatkan risiko penyakit ini? Berdasarkan studi yang dipublikasikan melalui World Journal of Diabetes tahun 2012, disebutkan mekanisme bahaya rokok sebagai faktor risiko nefropati diabetik, di antaranya:

1 dari 2

Meningkatkan Stres Oksidatif

Mengisap rokok dapat meningkatkan risiko stres oksidatif, kondisi ketika radikal bebas lebih banyak dibandingkan antioksidan di dalam tubuh. 

Stres oksidatif pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan sel, termasuk sel pembuluh darah di ginjal.

Disampaikan dr. Alvin Nursalim, hal ini karena terdapat banyak zat berbahaya di dalam rokok yang dapat merusak sel pembuluh darah di ginjal. Salah satunya yaitu nikotin, senyawa aktif yang terdapat di dalam rokok.

Artikel Lainnya: Obat Metformin Meningkatkan Risiko Neuropati Diabetik

Ketika sel pembuluh darah mengalami kerusakan, glomerulus atau unit penyaring darah pada ginjal tidak dapat bekerja dengan semestinya. Kondisi ini dapat menyebabkan luka yang disebut sebagai glomerulosklerosis.

Akibatnya, perokok mengalami gangguan ginjal. Tidak hanya itu, risiko gangguan ginjal juga dapat meningkat akibat diabetes.

Pasalnya, stres oksidatif di saat bersamaan juga merusak sel beta pankreas, penghasil hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang bertugas membantu sel tubuh menyerap dan menggubah gula darah menjadi energi. 

Kerusakan sel beta pankreas menyebabkan produksi hormon insulin menurun. Pada gilirannya, kondisi ini memicu gejala khas diabetes berupa lonjakan kadar gula darah. 

Jika tidak segera ditangani, kadar gula darah tinggi lambat laun akan merusak nefron, bagian ginjal yang berfungsi menyaring dan membuang racun maupun cairan berlebih dari dalam tubuh.

Dampak kerusakan nefron dapat menimbulkan salah satu gejala khas nefropati diabetik berupa kandungan protein albumin di dalam urine.

Artikel Lainnya: Terapi untuk Mengatasi Gangguan Saraf Tangan Diabetes

2 dari 2

Memicu Kolesterol Tinggi

Bahaya zat kimia rokok juga dapat menyebabkan kondisi hiperlipidemia atau kolesterol tinggi. Artinya, terdapat banyak lemak di dalam darah.

Lonjakan lemak di dalam darah dapat berujung pada penumpukan lemak. Dampaknya, menyebabkan pembuluh darah, termasuk di ginjal, tersumbat dan mengalami kerusakan.

Pada gilirannya, kolesterol tinggi turut meningkatkan risiko nefropati diabetik pada perokok.

Semakin lama individu mengidap diabetes, semakin besar risikonya mengalami nefropati diabetik. Untuk itu, dr. Alvin menganjurkan diabetesi (penderita diabetes) agar tidak merokok. 

“Pasalnya, diabetes sendiri dapat meningkatkan risiko nefropati. Karena itu, (diabetesi yang merokok) kian berisiko mengalami gangguan ginjal dan organ lain, misalnya jantung dan otak,” tegasnya.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar diabetes, konsultasikan kepada dokter via Live Chat.

(PUT/JKT)

Referensi:

World Journal of Diabetes. Diakses 2021. Smoking in diabetic nephropathy: sparks in the fuel tank?

Healthline. Diakses 2021. Diabetic Nephropathy.

Food & Drug Administration. Diakses 2021. Cigarette Smoking: A Risk Factor for Type 2 Diabetes.

Diabetes