Kutil merupakan masalah kulit yang dapat muncul akibat infeksi virus, misalnya human papillomavirus (HPV). Salah satu contoh kasusnya, yaitu kutil kutil periungual.
Menurut dr. Arina Heidyana, virus HPV bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka. Itulah mengapa, Anda berisiko lebih tinggi terinfeksi virus tersebut dan mengalami kutil periungual apabila memiliki kebiasaan menggigit kuku atau mengorek kutikula.
Secara umum, kutil periungual berukuran kecil serupa kepala peniti. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan keluhan ini bisa berkembang hingga menjadi benjolan kasar yang tampak kotor dan menyerupai kembang kol.
Artikel Lainnya: Mengenal Fordyce Spot, Benjolan di Kelamin yang Mirip Kutil
Karena cukup mengganggu, kutil periungual mesti segera diobati. Beberapa cara mengobati kutil periungual yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Menggunakan Asam Salisilat
Asam salisilat dipercaya dapat membantu mengobati kutil yang muncul di kulit.
“Terdapat beberapa bukti medis yang menunjukkan bahwa asam salisilat bisa menghancurkan kutil periungual, meski tidak sepenuhnya hilang,” ucap dr. Arina.
Salah satu bukti tersebut dimuat dalam jurnal American Family Physician (AFP). Penelitian ini mengatakan bahwa asam salisilat cukup efektif untuk meredakan kutil periungual.
Namun, penggunaannya harus dengan sangat hati-hati. Sebab, asam salisilat bekerja lambat, bahkan membutuhkan hingga 12 minggu untuk hasil yang optimal.
Di satu sisi, senyawa tersebut bekerja dengan menghancurkan kulit yang dioleskan. Apabila tidak berhati-hati, Anda mungkin akan mengalami iritasi kulit.
2. Krioterapi
Krioterapi mengacu pada perawatan di mana dokter menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan jaringan abnormal.
Terapi ini dapat merawat jaringan secara eksternal (pada kulit) dan internal dalam tubuh. Krioterapi juga mungkin memerlukan waktu perawatan lebih sedikit daripada asam salisilat. Seringkali, hanya membutuhkan 3 ‒ 4 kali perawatan.
Artikel Lainnya: Benarkah HPV Bisa Picu Kanker Payudara?
3. Suntikan Antigen
Terdapat beberapa anggapan yang menyebut bahwa suntikan antigen bisa membantu meredakan kutil periungual.
Namun, menurut dr. Arina, bukti tersebut belum cukup kuat. Karenanya, terapi ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter yang ahli. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan manfaat, dan meminimalkan risiko efek samping.
4. Perawatan Tambahan
Perawatan lain yang dapat dicoba untuk mengatasi kutil periungual adalah laser karbon dioksida dan terapi kombinasi dengan obat topikal.
Namun, terapi tersebut hanya efektif untuk beberapa orang. Artinya, manfaatnya untuk mengobati kutil periungual masih tentatif.
Apabila Anda tertarik mencobanya, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang ahli. Hal ini bertujuan untuk memastikan kecocokan terapi, serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Itu dia beberapa cara mengobati kutil periungual yang bisa dijadikan pilihan. Pastikan untuk melakukan pengobatan-pengobatan tersebut di bawah pengawasan dokter, guna menurunkan risiko efek samping.
Agar lebih aman, Anda pun sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter dengan memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)
Referensi:
WebMD. Diakses 2022. Visual Guide to Warts.
Healthline. Diakses 2022. Everything You Should Know About Periungual Warts.
American Family Physician. Diakses 2022. Treatment of Nongenital Cutaneous Warts. 2011.
Cleveland Clinic. Diakses 2022. Cryotherapy.
NCBI. Diakses 2022. An Armamentarium of Wart Treatments. 2006.
Ditinjau oleh dr. Arina Heidyana