Flu Singapura alias hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Coxsackievirus A16, Coxsackievirus A6, serta Enterovirus 71 (HEV 71).
Virus-virus tersebut biasanya menjangkiti anak usia di bawah 5 tahun. Meski begitu, patogen yang termasuk kelompok Enterovirus itu juga bisa menjangkiti orang di segala rentang usia.
Gejala flu Singapura tahap awal umumnya muncul dalam 3‒6 hari setelah terinfeksi virus. Gejalanya dapat berupa sariawan, ruam dan lepuh pada kulit, demam, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, penurunan nafsu makan, dan nyeri di sekujur tubuh.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala HFMD umumnya berlangsung selama 7‒10 hari.
Artikel Lainnya: Kenali Flu Singapura dan Cara Pencegahannya
Jika tidak diatasi dengan baik, gejala bisa memburuk dan memicu komplikasi flu Singapura sebagai berikut:
1. Dehidrasi
Bahaya flu Singapura bisa menyebabkan komplikasi berupa dehidrasi. Kondisi kekurangan cairan ini umumnya dialami anak-anak.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dehidrasi pada anak penderita HFMD dipicu oleh sariawan akibat infeksi virus.
Kondisi tersebut menyebabkan mulut si kecil terluka dan terasa sangat sakit. Akibatnya, anak kesulitan minum dan makan sehingga rentan kekurangan cairan.
Untuk itu, orangtua harus memperhatikan tanda-tanda anak kesulitan menelan. Berdasarkan CDC, tanda kesulitan menelan pada anak, meliputi enggan makan atau minum, banyak mengiler, dan hanya ingin mengonsumsi minuman dingin.
Jika si kecil mengalami tanda-tanda tersebut, pastikan asupan cairannya selalu terpenuhi. Caranya, yaitu dengan meminta anak memperbanyak minum air putih.
2. Kuku Tangan dan Kaki Lepas
Laporan IDAI menyebutkan bahwa HEV 71 adalah virus penyebab komplikasi HFMD gejala berat.
Salah satu bentuk komplikasinya menyebabkan lepasnya kuku tangan dan kaki. Kondisi ini bisa terjadi dalam hitungan pekan setelah terjangkit virus.
Cara kerja virus dalam menyebabkan kuku kaki dan tangan lepas sendiri tidak diketahui secara pasti. Bahkan, menurut penelitian yang dihimpun CDC, kondisi tersebut tidak disebabkan secara langsung oleh penyakit flu Singapura.
Telepas dari hal-hal tersebut, Anda tidak perlu khawatir, sebab kuku dapat tumbuh kembali dengan sendirinya.
3. Meningitis
Komplikasi flu Singapura gejala berat dapat memicu meningitis (virus). Ini adalah kondisi peradangan meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.
Peradangan disebabkan oleh infeksi virus yang umumnya didalangi oleh HEV 71. Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, pola infeksi HEV 71 adalah dengan menyebar ke dalam aliran darah terlebih dahulu.
“Lalu, virus bereplikasi (memperbanyak diri) di sistem jaringan yang menyelubungi darah, limpa, dan sumsum tulang. Kemudian, virus menginfeksi meningen otak dan menyebabkan peradangan,” kata dr. Theresia.
Menurut IDAI, meningitis bisa membuat penderita flu Singapura mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Bahkan, kondisi ini dapat memicu kematian.
Artikel Lainnya: Anak Sering Ngeces Pertanda Flu Singapura, Benarkah?
4. Ensefalitis dan Kelumpuhan
Infeksi virus HEV 71 juga bisa menyebabkan komplikasi HFMD berupa ensefalitis, yaitu peradangan jaringan otak. Kondisi ini terjadi karena virus menyerang otak secara langsung.
Ketika jaringan otak meradang, gangguan saraf pun terjadi. Akibatnya, penderita flu Singapura berisiko mengalami kejang, penurunan kesadaran, hingga kelumpuhan.
Kendati demikian, ensefalitis dan kelumpuhan merupakan komplikasi flu Singapura yang terbilang langka.
5. Gangguan Kehamilan
Flu Singapura juga bisa dialami ibu hamil. Walaupun jarang terjadi, CDC menduga bahwa penyakit tersebut dapat memengaruhi kondisi kehamilan.
Karena itu, ibu hamil pengidap HFMD dianjurkan untuk segera berobat ke dokter atau rumah sakit terdekat. Tujuannya agar bumil memperoleh penangan lanjutan, sehingga risiko komplikasi kehamilan dapat diminimalkan.
Waspada berbagai gejala dari flu singapura, agar tidak mengalami beragam komplikasi di atas. Apabila mengalami gejala-gejala yang terkait dengan kondisi tersebut, sebaiknya jangan tunda untuk segera berobat ke dokter. Dengan demikian, risiko komplikasi bisa dihindari.
Punya pertanyaan atau ingin tanya lebih lanjut seputar flu Singapura? Anda bisa mengandalkan konsultasi dokter online melalui Live Chat 24 jam. Dapatkan juga informasi seputar kesehatan terkini dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(NB/NM)
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022.Complications of Hand, Foot, and Mouth Disease.
IDAI. Diakses 2022. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Ditinjau oleh dr. Theresia Rina Yunita.