Islam memperbolehkan beberapa kategori umatnya untuk tidak menjalani ibadah puasa, seperti anak kecil, pelancong, orang sakit, lansia, serta ibu hamil dan menyusui. Bagaimana dengan anak dengan diabetes mellitus tipe 1?
Beberapa ahli berpendapat bahwa berpuasa saat bulan Ramadan aman untuk pasien dengan diabetes mellitus tipe 1, termasuk anak yang sudah besar dan remaja.
Syaratnya adalah anak memiliki kontrol glikemik yang baik, melakukan monitoring sendiri secara teratur, dan berpuasa di bawah pengawasan dokter.
Artikel lainnya: Gangguan Emosional yang Bisa Dialami Anak dengan Diabetes
Anak pengidap diabetes di atas usia 8 tahun sudah bisa mulai diajarkan berpuasa, kecuali memiliki riwayat gula darah tinggi dan pernah alami ketoasidosis (komplikasi diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar keton dalam tubuh).
Bila Kamu sedang mempunyai anak diabetes yang akan menjalani ibadah puasa, simak tips di bawah ini:
1. Diet dan Nutrisi
Pengaturan pola diet dan nutrisi penting dilakukan anak selama bulan puasa. Hindari makanan tinggi karbohidrat dan lemak dalam jumlah banyak saat berbuka puasa.
Makanan saat sahur sebaiknya mencakup karbohidrat kompleks karena merupakan makanan yang lama dicerna. Sebaiknya dimakan menjelang imsak. Jangan lupa konsumsi buah, sayuran, yoghurt, dan sereal, serta cukupi kebutuhan cairan di malam hari.
2. Aktivitas Fisik
Anda dapat tetap melanjutkan aktivitas fisik rutin, meski tidak berlebihan. Anak disarankan untuk melakukan istirahat tidur siang setelah salat dzuhur. Setelah itu, anak dapat melakukan aktivitas fisik seperti bermain sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Artikel lainnya: Gejala Diabetes Mellitus pada Anak yang Perlu Anda Tahu
3. Periksa Status Glikemik
Lakukan monitoring kadar gula darah di rumah secara berkala, yakni sebelum buka puasa, 3 jam setelah buka puasa, sebelum sahur, dan 2 jam setelah sahur untuk menyesuaikan dosis insulin.
Hal tersebut juga penting untuk mencegah hipoglikemia dan hiperglikemia setelah makan karena makan yang berlebih. Batalkan puasa bila kadar gula darah rendah < 4 mmol/L atau mengalami gejala atau tanda hipoglikemia. Jangan berpuasa bila anak sedang sakit.
4. Regimen Insulin
Regimen insulin selama puasa perlu disesuaikan. Diskusikanlah dengan dokter anak Kamu. Dosis insulin akan diberikan sesuai berat badan anak, aktivitas anak dan pola makan anak. Semakin aktif anak biasanya membutuhkan sedikit asupan insulin.
Artikel lainnya: Tips Membesarkan Anak dengan Diabetes Tipe 1
5. Edukasi
Edukasi sangat penting dalam manajemen diabetes pada anak. Orangtua perlu memahami manajemen penanganan diabetes sehingga dapat memberikan pengertian kepada anak mengenai penyakit apa yang mereka alami saat ini.
Anak perlu diberi tahu mengenai penyakit diabetes, pola makan yang harus dikonsumsi dan harus dihindari, serta penggunaan insulin yang akan dipakai terus-menerus. Cara ini penting agar anak bisa hidup normal seperti anak yang tidak menderita diabetes.
6. Hindari Dehidrasi
Pastikan anak Kamu cukup minum air saat sahur dan berbuka agar terhindar dari dehidrasi, tetapi hindari minuman yang mengandung gula. Selama berpuasa disarankan untuk minum air putih dengan pola 2-4-2, 2 gelas untuk berbuka, 4 gelas setelah makan malam dan 2 gelas untuk sahur.
7. Pantau Gejala Tidak Biasa
Amati apakah anak Kamu mengalami gejala tidak biasa seperti lemas, pusing, perubahan suasana hati, dehidrasi, lemah dan gangguan pada pencernaan. Jika iya segera konsultasikan dengan dokter.
Apabila sedang tidak fit atau sakit tidak disarankan untuk berpuasa. Berikan pengertian dengan baik apabila anak memaksa ingin berpuasa, saat kondisi tubuhnya tidak fit.
Diabetes tidak bisa diobati, tapi bisa dikendalikan. Supaya lebih waspada, cek risiko dan skrining gejala diabetes dengan health tools cegah diabetes, ya. Dapatkan informasi lainnya seputar diabetes dan kesehatan anak dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)