Orang-orang yang ingin melawan penuaan dini dan antipati terhadap keriput di wajah mungkin tak asing lagi dengan kata “botox”. Pasalnya, suntik botox memang berkhasiat untuk mewujudkan hal tersebut dan sudah lama menjadi pilihan prosedur kosmetik.
Nyatanya, tak cuma untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, botox juga digunakan untuk mengobati sakit kepala sebelah, yakni migrain.
Suntik botox untuk migrain menggunakan racun yang disebut dengan onabotulinumtoxinA, yang dapat mencegah pergerakan otot untuk sementara waktu.
Digunakannya botox untuk migrain baru disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada tahun 2010 silam.
Suntikan botox untuk migrain tidak bersifat permanen, sehingga pemberian suntikan tersebut dapat diberikan tiga bulan sekali. Apabila penderita migrain sudah mengalami perbaikan kondisi yang signifikan, frekuensi penyuntikan botox pun bisa dikurangi.
Artikel lainnya: Suntik Botox, Adakah Manfaatnya untuk Kesehatan?
Manfaat Botox untuk Migrain
Mungkin sekarang Anda bertanya-tanya, dari sekian banyak terapi, mengapa botox yang dipilih dalam pengobatan migrain?
Sebenarnya, pemahaman tentang bagaimana botox dapat membantu migrain masih terus dikembangkan. Yang jelas, botox dianggap mampu mencegah kontraksi otot-otot yang ada di kepala (pemicu migrain) dengan cara memengaruhi jalur transmisi nyeri.
Ada sebuah penelitian di Spanyol yang melibatkan 69 peserta yang memiliki migrain kronis. Tiap peserta menerima rata-rata dua injeksi botox.
Hasilnya, para peserta mengalami pengurangan yang signifikan dalam hal intensitas nyeri serta durasi sakit selama 16 bulan terakhir. Dengan demikian, botox dianggap lebih kuat untuk mencegah migrain ketimbang mengobati migrain secara tuntas.
Ketika efek dari suntik botox itu hilang, bisa saja gejala sakit kepala itu muncul kembali secara bertahap.
Artikel lainnya: Fakta Tentang Botox yang Perlu Anda Tahu
Area yang Diberi Suntik Botox untuk Meredakan Migrain
Ketika Anda menjalani perawatan botox untuk migrain, kemungkinan dokter akan menyuntikkan cairan tersebut dengan menggunakan jarum suntik yang berukuran kecil pada beberapa bagian otot tubuh, utamanya kepala dan leher.
Adapun area otot itu adalah sebagai berikut.
- Corrugator, yaitu terletak di ujung dalam setiap alis.
- Procerus, yaitu terletak di antara alis.
- Frontalis, yaitu terletak di bagian depan kepala (dahi).
- Temporalis, yaitu terletak di setiap sisi tengkorak atau otot yang biasa digunakan untuk mengunyah.
- Occipitalis, yaitu terletak di dekat bagian belakang tengkorak.
- Kelompok otot paraspinal serviks, yakni terletak di bagian atas dan belakang leher yang mengelilingi tulang belakang.
- Trapezius, yakni terletak di punggung atas dan belakang leher.
Perlu diketahui juga bahwa suntikan botox umumnya perlu diulang setiap dua belas minggu. Dan biasanya, diperlukan waktu hingga enam bulan untuk melihat manfaat botox untuk migrain.
Artikel lainnya: Botox vs Filler, Mana yang Lebih Aman?
Tidak Semua Penderita Migrain Boleh Suntik Botox
Meski menjadi pilihan terapi untuk mengatasi migrain, pada kenyataannya suntik botox tidak bisa digunakan pada semua penderita migrain.
Suntik botox digunakan pada pasien yang mengalami migrain kronis, di mana terjadi sakit kepala lebih dari 15 hari setiap bulannya dengan lama serangan empat jam atau lebih.
Suntik botox tidak dianjurkan untuk diberikan pada penderita migrain yang sedang hamil dan menyusui, memiliki riwayat alergi susu sapi, sakit kepala kurang dari 14 hari dalam sebulan, dan memiliki sakit kepala lain seperti tipe cluster.
Kemampuan botox dalam mencegah kontraksi otot akhirnya membuat toksin tersebut digunakan untuk mengobati migrain kronis untuk sementara waktu.
Karena kemampuannya dalam mengobati nyeri tersebut tidak permanen, maka botox lebih sering digunakan untuk mencegah atau mengurangi frekuensi kekambuhan.
Meski botox memiliki dampak positif untuk meredakan migrain, tetapi pastikan Anda tidak menjalani pengobatan ini dari sembarang orang.
Hanya dokter berpengalamanlah yang bisa memberikan dosis injeksi botox terbaik, sehingga dapat meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Ingat, tetap jaga pola hidup sehat dan hindari pencetus agar migrain tidak sering kambuh, ya!
Cari tahu informasi kesehatan lainnya mengenai botox atau migrain di aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat konsultasi gratis dengan dokter via layanan Live Chat 24 jam.
[RS]