Diabetes

Tips bagi Penderita Diabetes yang Ingin Punya Tato atau Tindik Tubuh

Aditya Prasanda, 13 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diabetes dapat sebabkan luka menjadi lama untuk sembuh. Bagaimana jika penderitanya ingin ditato dan tindik? Simak tipsnya.

Tips bagi Penderita Diabetes yang Ingin Punya Tato atau Tindik Tubuh

Menderita diabetes bukan berarti membuat pengidapnya tidak boleh punya tato dan tindik. Berdasarkan Diabetes.co.uk, orang dengan diabetes boleh ditindik dan ditato.

Sebelum menindik atau membuat tato, pastikan untuk mempertimbangkan deretan hal berikut:

1. Kadar Gula Darah Stabil

Diabetes merupakan penyakit kronis yang menyebabkan penderitanya memiliki kadar gula darah di atas normal. Gangguan metabolisme ini menyebabkan sel tubuh tidak mampu menyerap gula darah secara optimal. Akibatnya, penumpukan gula darah terjadi.

Kondisi kadar gula darah tersebut menurut dr. Dyah Novita Anggraini harus diperhatikan diabetesi (sebutan bagi penderita diabetes) sebelum menindik maupun membuat tato. Sebab, aktivitas menyematkan tindik dan tato dapat menyebabkan luka.

“Ketika kadar gula meningkat, proses penyembuhan luka diabetesi semakin sulit. Oleh karena itu, sebelum tato pastikan kadar gula sedang stabil,” jelas dr. Dyah Novita.

Infeksi yang dipicu gula darah tinggi pascapembuatan tato dan ditindik menyebabkan sejumlah gejala. Gejala tersebut antara lain lokasi tindik dan tato terasa panas, kemerahan, bengkak berkepanjangan, dan memar.

Artikel Lainnya: Penderita Diabetes Ingin Donor Darah, Bolehkah?     

1 dari 2

2. Studio Maupun Alat Tato dan Tindik Steril

Seseorang dapat berisiko tinggi mengalami infeksi kulit jika studio maupun peralatan tato dan tindik tidak steril. Infeksi kulit dapat menyebabkan keloid (bekas luka yang tumbuh abnormal).

Keloid dapat melebar dan menyebabkan bekas luka yang besar. Efek tato dan bahaya tindik ini juga menyebabkan iritasi dan rasa sakit.

Jarum, tinta tato, maupun alat pemasang tindik yang tidak steril juga dapat meningkatkan risiko penyakit menular melalui darah. Penyakit tersebut di antaranya HIV serta hepatitis B dan hepatitis C.

Untuk itu, dr. Dyah Novita menyarankan memilih tempat tato dan tindik tepercaya yang menggunakan alat-alat steril.

Selain peralatan dan tempat yang tidak bersih, diabetesi yang memiliki alergi juga dapat mengalami reaksi alergi tertentu terhadap zat yang digunakan pada tinta tato.

Alergi juga dapat terjadi akibat peralatan tato dan tindik. Oleh karenanya, pastikan tidak memiliki alergi terhadap peralatan tersebut sebelum ditindik maupun ditato.

3. Seniman Tato dan Tindik Profesional

Salah satu cara mengenali studio tato dan tindik profesional yang memiliki tempat dan peralatan steril adalah mengetahui reputasi sang seniman.

Seniman tato dan tindik profesional biasanya terakreditasi dan bersertifikasi.

Artikel Lainnya: Bolehkah Penderita Diabetes Minum Obat Sirup?

2 dari 2

4. Jujur Soal Kondisi Diabetes

Sebelum ditato dan ditindik, pastikan untuk mengungkapkan kondisi diabetes yang diidap. Jadi, seniman tato atau tindik dapat menyesuaikan prosedur dan perawatan pascatindakan sesuai kondisi penderita diabetes.

5. Penempatan Tato dan Tindik

Tidak semua bagian tubuh diabetesi dapat ditato dan ditindik. Bagian tubuh pantangan diabetes yang tidak boleh ditato maupun ditindik antara lain:

  • Pantat
  • Tulang kering
  • Kaki, termasuk pergelangan kaki
  • Lengan, perut, dan paha (lokasi umum suntikan insulin)

Area tubuh diabetesi yang ditato atau ditindik butuh waktu penyembuhan lebih lama. Hal ini dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Luka yang lama sembuh dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi.

Itu dia tips tato dan tindik untuk penderita diabetes. Kedua seni menghias tubuh ini boleh dilakukan. Namun, ingatlah beberapa syarat tato atau tindik di atas sebelum memilikinya.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes, gunakan Tanya Dokter.

(FR/JKT)

Tato
tindik
Diabetes