Terkadang masyarakat suka bingung, apa saja sebenarnya penyakit yang ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
Contohnya, infeksi menular seksual yang dialami wanita. Sebagian berpikir, itu ranahnya dokter kulit. Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa itu ranahnya dokter kandungan karena berkaitan dengan organ intim wanita.
Sama dengan dokter lainnya, dokter spesialis kulit dan kelamin juga menangani pasien dimulai dengan melakukan diagnosis terlebih dulu.
Dengan begitu, dokter bisa mengetahui berbagai faktor penyebab masalah terkait kulit dan kelamin yang dialami pasien, sekaligus menentukan jenis pengobatan yang tepat.
Artikel lainnya: Jenis Penyakit Kulit yang Tak Bisa Sembuh Total
Nah, sebagai orang awam, agak susah bukan untuk menentukan hal-hal seperti itu?
Oleh karena itu, kami akan menjelaskan apa saja penyakit yang ditangani dokter spesialis kulit dan kelamin atau dermatovenereologi (Sp.KK atau Sp.DV) agar pengobatan bisa langsung tepat sasaran!
Daftar Penyakit yang Ditangani Dokter Sp.KK atau Sp.DV
Pada dasarnya, beberapa penyakit kulit dan kelamin merupakan kompetensi dokter umum.
Namun, tidak semua kondisi bisa ditangani dokter umum, sehingga dalam beberapa kasus pasien harus dirujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apabila perawatan yang diberikan oleh dokter umum belum memberikan hasil maksimal atau jika memang penyakit tersebut bukan kompetensi dokter umum, pasien akan dirujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Artikel lainnya: Mengapa Banyak Orang Enggan Periksa ke Dokter Kulit?
Adapun sejumlah penyakit yang menjadi ranah dari dokter spesialis kulit dan kelamin, yaitu:
1. Kelainan Kulit Akibat Alergi dan Gangguan Imunitas Tubuh
Kondisi ini bisa terdiri atas:
- Dermatitis numularis.
- Dermatitis seboroik.
- Dermatitis kontak alergi.
- Psoriasis.
- Lupus eritematosus diskoid.
- Dan gangguan kulit lain akibat sistem imun tubuh.
- Penyakit Kulit Akibat Infeksi
Kondisi ini bisa meliputi:
- Infeksi virus, seperti herpes zoster, herpes, atau kutil.
- Infeksi bakteri, seperti kusta dan impetigo.
- Infeksi jamur, seperti kurap atau panu.
- Infeksi parasit, seperti kutu atau kudis.
- Kanker kulit.
2. Kelainan Pigmentasi Kulit
Contoh kelainan pigmentasi adalah vitiligo. Vitiligo merupakan kondisi yang dapat menyerang seluruh bagian kulit, mulai dari wajah hingga ujung kaki. Penyakit ini sangat terlihat jelas jika Anda punya kulit yang gelap.
3. Kelainan Kelenjar Minyak dan Keringat
Misalkan terdapat jerawat yang parah, biang keringat, dan hiperhidrosis (mengeluarkan keringat secara lebihan), Anda bisa konsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
4. Kelainan Kulit Akibat Zat Kimia
Pada kondisi kulit terbakar, kena radiasi, dan lain sebagainya, dokter spesialis kulit dan kelamin dapat mengatasi dengan perawatan tepat.
Artikel lainnya: Penyakit Kulit dan Kelamin yang Tak diizinkan Vaksin COVID
5. Kelainan Kulit Akibat Gangguan Saraf dan Mental
Contoh kelainan kulit ini adalah neurodermatitis. Kondisi ini ditandai dengan gatal berlebih dan muncul ketika penderitanya mengalami emosi yang sedang tidak stabil atau stres berat.
6. Infeksi Menular Seksual
Ya, infeksi menular seksual (IMS) merupakan ranah dokter spesialis kulit dan kelamin. Beberapa kondisi IMS yang sering mereka tangani, antara lain:
- Klamidia
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan penyebarannya lewat cairan kelamin.
- Sifilis
Bakteri Treponema pallidum adalah penyebab dari penyakit sifilis atau kerap disebut raja singa. Gejalanya berupa luka di alat kelamin dan mulut.
- Gonore
Gonore atau kencing nanah juga disebabkan oleh bakteri, sehingga penderitanya dapat mengeluarkan cairan dari alat kelamin dan terasa nyeri.
- Infeksi HPV (Human papillomavirus)
Infeksi yang satu ini menyebabkan munculnya kutil di beberapa bagian tubuh hingga kanker serviks yang menyerang wanita.
Apa Bedanya dengan Dokter Kulit Kecantikan?
Di sisi lain, ada juga dokter kecantikan yang sama-sama menangani permasalahan kulit.
Yang membedakan dokter spesialis kulit dan kelamin dengan dokter kecantikan tentu dari kompetensinya.
Untuk dokter kecantikan (estetika), biasanya menangani masalah yang fokus ke estetika atau kosmetik saja. Sedangkan dokter spesialis kulit dan kelamin, bidangnya lebih luas lagi.
Selain kosmetik tentunya, dokter spesialis kulit dan kelamin juga menangani kelainan alergi imunologi, infeksi, tumor kulit, sampai penyakit menular seksual.
Pada intinya adalah bidang lain selain kosmetik, bukanlah kompetensi dokter kecantikan atau dokter estetika.
Artikel lainnya: Cara Terbaik Mengatasi Dermatitis Seboroik
Kapan Harus ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin?
Dokter spesialis kulit dan kelamin merupakan dokter yang fokus menangani beragam masalah pada kesehatan kulit dan kelamin, baik pria maupun wanita.
Seorang dokter kulit dan kelamin memiliki pengetahuan dan keterampilan klinis untuk menangani penyakit kulit dan kelamin.
Mulai dari menentukan diagnosis penyakit, memberikan penanganan berupa obat minum dan obat oles, serta melakukan tindakan pada kasus-kasus tertentu.
Jika Anda punya masalah alergi kulit yang sering kambuh atau infeksi jamur, sebaiknya langsung ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Ataupun keluhan lainnya yang mengarah pada infeksi menular seksual, tumor, dan kelainan pigmentasi kulit.
Apabila yang diincar adalah botox, filler, chemical peeling, laser untuk flek hitam, atau perawatan kecantikan lainnya, Anda juga dapat kunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin ataupun pilihan lainnya seperti dokter estetika.
Jadi, itu dia penyakit yang ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Mulai dari kelainan kulit akibat alergi, kelainan kelenjar keringat, hingga penyakit menular seksual.
Apabila ada pertanyaan seputar kesehatan kulit dan kelamin, jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter. Gratis!
[RS]