Obesitas adalah masalah kesehatan yang tak hanya dapat menyebabkan gangguan pada jantung dan sistem kardiovaskular. Kondisi berat badan berlebih ini turut mengancam kesehatan paru-paru Anda.
Sebuah penelitian yang dirilis NCBI menemukan, obesitas dapat menyebabkan paru-paru dan dinding dada mengalami perubahan substansial. Akibatnya, pengidap obesitas lebih berisiko mengalami sejumlah gangguan pernapasan.
“Obesitas terbukti dapat dapat menyebabkan penumpukan lemak di paru-paru,” jelas dr. Dyah Novita Anggraini.
Penelitian yang diterbitkan European Respiratory Journal mengatakan bahwa jaringan lemak yang menumpuk di dinding saluran pernapasan dapat semakin banyak seiring dengan indeks massa tubuh yang bertambah.
Artikel Lainnya: Dampak Buruk Obesitas pada Kulit yang Mesti Diwaspadai
Akibat keadaan tersebut, kesehatan paru-paru dapat terancam. Berikut ini beberapa penyakit pada paru yang bisa terjadi akibat obesitas:
1. Asma
Penumpukan lemak pada paru akibat obesitas dapat mempengaruhi struktur normal saluran udara. Kondisi ini juga menghalangi fungsi saluran udara dan menyebabkan peradangan di paru-paru.
Akibatnya, gangguan pernapasan seperti asma lebih rentan terjadi pada orang dengan obesitas.
“Penumpukan lemak berlebih pada dinding saluran pernapasan dapat mengambil ruang serta meningkatkan peradangan di dalam paru-paru. Hal ini menyebabkan saluran udara menebal, sehingga meningkatkan gejala asma,” jelas profesor di University of Western Australia, Peter Noble, PhD.
2. Fibrosis Paru
Mengutip Healthline, penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan bahwa lemak berlebih pada paru akibat obesitas dapat meningkatkan risiko fibrosis paru.
Gangguan kesehatan paru-paru tersebut dapat menyebabkan rusaknya kantung udara di paru, yang bertugas mengalirkan oksigen ke darah. Akibatnya, penderitanya akan lebih sulit bernapas.
Jika tidak diatasi, fibrosis paru dapat menyebabkan gagal napas, gagal jantung, dan komplikasi fatal lainnya.
3. Obstructive Sleep Apnea (OSA)
Mengutip NCBI, bahaya obesitas pada paru selanjutnya adalah dapat menyebabkan obstructive sleep apnea (OSA) atau apnea tidur obstruktif.
Kondisi tersebut menyebabkan pernapasan berhenti beberapa saat ketika Anda sedang tidur. Hal ini terjadi akibat saluran napas menyempit, tersumbat, dan terkulai.
Oleh karena itu, salah satu gejala khas yang dapat timbul akibat apnea tidur obstruktif adalah mendengkur.
Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Artikel Lainnya: Polifagia Dapat Menyebabkan Masalah-Masalah Kesehatan Ini
4. Sindrom Obesitas Hipoventilasi
Berat badan di atas normal dapat pula meningkatkan risiko gangguan pernapasan yang dikenal dengan istilah sindrom obesitas hipoventilasi.
Berdasarkan NCBI, kondisi tersebut menyebabkan darah Anda memiliki sedikit oksigen namun dengan kadar karbon dioksida berlebih.
Jika dibiarkan berkelanjutan atau tanpa pengobatan yang tepat, sindrom obesitas hipoventilasi dapat mencetuskan sejumlah komplikasi fatal hingga kematian.
Obesitas adalah kondisi yang mesti segera diatasi. Apabila dibiarkan terjadi berkelanjutan, keadaan tersebut dapat dampak yang fatal bagi kesehatan tubuh Anda.
Tak cuma itu, agar bisa mencegah obesitas, Anda perlu mengetahui berapa kalori yang dibutuhkan per harinya. Gunakan saja Kalkulator BMI dari KlikDokter untuk menghitungnya secara online.
Apabila Anda ingin mengajukan pertanyaan kepada dokter mengenai obesitas atau kesehatan paru, tak perlu ragu untuk mengandalkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)