Listeriosis merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri Listeria monocytogenes. Sekitar 1.600 orang di dunia diprediksi mengidap listeriosis tiap tahunnya, dan 260 di antaranya meninggal.
Bakteri listeria dapat ditemukan di tanah, air, dan kotoran binatang. Seseorang bisa terinfeksi melalui makanan yang telah terkontaminasi bakteri tersebut, misalnya:
- Sayuran mentah yang terkontaminasi
- Daging yang terkontaminasi
- Susu yang tidak dipasteurisasi atau makanan yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi
- Makanan olahan tertentu seperti keju lunak, hot dog, dan daging yang telah terkontaminasi setelah diproses
- Bayi yang masih dalam kandungan, juga dapat lahir dalam keadaan tertular infeksi listeria dari ibunya
Tanda dan gejala listeriosis bisa bervariasi, tergantung pada individu tersebut dan bagian tubuh yang terinfeksi.
Pada umumnya, listeriosis lebih memengaruhi wanita hamil dan bayinya yang baru lahir, lansia berusia 65 tahun ke atas, serta orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Individu lain dapat terinfeksi oleh Listeria, tetapi jarang sekali berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa gejala listeriosis yang perlu Anda ketahui.
Artikel lainnya: Sepuluh Bakteri Baik yang Menguntungkan bagi Manusia
Gejala Listeriosis pada Wanita Hamil
Gejala yang umumnya ditemukan pada wanita hamil yang terinfeksi listeria adalah sebagai berikut:
- Demam
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Lelah berlebihan
Biasanya gejala pada wanita hamil tergolong ringan. Bahkan, sebagian tidak akan menunjukkan gejala.
Infeksi yang dialami saat hamil dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, kelahiran prematur, maupun infeksi yang mengancam jiwa bayi baru lahir.
Gejala Listeriosis pada Bayi Baru Lahir
Pada bayi baru lahir, gejala listeriosis lebih berat dibandingkan dengan gejala ringan yang dialami ibu hamil.
Gejala infeksi bakteri listeria pada bayi baru lahir bisa saja tidak kentara, namun dapat meliputi:
- Demam
- Kurang mau menyusui
- Mudah rewel
- Muntah
- Kesulitan bernapas
Artikel lainnya: Jamur Enoki Ditarik dari Pasaran karena Terkontaminasi Bakteri Listeria!
Gejala Listeriosis pada Individu Lain yang Tidak Hamil
Ketika bakteri sudah mengenai sistem pencernaan, gejala dapat muncul dua minggu setelah mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri listeria. Hal ini mampu menimbulkan muntah dan diare.
Pada umumnya, gejala listeriosis pada individu yang tidak hamil berupa:
- Demam
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Rasa lelah
- Nyeri kepala
Gejala listeriosis pada individu yang tidak hamil dapat berkembang menjadi berat. Hampir 1 dari 20 individu tersebut mengalami kematian.
Untuk mencegah terjadinya listeriosis, Anda dapat melakukan beberapa hal sederhana, seperti:
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah mengolah makanan.
- Setelah memasak, lakukan hal yang sama untuk mencuci peralatan masak, talenan, serta permukaan yang digunakan dalam proses mengolah makanan.
- Sayuran mentah sebaiknya disikat menggunakan sikat biasa atau sikatan sayur di bawah air yang mengalir.
- Sediakan termometer makanan dalam pengolahan daging, unggas, serta telur agar memasak menggunakan suhu yang memadai, apabila memungkinkan.
Karena penyebaran utama listeria adalah melalui makanan, cegahlah infeksi ini dengan menerapkan praktik keamanan saat memegang, memasak, dan mengonsumsi makanan.
Apabila terdapat wabah Listeria, perhatikan adanya tanda dan gejala pada diri Anda.
Jika mengalami demam tinggi, nyeri kepala berat, leher yang kaku, kebingungan, maupun sensitivitas terhadap cahaya yang sebelumnya tidak dirasakan, segera datangi instalasi gawat darurat (IGD) terdekat.
Anda masih punya pertanyaan mengenai gejala listeriosis atau infeksi lainnya? Jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter. Gratis!
[RS]