Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa kuku berubah warna merupakan pertanda adanya suatu penyakit. Dalam dunia medis, hal ini dikenal dengan istilah paronikia.
Paronikia sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu akut dan kronik:
- Paronikia akutJenis paronikia yang satu ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan hanya menyerang satu kuku saja. Kuku akan berubah kemerahan, bengkak, dan terasa nyeri. Kadang disertai dengan nanah berbau.Kondisi ini dapat disebabkan kebiasaan menggigit kuku, menggunting kuku terlalu dalam atau membiarkan kuku terlalu panjang. Akibatnya kuku mudah mengalami trauma ketika tersandung dan sebagainya.
- Paronikia kronikParonikia yang sifatnya kronik ditandai dengan terangkatnya kuku dari bantalan kuku. Bisa dikatakan kondisi kuku sudah jelek sehingga dokter akan menyarankan prosedur pengangkatan kuku.Seperti halnya paronikia akut, pada paronikia kronik juga ditemukan perubahan bentuk dan warna, namun perubahan terjadi perlahan. Infeksi kronik ini akan menyerang beberapa kuku.
Paronikia akut paling sering disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan paronikia kronik disebabkan infeksi jamur. Karena itu, paronikia kronik dianggap lebih berbahaya.
Siapa saja yang berisiko terhadap paronikia kronik? Mereka yang sehari-hari bekerja sebagai petani, nelayan, ibu rumah tangga, dan pekerjaan lain yang membuat kondisi kuku selalu basah memiliki risiko tinggi. Sebab kondisi kuku yang selalu basah mudah sekali terinfeksi bakteri dan jamur.
Jangan abaikan adanya perubahan warna pada kuku. Sebab bisa jadi karena adanya infeksi bakteri dan jamur. Berkonsultasilah pada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
(DA/ RH)