Asam urat dan diabetes tipe 2 merupakan dua jenis penyakit yang berbeda. Kendati demikian, para peneliti menemukan kaitan di antara keduanya.
Asam urat disebut dapat menyebabkan diabetes, begitu pula sebaliknya. Asam urat merupakan radang sendi yang terjadi karena penumpukan kristal asam urat.
Sementara itu, diabetes tipe 2 merupakan gangguan metabolik yang ditandai ketika tubuh tidak mampu merespon dan memanfaatkan hormon insulin. Akibatnya kadar gula darah diabetesi (sebutan bagi penderita diabetes) meningkat.
Apa hubungan asam urat dengan diabetes mellitus tipe 2?
Kadar Asam Urat Tinggi Bisa Memicu Diabetes
Tubuh manusia secara alami memproduksi asam urat. Normalnya, senyawa ini larut di dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Namun pada kondisi tertentu, asam urat dapat menumpuk di dalam tubuh.
Artikel Lainnya: Jenis Obat Asam Urat yang Perlu dan Tak Perlu Resep Dokter
Pada dasarnya, asam urat berfungsi untuk memecah purin. Purin merupakan senyawa kimia yang ditemukan di dalam sejumlah makanan dan minuman, seperti daging merah, ragi, beberapa makanan laut, dan bir.
Ketika mengonsumsi makanan mengandung purin tinggi secara berlebihan, tubuh akan memproduksi asam urat dalam jumlah besar. Akibatnya, ginjal kewalahan dan tidak sanggup membuang asam urat melalui urine dengan cepat.
Kadar asam urat yang berlebihan dapat menumpuk dan membentuk kristal di persendian serta jaringan tubuh. Hal ini memicu peradangan dan nyeri di bagian lutut, pergelangan kaki, hingga jari kaki.
Disampaikan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, selain menyebabkan nyeri sendi, asam urat tinggi juga memicu terjadinya resistensi insulin. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak sanggup memanfaatkan hormon insulin dengan baik.
Insulin merupakan hormon yang membantu sel tubuh mengubah dan memanfaatkan gula darah menjadi energi.
“Jika terjadi resistensi insulin, maka kadar gula darah di dalam tubuh bisa melonjak dan memicu diabetes akibat asam urat,” kata dr. Dyah.
Berdasarkan Healthline, sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa pengidap asam urat berpeluang besar mengembangkan diabetes tipe 2.
Dalam hal ini, perempuan dengan asam urat disebut berisiko lebih tinggi mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan pria.
Artikel Lainnya: Kacang vs Jeroan, Mana yang Lebih Berbahaya untuk Asam Urat?
Penyakit Diabetes Juga Dapat Memicu Asam Urat
Kondisi diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat. Hal itu berisiko tinggi terjadi bila diabetesi (penderita diabetes) mengalami obesitas atau berat badan berlebih.
“Berat badan berlebih akan memicu produksi asam urat tinggi jika sudah mengganggu kondisi ginjal,” jelas dr. Dyah.
Pasalnya, lemak di sekitar bagian tengah tubuh orang obesitas dapat mengganggu kerja ginjal dalam merespon zat-zat di dalam tubuh. Ketika fungsi ginjal terganggu, penumpukan asam urat di dalam tubuh bisa terjadi.
“Hal ini karena ginjal tidak bekerja dengan baik untuk mengeluarkan asam urat dari dalam tubuh,” dr. Dyah menambahkan.
Artikel Lainnya: Efek Makan Emping Melinjo, Dapat Menyebabkan Asam Urat?
Selain itu, peningkatan asam urat akibat penyakit gangguan metabolik tersebut juga dapat terjadi akibat mengonsumsi obat terapi diabetes jenis GLP-1 reseptor antagonis. Hal ini berlaku bila dibandingkan dengan diabetesi yang menggunakan obat inhibitor SGLT2.
Sebuah studi tahun 2020 menduga hal tersebut terjadi karena inhibitor SGLT2 memiliki kemampuan menurunkan kadar asam urat lebih baik. Meski begitu penelitian lanjutan diperlukan guna memperoleh bukti lebih kuat.
Untuk mencegah terjadinya asam urat akibat diabetes atau sebaliknya, konsumsilah makanan dengan gizi seimbang. Selain itu rutinlah berolahraga, minum air putih, dan pertahankan berat badan ideal.
Hindarilah juga makanan yang mengandung purin tinggi dan menyebabkan penumpukan asam urat.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter, untuk menanyakan obat-obatan yang ramah terhadap kondisi asam urat maupun diabetes.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar asam urat dan diabetes, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter via Live Chat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)