Pernah dengar soal ginjal bocor? Meski ada kata “bocor”, bukan berarti organ dalam Anda mengeluarkan banyak darah, ya! Kerusakan ginjal yang satu ini tidak mengeluarkan gejala spesifik kalau belum sampai ke tahap yang berat.
Faktanya, ginjal berfungsi menyaring zat sisa dan racun di dalam tubuh untuk nantinya dibuang melalui urine. Zat-zat yang berguna, seperti protein, glukosa, serta mineral, semuanya akan diserap oleh ginjal dan dikembalikan ke aliran darah.
Nah, ketika ginjal mengalami kerusakan, kemampuan menyaringnya akan berkurang. Zat-zat yang berguna, termasuk protein, akan ikut terbuang bersama urine. Alhasil, tubuh bisa kekurangan nutrisi dan kesehatan secara menyeluruh ikut terganggu.
Dalam keadaan normal, sebenarnya memang ada zat-zat berguna yang ikut terbuang melalui urine. Hanya saja, jumlahnya tergolong sedikit. Lain halnya pada kasus ginjal yang rusak dan sudah parah, protein yang terbuang cukup banyak.
Terbuangnya protein dalam jumlah tak wajar dapat terlihat jelas dari urine yang dihasilkan. Kondisi seperti inilah yang disebut ginjal bocor. Beberapa gejala ginjal bocor yang mesti Anda kenali dan waspadai, antara lain:
Artikel Lainnya: Menyingkap Dampak Buruk Stres pada Kesehatan Ginjal
1. Urine Berbusa atau Ada Buih
Protein pada urine dapat menyebabkan buih pada urine. Jadi, sebelum menyiram toilet, coba perhatikan lagi apakah air kencing Anda berbuih atau tidak.
Air kencing yang normal berwarna bening atau kekuningan, encer, dan tidak ada buih atau busanya.
Kalau sampai ada buih dan keruh, bisa jadi ada yang tak beres dengan ginjal Anda. Dalam dunia medis, terbuangnya protein melalui urine dalam jumlah banyak disebut proteinuria. Kondisi ini bisa menandakan adanya kegagalan fungsi pada ginjal.
2. Darah pada Urine
Ciri-ciri ginjal bocor bisa terlihat pada urine. Saat fungsi ginjal rusak dan tak mampu menyaring dengan baik, sel-sel darah juga bisa “bocor” ke dalam urine.
Hal ini membuat air kencing Anda berwarna kemerahan. Meski begitu, kondisi ini tidak melulu soal gagal ginjal. Darah pada urine pun bisa mengindikasikan adanya infeksi pada saluran kemih.
Artikel Lainnya: Minum Air Dingin Bikin Ginjal Rusak, Benarkah?
3. Pembengkakan (Edema)
Tanda ginjal bocor selanjutnya adalah berkurang drastisnya kadar protein albumin di dalam darah, karena ikut terbuang bersama urine.
Karena tubuh kekurangan zat tersebut, tangan, kaki, perut, mata, dan wajah akan membengkak (cairan tertimbun di jaringan tubuh).
4. Mudah Terserang Infeksi
Tak bisa dimungkiri bahwa ketika tubuh kekurangan protein, antibodi menjadi tak bisa bekerja maksimal. Lemahnya antibodi membuat tubuh mudah terserang penyakit infeksi.
Tanda-tanda infeksi yang dapat mudah dikenali adalah sering demam tanpa sebab. Untuk sembuh dari suatu penyakit atau luka, seseorang yang kekurangan protein juga membutuhkan waktu lebih lama dari orang-orang normal pada umumnya.
Artikel Lainnya: Mengenal Ciri dan Gejala Ruptur Ginjal yang Mesti Diwaspadai
5. Otot Kram dan Tulang Rapuh
Bukan cuma butuh vitamin D, kalsium, dan vitamin B saja, otot dan tulang juga membutuhkan protein yang memadai agar kekuatannya terjaga.
Saat kadar protein tubuh tergolong rendah, hal yang terjadi adalah otot sering kram, mudah lelah, serta tulang mudah patah. Karena itu, kondisi otot dan tulang bisa menunjukkan ciri-ciri ginjal bocor.
6. Kadar Kreatinin dan Ureum Meningkat
Pada beberapa kasus kerusakan ginjal, kadar kreatinin dan ureum darah bisa meningkat. Kondisi ini mencetuskan keluhan mudah lelah, badan lemas, frekuensi berkemih sangat minim, dan demam.
Pada beberapa kasus, kreatinin dan ureum yang meningkat akibat kerusakan ginjal juga bisa menyebabkan urine berdarah dan berwarna gelap seperti teh.
7. Nafsu Makan Menurun
Kondisi ginjal bocor dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut tidak mampu menyaring zat racun di dalam tubuh dengan optimal. Oleh karena itu, zat racun tersebut bisa menumpuk dan menyebabkan penurunan nafsu makan.
Keluhan ini biasanya berlangsung ketika kerusakan ginjal sudah cukup berat dan berlangsung lama, sehingga membuat bobot tubuh penderitanya terus berkurang.
8. Mual dan Muntah
Kerusakan ginjal yang berat hingga menyebabkan kebocoran protein ke dalam urine bisa menyebabkan kadar ureum meningkat.
Beberapa orang dengan kondisi tersebut lebih berisiko mengalami keluhan mual dan muntah-muntah.
Artikel Lainnya: Deretan Penyebab Batu Ginjal yang Jarang Diketahui
9. Sesak Napas
Penurunan fungsi ginjal tahap lanjut dapat membuat organ tersebut gagal mengeluarkan cairan dari dalam tubuh.
Hal tersebut dapat menyebabkan cairan menumpuk dan pasien mungkin akan mengeluhkan sesak napas. Kondisi itu bisa menjadi tanda ginjal bocor.
10. Gangguan Elektrolit
Menjaga keseimbangan elektrolit adalah salah satu fungsi utama ginjal. Dengan kata lain, jika organ tersebut rusak, keseimbangan elektrolit tubuh pun bisa terganggu.
Salah satu elektrolit yang keseimbangannya bisa terganggu adalah kalium, yang kadarnya akan meningkat. Keadaan ini dapat mencetuskan gejala badan lemas, serta mudah lelah, mual dan muntah.
Itu dia sejumlah gejala ginjal bocor yang mesti Anda kenali dan waspadai. Segeralah berobat ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas.
Apabila memiliki pertanyaan seputar kesehatan ginjal, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)