Kolagen merupakan jenis protein yang ditemukan di seluruh jaringan ikat tubuh, seperti tulang, kulit, sendi, dan ligamen. Kolagen juga ditemukan di dalam berbagai makanan tinggi protein, misalnya daging sapi, ikan, dan unggas.
Manfaat kolagen baik untuk meningkatkan elastisitas kulit, meredakan nyeri sendi, dan melindungi dari pengeroposan tulang. Tak heran bila kini banyak dijual minuman atau suplemen kolagen.
Meski berkhasiat, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi kolagen berlebihan, apalagi bila punya penyakit pada ginjal. Mengapa? Cari tahu efek samping dari kolagen untuk ginjal berikut ini.
Efek Samping Kolagen bagi Ginjal
Seiring bertambahnya usia, pemecahan kolagen di dalam tubuh terjadi lebih cepat dibanding yang diproduksi. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan kolagen demi menjaga kulit, tulang, dan tendon yang kuat serta sehat.
Di sisi lain, ginjal mengolah dan membuang senyawa limbah dan kelebihan zat dari aliran darah, yang kemudian menjadi urine. Protein dalam jumlah kecil, termasuk kolagen, juga terdapat pada urine.
Jika seseorang mengonsumsi kolagen terlalu banyak, ginjalnya akan bekerja lebih keras. Hal ini dapat berujung pada masalah kesehatan.
Artikel lainnya: https://www.klikdokter.com/info-sehat/otot-sendi/tak-bikin-kulit-sehat-ini-bahaya-konsumsi-suplemen-kolagen-berlebihan
Dokter Arina Heidyana menjelaskan, “Sebenarnya kolagen aman-aman saja jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, apabila seseorang berisiko tinggi memiliki batu ginjal, maka konsumsi kolagen sebaiknya dihindari.”
“Sebab, kolagen mengandung hydroxyproline, yang akan diubah menjadi kalsium oksalat di dalam tubuh. Kalsium oksalat ini paling sering menyebabkan batu ginjal,” lanjutnya.
Batu ginjal dapat menimbulkan gejala antara lain mual, nyeri, dan muntah. Ada beberapa jenis batu ginjal, tapi batu ginjal kalsium oksalat yang paling umum terjadi.
Oksalat merupakan jenis senyawa pada makanan nabati, misalnya sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian tertentu.
Saat mengonsumsi makanan kaya oksalat, oksalat di dalamnya akan mengikat kalsium di saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui tinja atau urine.
Namun, sejumlah besar oksalat yang melewati ginjal dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Asupan cairan atau kalsium yang tidak memadai juga dapat berkontribusi pada perkembangan batu ginjal dengan meningkatkan penyerapan oksalat.
Dalam penelitian yang berjudul “Hydroxyproline ingestion and urinary oxalate and glycolate excretion” mengonsumsi 30 gram gelatin yang berasal dari kolagen meningkatkan ekskresi oksalat urine sebesar 43 persen setelah 24 jam.
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan, mengonsumsi hidroksiprolin dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar oksalat di dalam urine. Hal ini dinilai dapat berbahaya bagi kesehatan ginjal secara umum.
Hasil tersebut diduga dapat berlaku bagi pengidap hiperoksaluria primer, yaitu kelainan genetik yang memengaruhi metabolisme oksalat dan meningkatkan risiko batu ginjal berulang.
Namun, sebagian besar penelitian tersebut menggunakan jumlah hidroksiprolin yang terkonsentrasi.
Oleh karena itu, belum jelas apakah kolagen di dalam daging atau suplemen juga dapat memengaruhi ekskresi oksalat dari urine dan membentuk batu ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah normal.
Berapa Banyak Dosis Kolagen yang Aman bagi Ginjal?
Secara umum, suplemen kolagen tidak dianjurkan bagi Anda yang berisiko tinggi terkena batu ginjal.
Di sisi lain, mengonsumsi kolagen dalam jumlah sewajarnya sebagai bagian dari pola makan sehat cenderung tidak menyebabkan batu ginjal bagi kebanyakan orang. Mengurangi asupan oksalat juga tidak selalu diperlukan untuk mencegah batu ginjal.
Artikel lainnya: Catat! Ini Cara Mudah untuk Mencegah Batu Ginjal
Melansir Healthline, meningkatkan asupan kalsium mungkin menjadi cara yang lebih efektif untuk mengurangi penyerapan oksalat dan melindungi dari pembentukan batu ginjal.
Dokter Arina mengatakan, “Sebanyak 2,5-15 gram merupakan batas aman mengonsumsi kolagen harian. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing saja.”
Selain itu, pastikan Anda minum cukup cairan setiap hari untuk menurunkan risiko terkena batu ginjal.
“Jangan lupa untuk mendiskusikan dengan dokter apabila memiliki penyakit tertentu dan ingin mengonsumsi kolagen,” ujar dr. Arina.
Itulah risiko efek samping kolagen bagi ginjal. Konsumsi suplemen atau makanan mengandung kolagen secukupnya agar ginjal tidak bekerja sangat berat dan terhindar dari batu ginjal.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar kesehatan ginjal, jangan ragu konsultasi via Live Chat dokter penyakit dalam di aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)
Referensi:
Healthline. Diakses 2022. Is Taking Collagen Safe for Your Kidneys?
Kidney International. Diakses 2022. Hydroxyproline ingestion and urinary oxalate and glycolate excretion.
Biochimica et Biophysica Acta. Diakses 2022. Metabolism of 13C5-hydroxyproline in mouse models of Primary Hyperoxaluria and its inhibition by RNAi therapeutics targeting liver glycolate oxidase and hydroxyproline dehydrogenase.
Ditinjau oleh dr Arina Heidyana