Kapan Penderita Infeksi Saluran Kemih Boleh Berhubungan Seks?

Infeksi saluran kemih atau ISK adalah masalah kesehatan dapat dialami oleh siapa saja, terutama wanita. Secara umum, gejalanya berupa nyeri atau panas ketika sedang buang air kecil, nyeri pada panggul, dan warna urine terlihat keruh.

Penyebab dari infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang masuk melalui saluran kencing. Kondisi ini lebih sering menyerang wanita, karena uretra pada tubuh wanita lebih pendek ketimbang pria.

Selain itu, posisi vagina berada dekat dengan kandung kemih. Hal ini membuat bakteri lebih mudah masuk dan menginfeksi.

Keluhan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan saat buang air kecil, tetapi juga bisa menghancurkan nikmatnya hubungan intim. Lalu, bolehkah berhubungan intim saat infeksi saluran kemih?

Bolehkah Penderita Infeksi Saluran Kemih Berhubungan Intim?

Penderita infeksi saluran kemih umumnya disarankan menunda berhubungan seks, karena bisa memperburuk kondisi yang dialami. 

Di samping itu, seks dapat menjadi awal mula terjadinya infeksi saluran kemih. American Urological Association menjelaskan bahwa aktivitas seksual merupakan salah satu faktor risiko munculnya ISK.

ISK disebabkan oleh masuknya bakteri ke dalam kandung kemih melalui saluran uretra. Pada 8 dari 10 kasus ISK rawat jalan, bakteri penyebabnya adalah E. coli. 

Artikel Lainnya: Perbedaan Infeksi Ginjal dan Infeksi Saluran Kemih 

Sebagai catatan, aktivitas seksual dapat membuat bakteri terdorong masuk ke dalam saluran kemih sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Nah, saat mengalami infeksi saluran kemih, kamu sebaiknya menunda melakukan hubungan seks. Jika tidak, hal ini bisa memperburuk gejala dan menyebabkan iritasi. 

Terkait apakah ISK menular pada pasangan atau tidak, kamu perlu tahu bahwa ISK digolongkan sebagai kondisi tidak menular.

Jadi, alasan untuk menunda hubungan intim bukanlah untuk mengurangi risiko pasangan kamu terkena ISK, melainkan untuk mencegah perburukan kondisi yang sudah ada.

Pasien ISK Harus Sembuh 100 Persen Sebelum Berhubungan

Sebelum sepenuhnya sembuh, penderita infeksi saluran kemih tidak dianjurkan untuk berhubungan seks dengan posisi apa pun. 

Ini artinya, seks dengan jari, oral, mainan seks, dan sebagainya sangat dilarang ketika infeksi saluran kemih belum sembuh. 

Jika memang mau berhubungan seks, pastikan kamu sudah ke dokter, minum obat antibiotik yang diberikan hingga habis, dan gejala infeksi saluran kemih yang dirasakan sudah 100 persen hilang.

Saat sudah dinyatakan sembuh oleh dokter, kamu dapat kembali berhubungan seks dengan pasangan.

Artikel Lainnya: Makanan dan Minuman Pantangan Saat Alami Infeksi Saluran Kemih

Agar di waktu mendatang penyakit tersebut tak lagi terjadi dan mengganggu kenyamanan, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:

1. Minum Cukup Air Putih

Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, air putih juga menjaga saluran kemih tetap sehat dan berfungsi optimal. 

Selain itu, air putih bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga bakteri jahat pun tidak akan mudah menyerang dan menyebabkan infeksi. 

2. Buang Air Kecil Setelah Seks

Hal ini berguna untuk mengeluarkan bakteri yang menempel pada organ intim setelah berhubungan. 

Cucilah vagina maupun penis dengan air mengalir, lalu keringkan dengan saksama menggunakan handuk atau tisu.

3. Bersihkan Organ Intim Secara Rutin

Bersihkan organ intim dengan teliti setelah buang air kecil maupun air besar. Kamu bisa mencucinya dengan air mengalir, dan menyeka menggunakan tisu kering. 

Hal ini penting agar tidak ada bakteri yang menempel setelah buang air kecil atau air besar.

4. Basuh dengan Arah yang Benar

Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang. Apabila sebaliknya, organ intim kamu berpotensi lebih tinggi kemasukan bakteri yang berasal dari anus.

Kini kamu sudah tahu jawaban dari pertanyaan, bolehkah berhubungan intim saat infeksi saluran kemih. Ingat, pastikan kamu dinyatakan sembuh terlebih dahulu oleh dokter ya. 

Apabila punya pertanyaan mengenai infeksi saluran kemih atau gangguan kesehatan lain, tanya dokter online melalui Tanya Dokter atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[WA]