Normalnya, denyut nadi orang dewasa dalam kondisi istirahat adalah 60-100 kali per menit. Detak jantung akan dianggap tidak wajar apabila mencapai lebih dari 100 kali per menit.
Sering kali, penyebab jantung berdebar tidaklah berbahaya. Namun, detak jantung yang lebih cepat dari biasanya sering menjadi gejala suatu penyakit.
Apa saja penyebab jantung berdebar kencang? Mari simak selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
1. Konsumsi Kafein Berlebih
Sebagai stimulan, kafein mampu menyebabkan insomnia, jantung berdebar cepat, kecemasan, hingga nyeri kepala.
Sensitivitas orang-orang hingga mendapat efek samping berbeda-beda. Jika Anda termasuk yang sensitif terhadap kafein, hindari atau batasi asupan berkafein seperti kopi, teh, sebagian soda, dan minuman berenergi.
Selain kafein, alkohol dan nikotin juga dapat menjadi penyebab detak jantung berdebar cepat.
Artikel lainnya: Cara Mudah Mencegah Serangan Jantung
2. Stres
Penyebab jantung berdebar selanjutnya adalah stres. Situasi tersebut akan memicu sistem simpatis dalam tubuh untuk melepaskan adrenalin, yang membuat detak jantung meningkat.
Cobalah bernapas dalam melalui hidung dan mengembuskannya kembali lewat mulut beberapa kali. Anda merasakan detak jantung perlahan menurun.
3. Sedang Pilek atau Sedang Demam
Apabila detak jantung meningkat disertai gejala pilek, bersin dan batuk, serta suhu tubuh meninggi, kemungkinan infeksilah penyebabnya.
Infeksi memicu tubuh untuk bekerja lebih keras dari seharusnya. Detak jantung akan berdetak lebih cepat untuk mengembalikan tubuh ke kondisi stabil, dan menyingkirkan infeksi.
4. Kurang Tidur
Ketika tidur, tubuh tidak melakukan aktivitas fisik sehingga detak jantung menurun. Apabila Anda kurang tidur, kadar adrenalin tubuh di siang hari akan meningkat. Efeknya, detak jantung pun meningkat cepat dan memicu dada berdebar.
Guna menghindari hal ini, usahakan untuk tidur yang cukup setiap harinya. Rata-rata orang dewasa membutuhkan istirahat malam 7-8 jam setiap hari.
Artikel lainnya: Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat di Kulit
5. Konsumsi Obat yang Pengaruhi Jantung
Perlu diketahui bahwa ada beberapa obat yang memiliki efek samping berupa peningkatan detak jantung.
Jika punya keluhan jantung berdebar, biasanya dokter akan bertanya soal obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Apabila memang obat-obatan tertentu yang menjadi penyebab jantung berdebar, dokter dapat mengganti atau menyesuaikan dosisnya.
6. Sedang Hamil
Kehamilan bisa menjadi alasan kenapa jantung Anda berdebar kencang.
Peningkatan detak jantung memang bukan salah satu tanda awal yang dialami oleh wanita hamil. Namun, seiring bertambahnya usia kandungan, tubuh akan beradaptasi.
Salah satu gejalanya adalah peningkatan detak jantung. Jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak darah, dan hal ini wajar terjadi.
Artikel lainnya: Fakta tentang Penyakit Jantung yang Wajib Diketahui
7. Gangguan Kecemasan
Kekhawatiran yang terus-menerus dapat menandakan adanya salah satu gangguan kecemasan. Misalnya gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan panik.
Serangan panik juga bisa jadi penyebab gelisah dan jantung berdebar, dan sering membuat seseorang semakin takut.
Bicaralah dengan dokter atau psikolog agar Anda tahu cara mencegah terjadinya serangan panik.
8. Kelenjar Tiroid yang Hiperaktif
Kelenjar tiroid memproduksi beberapa hormon yang memengaruhi berbagai sistem tubuh. Apabila kelenjar tersebut hiperaktif, metabolisme tubuh akan bekerja lebih dari seharusnya.
Hal ini akan membuat jantung berdebar kencang, cepat, atau berirama tidak normal. Gejala lain yang mengikuti adalah meningkatnya nafsu makan dan penurunan berat badan yang tiba-tiba.
9. Anemia
Anemia disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau hemoglobin di dalam tubuh. Akibatnya, darah tidak menyediakan oksigen yang cukup.
Jantung lantas akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini disertai dengan rasa lelah berlebihan, pusing, nyeri kepala, hingga kulit yang pucat.
10. Irama Jantung yang Tidak Beraturan
Jantung yang berdebar kencang bisa disebabkan oleh aritmia. Kondisi ini ditandai dengan malfungsi listrik pada jantung, sehingga mengakibatkan detaknya berirama tidak seperti seharusnya.
Ketika hal ini terjadi, Anda akan merasa jantung sedang berdetak amat cepat dan terasa aneh. Aritmia sering kali dibarengi dengan rasa pusing, mual, nyeri dada, hingga sesak napas.
Apabila keluhan jantung berdebar hanya muncul sekali dan tidak mengganggu, maka hal ini tidak memerlukan tindakan medis. Meskipun begitu, terdapat beberapa tanda jantung berdebar yang memerlukan perhatian medis, contohnya:
- Pusing
- Kelemahan
- Pingsan
- Penurunan kesadaran
- Berkeringat berlebih
- Sesak napas
- Rasa berat pada dada
- Nyeri pada dada, pundak, dan rahang
- Detak jantung 100 kali per menit saat istirahat
Dibutuhkan berbagai pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, rekam jantung, ekokardiografi, rontgen, dan lain-lain untuk memeriksa penyebab jantung berdebar yang mengganggu aktivitas.
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi keluhan jantung berdebar. Mulai dari yoga, taichi, olahraga pernapasan, mengurangi konsumsi kafein, hingga menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok.
Banyak sekali penyebab jantung berdebar kencang. Sering kali, kondisi ini bukan sesuatu yang serius. Namun, apabila disertai dengan nyeri dada atau rasa lelah berlebihan, mungkin Anda perlu memeriksakannya ke dokter.
Jangan ketinggalan berita kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter secara gratis melalui fitur Live Chat.
Untuk mengetahui kemungkinan penyakit jantung, periksakan diri Anda secara online dengan Health Tools Cek Risiko Penyakit Jantung.
[RS]