Konstipasi alias susah buang air besar (BAB) memang bikin kesal. Pasalnya, selain bikin perut bawah terlihat lebih besar, tubuh juga terasa sedikit terganggu.
Bila mengalaminya, perut akan terasa penuh dan anus terasa seperti ada yang menyumbat. Bahkan, Anda pun harus mengejan atau ngeden dengan ekstra kuat saat buang air besar agar tinja yang keras bisa segera keluar.
Sayangnya, terus-menerus mengejan terlalu keras saat BAB bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama kondisi organ bawah Anda. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan, yaitu:
1. Wasir
Mengejan berlebihan saat membuang air besar dapat menyebabkan wasir. Kondisi ini terjadi ketika ada pembengkakan pembuluh darah di daerah sekitar anus yang secara bertahap dapat menonjol keluar.
Selain bisa disebabkan oleh mengejan terlalu kuat, kondisi ini pun dapat dipicu oleh diare yang tak kunjung sembuh, kehamilan, hingga kenaikan berat badan yang tidak terkendali.
Rasa tidak nyaman dan nyeri umumnya muncul saat penderita wasir duduk atau BAB. Dan jika sudah parah, kondisi ini sangat sulit untuk disembuhkan dan wajib ditangani dengan tindakan operasi.
Artikel Lainnya: Susah BAB? Lancarkan dengan Konsumsi Chia Seed
2. Hernia atau Turun Berok
Kondisi ini dapat terjadi saat otot melemah, sehingga usus pun dapat menonjol keluar dari bagian yang melemah tersebut. Hernia terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
- Hernia hiatus (di lambung bagian atas).
- Hernia femoralis (di selangkangan luar).
- Hernia inguinalis (di selangkangan dalam).
- Hernia umbilikalis (di pusar).
- Hernia insisional (terjadi akibat sayatan operasi).
Semua jenis hernia tersebut dapat dialami pria maupun wanita. Dan, semua hernia terjadi akibat kombinasi tekanan serta adanya lubang atau titik lemah dari otot. Karena itu, hindarilah mengejan terlalu keras saat Anda BAB.
3. Rektum atau Usus Besar Turun
Ujung dari usus besar dekat anus disebut rektum. Jika tekanan di perut meningkat akibat Anda ngeden saat buang air besar, rektum bisa turun ke anus. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut prolaps rektum.
Bila kondisinya tidak parah, prolaps rektum bisa dirawat secara rumahan tanpa tindakan operasi. Namun, kondisi ini bisa menyebabkan ketidakmampuan dalam mengontrol buang air besar hingga luka atau borok di sekitar dubur.
Artikel Lainnya: Fakta dan Mitos Seputar Sulit BAB
4. Rahim Turun
Biasanya kondisi rahim turun disebabkan oleh proses melahirkan secara normal yang sulit dan dilakukan berulang kali.
Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh melemahnya otot panggul, usia, kelebihan berat badan, sering mengangkat beban berat, hingga adanya peningkatan tekanan dalam perut akibat susah BAB.
Jadi, hati-hati bila Anda ingin ngeden terlalu kuat. Pasalnya, bukan cuma usus yang bisa turun, melainkan rahim juga.
5. Sesak Napas dan Nyeri Dada
Bahaya mengejan terlalu keras atau kuat saat BAB harus lebih diperhatikan pada orang dengan penyakit jantung, seperti gagal jantung atau jantung koroner.
Pada dasarnya, mereka yang memiliki penyakit jantung itu tidak boleh kelelahan. Nah, ketika mengejan terlalu kuat, itu bisa membuat mereka kelelahan dengan gejala sesak napas dan nyeri dada. Kalau dibiarkan, itu bisa berbahaya.
Agar penderita penyakit jantung tidak perlu mengejan terlalu kuat, maka mereka wajib mengonsumsi makanan berserat lebih banyak, seperti sayur, buah, dan biji-bijian (oatmeal).
6. Fisura Anal
Fisura anal adalah luka pada anus, sehingga dapat menyebabkan nyeri dan BAB berdarah.
Mengejan terlalu keras saat BAB, terlebih jika kotoran yang dikeluarkan sangat keras, dapat menimbulkan luka pada anus ini.
Itu dia kondisi yang bisa timbul bila Anda sering mengejan terlalu keras saat BAB. Untuk mencegahnya, Anda harus mengatasi masalah susah BAB terlebih dulu. Bila nantinya BAB sudah lancar, Anda tidak perlu mengejan dengan susah payah, bukan?
Akan tetapi, bila salah satu kondisi di atas sudah terjadi dan telanjur parah, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Konsultasi kepada dokter lebih mudah menggunakan fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
[WA]