Kadar gula darah tinggi yang dimiliki penderita diabetes tipe 2 dapat merusak kemampuan sel tubuh dalam mencegah infeksi. Salah satu dampaknya, penderita diabetes rentan mengalami penyakit kulit akibat infeksi bakteri dan jamur.
Menurut dr. Kristi Silver dari University of Maryland School of Medicine, Amerika Serikat, gula darah tinggi merupakan asupan nutrisi yang dibutuhkan bakteri dan jamur untuk tumbuh maupun berkembang biak.
Akibatnya, diabetesi (penderita diabetes) berisiko mengalami komplikasi berupa penyakit kulit. Meski begitu, kondisi ini masih bisa diatasi. Caranya, dengan disiplin melakukan perawatan kulit bagi penderita diabetes.
Artikel Lainnya: Waspada, Ini Penyebab Bisul pada Penderita Diabetes
Berikut deretan cara merawat kulit penderita diabetes tipe 2:
1. Pilih Pembersih Kulit yang Lembut
Dijelaskan dr. Julio Leey, asisten profesor di University of Florida Health, AS, sabun batang dapat membuat kulit kering. Jenis sabun ini juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif diabetesi.
“Oleh karena itu, diabetesi sebaiknya pilih sabun cair yang lembut agar tidak mengiritasi kulit,” katanya, dikutip dari Everyday Health.
Lebih spesifik, American Academy of Dermatology (ADA) menganjurkan diabetesi untuk menghindari produk pembersih kulit yang mengandung alkohol, asam alfa-hidroksi, atau retinoid.
Pasalnya, bahan-bahan itu dapat menyebabkan kulit diabetesi mengalami iritasi. Tidak hanya itu, disarankan juga memilih pembersih kulit yang tidak beraroma.
2. Rutin Melembapkan Kulit
Kulit penderita diabetes tipe 2 harus selalu terhidrasi dan dilembapkan. Utamanya agar tidak menyebabkan kulit kering, gatal, dan menebal.
“Pasalnya, diabetesi rentan mengalami luka dan borok karena kulit kering. Kondisi ini memudahkan bakteri dan jamur menginfeksi tubuh,” jelas dr. Leey.
Oleh karena itu, ia menyarankan penderita diabetes untuk disiplin menggunakan lotion maupun pelembap sesudah mandi. Pastikan mengoleskan lotion hingga bagian tubuh yang rentan terpapar infeksi seperti sela jari kaki.
“Selain itu, gunakan lotion lebih sering saat cuaca dingin untuk mencegah kulit kering,” dr. Leey menambahkan.
3. Kulit Jangan Digaruk
Dokter Dyah Novita Anggraini mengingatkan, diabetesi harus menghindari menggaruk kulit terlalu keras. “Terlebih kalau ada luka ulkus diabetikum. Dengan tidak digaruk, bisa mencegah kekambuhan pada luka yang sudah disembuhkan,” jelasnya.
Berdasarkan Andalas Journal of Health, ulkus diabetikum merupakan luka infeksi yang terjadi pada jaringan kulit terdalam kaki penderita diabetes. Kondisi ini terjadi akibat abnormalitas saraf dan gangguan pembuluh darah arteri perifer.
Seperti luka diabetes lainnya, ulkus diabetikum dapat berlangsung lama. Oleh karena itu, jika sudah sembuh, diabetesi disarankan tetap tidak menggaruk kulit.
Artikel Lainnya: Tanda Diabetes Mellitus yang Perlu Anda Waspadai
4. Cegah Kulit Berkeringat
Candida albicans merupakan jamur yang dapat tumbuh di area lipatan kulit seperti ketiak, area bawah payudara, hingga selangkangan. Kulit penderita diabetes tipe 2 berisiko tinggi terinfeksi jamur ini.
Infeksi jamur Candida albicans dapat menyebabkan ruam kulit kemerahan dan gatal.
“Oleh karena itu, diabetesi disarankan menjaga area yang rentan lembap karena keringat agar tetap kering. Ini bisa membantu mencegah pertumbuhan jamur,” jelas dr. Kristi Silver.
5. Sembuhkan Luka Sesegera Mungkin
Perawatan kulit bagi penderita diabetes tipe 2 selanjutnya dilakukan dengan mengobati luka dan segala bentuk cedera sesegera mungkin.
Caranya, bersihkan luka secara hati-hati menggunakan air dan pembersih yang lembut. Kemudian, oleskan salep bacitracin, lalu tutupi luka menggunakan perban. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi.
6. Kendalikan Gula Darah
Dokter Kristi Silver mengatakan, kontrol gula darah merupakan cara merawat kulit penderita diabetes tipe 2 yang terbaik. Caranya, disiplin menerapkan diet sehat, olahraga, dan mengonsumsi obat terapi diabetes yang diresepkan dokter.
“Kontrol gula darah yang baik memungkinkan mekanisme pertahanan tubuh bekerja lebih efektif dalam mengatasi infeksi,” dr. Silver menjelaskan.
Pada gilirannya, cara ini mencegah komplikasi diabetes lainnya seperti gangguan saraf, mata, ginjal, maupun penyakit kardiovaskular.
Itu dia deretan perawatan kulit untuk penderita diabetes tipe 2. Jika Anda memiliki kasus infeksi langka maupun luka yang tidak kunjung sembuh, segera berkonsultasilah dengan dokter untuk perawatan tepat.
Ingin bertanya lebih lanjut seputar gangguan kulit akibat diabetes? Konsultasi dokter secara online lebih cepat lewat Tanya Dokter di KlikDokter.
(FR/JKT)