Asam lambung naik, atau sering disebut dengan gastroesophageal reflux disease (GERD), dapat menimbulkan keluhan heartburn atau rasa terbakar di dada. Tentunya kondisi ini dapat membuat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tak hanya itu, asam lambung naik juga dianggap dapat membuat badan lemas. Benarkah?
Mengenal GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala GERD hampir mirip dengan gejala sakit maag, seperti adanya nyeri ulu hati, mual atau muntah.
Namun pada penyakit GERD, biasanya disertai juga dengan keluhan dada terasa terbakar (heartburn). Hal ini disebabkan cairan lambung yang naik tidak hanya sampai ke kerongkongan, tetapi juga hingga ke mulut sehingga dapat terasa asam pada bagian belakang mulut. Tak hanya itu, sering kali penderita GERD juga mengalami sesak napas.
Artikel lainnya: Sering Merasa Badan Lemas Apakah Selalu Gejala Penyakit?
Hubungan Antara GERD dan Badan Lemas
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Digestive Diseases and Sciences, disebutkan bahwa GERD dapat memicu stres, depresi, dan susah tidur.
Keluhan susah tidur ini dapat membuat penderita GERD mengalami lemas dan mudah lelah keesokan harinya. Badan lemas dan mudah lelah ini akhirnya membuat seseorang menjadi tidak berenergi dalam menjalani aktivitas.
Saat seseorang sedang berjalan atau berdiri, gravitasi akan membuat isi lambung termasuk asam lambung akan lebih sulit untuk naik ke atas. Namun saat seseorang sedang tidur atau berbaring, isi lambung akan lebih mudah naik ke kerongkongan. Akibatnya kondisi ini dapat membuat penderita GERD menjadi susah tidur.
Artikel lainnya: Penyebab Tukak Lambung
Berbagai Faktor Risiko GERD
Sekarang Anda sudah tahu bahwa asam lambung naik bisa memicu badan lemas. Hal ini tentunya dapat mengganggu. Karena itu, mengenali faktor risiko GERD sangatlah penting agar Anda selalu waspada.
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam lambung adalah:
- Obesitas
- Hernia hiatal
- Kehamilan
- Gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma
- Pengosongan lambung terlambat
Sementara itu, faktor pencetus GERD dapat bermacam-macam, seperti merokok, konsumsi makanan tertentu seperti makanan berlemak, makan dalam jumlah besar di malam hari, serta minum minuman beralkohol dan kopi. Obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan asam lambung naik. Untuk itu, kenali faktor pencetus Anda dan hindarilah.
Langsung tidur setelah makan juga bisa menjadi faktor pencetus GERD. Pasalnya, ketika Anda tidur, metabolisme tubuh akan melambat dan makanan yang baru saja Anda makan tentu tidak dapat tercerna dengan sempurna. Selain berat badan Anda yang bisa meningkat, langsung tidur setelah makan juga dapat menyebabkan asam lambung naik.
Artikel lainnya: Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu GERD
Pola Hidup Sehat untuk Penderita GERD
Anda tidak perlu khawatir karena GERD dapat diatasi dengan pola hidup sehat. Untuk itu, apabila Anda masih memiliki kebiasaan yang tidak sehat, segeralah ubah agar GERD tidak sering kambuh.
Pola hidup sehat yang disarankan untuk penderita asam lambung meliputi:
- Makan secara teratur, dengan frekuensi sering dan porsi kecil-kecil
- Jangan langsung tidur setelah makan malam
- Hindari rokok dan alkohol serta minuman bersoda lainnya
- Kelola stres dengan baik
- Tidur cukup 8 jam per hari
- Olahraga teratur, minimal 3 kali per minggu masing-masing selama 30 menit
- Jaga berat badan agar ideal
- Kurangi konsumsi kopi
- Hindari makanan pemicu gas dan asam lambung (kacang-kacangan, kol, dsb)
- Hindari makanan pedas
Keluhan asam lambung naik atau GERD dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk memicu badan lemas. Untuk mencegahnya kambuh, terapkan kebiasaan yang sehat serta hindarilah faktor pencetus.
Bagi Anda yang punya pertanyaan seputar GERD atau penyakit lainnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kami. Gunakan layanan Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter.
[NWS/ RS]