Penderita diabetes mellitus harus memantau terus kadar gula darah dalam tubuh, obat yang dikonsumsi, dan bagaimana pola makannya. Tuntutan tersebut terkadang membuat penderita jenuh, lelah, hingga mengalami sindrom diabetes burnout.
Kalau sudah begini, bagaimana cara mengatasinya? Kita simak penjelasannya di sini.
Apa Itu Diabetes Burnout?
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, rasa frustrasi dan depresi yang dirasakan penderita diabetes terkait penyakitnya disebut dengan diabetes burnout.
Artikel lainnya: Apakah Terapi Totok Darah Bisa Menyembuhkan Diabetes?
Dilansir dari Diabetes.co.uk, diabetes burnout syndrome merupakan istilah yang diberikan untuk rasa kecewa, frustrasi, dan menyerah pada kondisi diabetes. Burnout dapat ditandai dengan pengabaian total seseorang terhadap kadar gula darah dan diet mereka.
Mereka juga mungkin melewatkan janji dengan dokter, lupa, atau menghindari jadwal suntik insulin atau obat diabetes lainnya.
Tak berhenti di sana, mereka bisa saja beralih pada kebiasaan makan tidak sehat. Hal ini sering terjadi karena “beban” yang dirasakan selama bertahun-tahun menderita diabetes.
Penyebab utama diabetes burnout adalah stres karena kondisi penyakitnya. Kondisi ini biasanya disertai dengan perubahan psikologis, seperti:
- merasa marah tentang diabetes yang dideritanya,
- frustrasi dengan cara pengelolaan penyakit diabetes, dan juga
- merasa tidak termotivasi untuk berubah, dan juga
- merasa sendiri dan terisolasi.
Cara Mengatasi Diabetes Burnout
Meskipun wajar terjadi, diabetes burnout syndrome dapat berbahaya bagi penderita. Mereka bisa merasa putus asa hingga ingin menyudahi hidup dengan cara memakan apa pun tanpa memperhatikan efeknya pada kadar gula darah.
Hal ini berpotensi memperburuk diabetes yang diderita dan meningkatkan risiko komplikasi yang menyertainya. Lebih parahnya, bahaya diabetes burnout dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Itu sebabnya, jangan abai pada kondisi ini dan segera cari jalan keluar. Untuk mengatasi diabetes burnout, dr. Theresia menyarankan Anda untuk tidak terlalu memaksa diri.
Artikel lainnya: Makanan Berlemak yang Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes
“Jangan terlalu memaksakan diri, terlebih soal diet. Jika Anda kesulitan, cobalah berubah sedikit demi sedikit, jangan terlalu ekstrem,” kata dr. Theresia.
Anda juga bisa meminta bantuan orang-orang terdekat Anda, seperti pasangan, orangtua, saudara, ataupun anak, untuk tetap menyemangati Anda.
Meski rasa lelah datang, ingatlah untuk tetap mengikuti saran dokter, seperti minum obat, kontrol ke dokter, dan juga menjaga pola makan. Pengabaian pada hal-hal ini justru semakin memperburuk kondisi penyakit.
“Jika diabetes burnout terasa sangat mengganggu, Anda bisa meminta bantuan pada tenaga medis atau psikolog,” ujar dr. Theresia.
Sediakan juga waktu untuk diri sendiri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang disukai, seperti berkebun, memasak, menuliskan jurnal harian, dan melakukan meditasi.
Bila Anda bosan dengan pola makan yang itu-itu saja, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat merekomendasikan alternatif pola makan yang sehat dan seimbang, sesuai kondisi Anda.
Yuk, pantau informasi seputar diabetes mellitus dan cara mengelolanya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter. Gratis, lho!
[HNS/JKT]