Detoks gula, sama dengan bentuk detoksifikasi lainnya, merupakan upaya membersihkan segala efek negatif dari gula dengan cara membersihkannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan sejumlah cara, salah satunya menekan konsumsi gula berlebih.
Namun, perlu diketahui bahwa gula adalah elemen penting sebagai bahan pelengkap makanan sehari-hari. Gula merupakan bentuk karbohidrat dan memiliki beberapa bentuk molekul, antara lain glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, maltose, dan sukralosa.
Makanan atau minuman yang mengandung gula, setelah masuk ke dalam tubuh akan mengalami pemecahan untuk kemudian digunakan sebagai sumber energi. Namun, konsumsi gula berlebih dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Konsumsi gula yang terlalu banyak dapat menyebabkan kadar gula dalam darah terlalu tinggi dan mengakibatkan penyakit diabetes.
Tanda-Tanda Tubuh Anda Butuh Detoks Gula
Ada sejumlah tanda yang bisa mengindikasikan bahwa Anda mengonsumsi gula terlalu banyak. Karena itu, kenalilah tanda-tanda tubuh Anda perlu detoks gula berikut ini:
-
Membutuhkan Kadar Gula Lebih Tinggi
Ketika Anda sering konsumsi gula, lama kelamaan Anda akan menjadi terbiasa dengan makanan atau minuman dengan tingkat kemanisan tersebut, sehingga Anda membutuhkan kadar gula yang lebih banyak untuk dapat merasakan 'manis'.
Artikel Lainnya: Turunkan Obesitas, Perlukah Melakukan Detoks Gula?
-
Mudah Lelah
Kadar gula yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat membuat Anda merasa mudah lemas dan lelah. Hal ini dapat menjadi gejala awal dan dapat dijadikan alarm untuk Anda segera melakukan detoks gula.
-
Peningkatan Berat Badan
Gula merupakan sumber energi yang paling mudah dicerna oleh tubuh. Oleh karena itu, ketika konsumsi gula berlebih, kalori yang masuk ke dalam tubuh juga sangat tinggi sehingga dapat meningkatkan berat badan dengan cepat.
-
Mudah Lapar
Karena gula mudah dicerna, selain dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat, juga dapat membuat kita merasa mudah lapar. Berbeda halnya dengan sayur dan sumber serat lainnya yang dapat membantu menjaga kita agar kenyang lebih lama.
Bagi yang sudah terbiasa mengonsumsi gula, akan ada kejanggalan tersendiri jika Anda menghentikannya bahkan hanya dalam 1 hari. Sebab itu, detoks gula dianggap cara yang ampuh untuk mengatasinya.
Artikel Lainnya: Menilik Kebutuhan Gula Harian Berdasarkan Usia
Untuk beberapa orang, melakukan detoks gula dirasa begitu berat apalagi jika sudah terlena dengan nikmatnya makanan manis. Meski begitu, jika Anda mengamati tren kesehatan saat ini, maka pasti sudah tak heran kalau fenomena detoks gula kian menjamur.
Berencana mengikuti tren detoks gula untuk menurunkan berat badan? Boleh saja. Namun, apakah Anda sudah mempertimbangkan membuat jus, berpuasa atau upaya penurunan berat badan lainnya?
Perlu diketahui bahwa mengubah pola makan secara drastis sebetulnya kurang efektif. Bahkan, detoksifikasi yang ketat dapat menyebabkan masalah termasuk kelelahan, pusing, badan lemas, hingga gula darah rendah. Jadi apa yang harus dilakukan agar detoks gula berjalan secara lancar?
Kiat Melakukan Detoks Gula
Dilansir dari CNN, Robert Lustig, peneliti dari Universitas California, San Francisco, Amerika Serikat menjelaskan bahwa 10 persen penduduk di negara mereka adalah penggila gula. Jumlah tersebut akan semakin banyak jika dikalkulasikan secara mancanegara.
Artikel Lainnya: Gula Sebabkan Anak Hiperaktif, Mitos atau Fakta?
Detoks gula mesti dilakukan dengan cara yang teratur dan melandaskan konsep. Brooke Alpert, ahli diet dan penulis buku The Sugar Detox: Lose the Sugar, Lose the Weight -- Look and Feel Great, menjelaskan tahapan yang benar:
-
Tiga Hari Pertama
Alpert merekomendasikan tidak ada gula tambahan termasuk buah, susu, biji-bijian dan alkohol. Ia hendak menekankan para pelaku detoks untuk fokus pada makanan mengandung protein, sayuran, dan lemak sehat.
Sebagai contoh, saat sarapan, Anda dapat mengonsumsi tiga telur. Untuk makan siang, konsumsilah beberapa potong daging ayam atau ikan, tahu, dan salad hijau. Sedangkan untuk makan malam, Anda bisa mengonsumsi menu makan siang tapi dalam versi lebih besar.
Anda bisa mengganti salad hijau dengan sayuran kukus seperti brokoli, kale, dan bayam. Di sela-sela waktu, Anda dapat mengonsumsi makanan ringan seperti kacang-kacangan dan teh tawar atau kopi hitam tanpa gula.
-
Hari Keempat
Konsumsilah buah-buahan seperti apel. Bahkan menurut Alpert, tiga hari tanpa gula dapat membuat lidah kaget saat bertemu dengan rasa manis yang dihasilkan dari buah.
Susu dan olahan sejenis seperti yoghurt atau keju juga mulai dibolehkan pada tahap ini. Namun ingat, mesti rendah lemak dan tanpa pemanis.
-
Hari Kelima dan Selanjutnya
Selepas hari keempat, Anda akan dihadapkan pada aturan soal konsumsi gula dari minggu ke minggu. Seperti pada minggu kedua, misalnya, Anda dapat menambahkan satu porsi buah beri yang kaya antioksidan sambil ditemani olahan susu rendah lemak dan tanpa gula.
Detoks gula dipastikan bikin tubuh lebih sehat. Namun demikian, pola detoks tersebut harus dilakukan sedemikian rupa, dan jangan menahan berlebihan agar tak menyiksa diri sendiri.
Punya pertanyaan seputar manfaat detoks gula atau lainnya? Konsultasikan kepada dokter dengan memanfaatkan layanan Live Chat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
[FY]