Asupan makanan maupun minuman dapat memengaruhi warna serta bau urine. Mengonsumsi jengkol misalnya dapat menyebabkan kencing bau menyengat.
Penyebab kencing berbau juga bisa terjadi karena mengonsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu.
Tidak hanya itu, aroma urine juga dapat dipengaruhi kondisi medis seperti diabetes dan ketoasidosis diabetik.
Bagaimana ciri bau urine yang menandakan dua kondisi tersebut? Simak selengkapnya lewat uraian berikut.
Kencing Bau Tanda Diabetes
Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi melebihi ambang batas normal merupakan tanda diabetes tipe 1 maupun 2.
Pada penderita diabetes tipe 1, kondisi ini terjadi karena sel beta pankreas penghasil insulin mengalami kerusakan akibat diserang sistem kekebalan tubuh.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Air Kencing yang Tidak Normal
Sementara, pada diabetes tipe 2, hiperglikemia disebabkan kondisi resistensi insulin atau ketidakmampuan tubuh memanfaatkan hormon insulin dengan optimal.
Insulin sendiri merupakan hormon yang bertugas membantu sel tubuh mengubah gula darah menjadi energi. Ketika produksi insulin terganggu, gula darah mengalami penumpukan yang memicu diabetes.
Penumpukan gula darah juga dapat menyebabkan urine beraroma manis maupun memiliki bau serupa buah. Gejala diabetes ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan gula darah melalui air kencing.
Selain itu, orang yang memiliki kencing bau manis karena diabetes memiliki gejala berikut:
- Kelelahan
- Rasa haus yang ekstrem
- Perubahan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Kencing Bau Tanda Ketoasidosis Diabetik
Selain diabetes, kencing berbau juga dapat menjadi pertanda adanya komplikasi penyakit metabolik tersebut. Komplikasi yang dimaksud yaitu ketoasidosis diabetik.
Ketoasidosis diabetik terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin. Akibatnya, proses penyerapan gula darah menjadi energi ikut terganggu.
Sebagai gantinya, tubuh membakar lemak menjadi energi. Proses ini menciptakan produk limbah sampingan bernama keton.
Disampaikan dr. Reza Fahlevi, kandungan keton membuat urine pengidap ketoasidosis diabetik beraroma khas. “Ketoasidosis diabetik bikin urine berbau keton, seperti bau manis,” jelasnya.
Tidak sebatas memengaruhi bau kencing, keton pada dasarnya menyebabkan keracunan darah. Pasalnya, produk limbah ini meningkatkan kadar keasaman darah.
Jika tidak segera diobati, ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan koma hingga kematian. Oleh karena itu, komplikasi ini harus disikapi sebagai kondisi darurat medis.
Kendati lebih sering terjadi pada pengidap diabetes tipe 1, ketoasidosis diabetik juga dapat dialami penderita diabetes tipe 2.
Selain kencing berbau manis, orang yang mengalami ketoasidosis diabetik kemungkinan juga mengalami gejala berikut:
- Peningkatan frekuensi berkemih
- Napas beraroma buah
- Mudah lelah
- Kebingungan
- Demam
- Sesak napas
- Muntah
- Nyeri perut
- Kejang
Artikel Lainnya: Penyebab Urine Berwarna Kuning Setelah Minum Vitamin
Diagnosis Penyebab Kencing Bau Manis
Selain mengamati gejala fisik, mendiagnosis penyebab kencing bau karena diabetes dapat dilakukan dengan melakukan tes urine atau urinalisis.
Jika Anda mencurigai kondisi ketoasidosis diabetik, pemeriksaan juga dapat dilakukan menggunakan strip tes keton urine.
Kencing berbau manis dapat mengindikasikan kondisi diabetes maupun komplikasinya berupa ketoasidosis diabetik.
Meski tidak dapat diobati, penyakit metabolik dapat dikelola melalui manajemen diabetes yang baik. Caranya, mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, disiplin pantau gula darah, dan minum obat terapi diabetes yang diresepkan dokter.
Manajemen diabetes yang optimal juga dapat mencegah komplikasi ketoasidosis diabetik.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar gejala diabetes, Anda bisa chat dokter lewat Tanya Dokter.
(FR/JKT)