Salah satu tantangan dalam menjalani suatu hubungan adalah tak terhindarkannya konflik. Itu wajar terjadi karena tidak mudah menyatukan visi dua insan. Akan tetapi, sering bertengkar dengan pasangan ternyata bisa memicu berbagai penyakit, dan ini harus diwaspadai.
Memang, hubungan tak selalu berjalan mulus dan baik-baik saja. Konflik dapat mewarnai setiap hubungan, baik itu yang masih seumur jagung atau yang sudah berjalan lama. Tapi jika perdebatan dibiarkan kepanjangan tanpa jalan keluar, hal ini dapat memunculkan stres, depresi, dan gangguan kesehatan lain pada kedua pasangan.
Risiko gangguan mental hingga cedera fisik
Menurut dr. Jesslyn Gunardi dari KlikDokter masalah dalam suatu hubungan tidak boleh dibiarkan berlarut. "Jika masalah dibiarkan, orang tersebut dapat mengalami gangguan kecemasan, gangguan panik, dan fobia sosial,” katanya.
Menurut dr. Jesslyn, hubungan yang tidak sehat juga berisiko memicu gangguan makan, perilaku agresif, dan bisa juga mengakibatkan cedera fisik yang signifikan. Hal ini bisa terjadi bila pasangan melakukan kekerasan fisik, misalnya dengan menampar atau memukul.
Di sisi lain, pertengkaran akan menciptakan kondisi negatif ketika orang tersebut mencari pelarian yang buruk. Contohnya, jika orang tersebut minum alkohol atau merokok sebagai cara untuk menenangkan diri.
“Padahal, rokok dan alkohol justru membuat Anda secara tak sadar lari dari masalah, bahkan malah menambah masalah. Seperti yang sudah diketahui, rokok dan alkohol dapat menyebabkan kerusakan organ internal seperti jantung serta masalah kesehatan lainnya.”
Memicu peradangan kronis
Sebuah penelitian terbaru dari The Ohio State University menemukan bahwa ketika pasangan menikah sering beradu argumen, mereka lebih mungkin terkena usus bocor. Usus bocor terjadi ketika bakteri-bakteri lepas ke dalam darah, sehingga meningkatkan peradangan dalam tubuh yang kemudian memicu berbagai penyakit.
Janice Kiecolt-Glaser, PhD, direktur Institute for Behavioral Medicine Research di The Ohio State University dan penulis utama studi, mengatakan kepada Healthline, “Peradangan kronis dalam tubuh dapat berujung pada berbagai masalah kesehatan. Makin ke sini, kami melihat bahwa peradangan berkaitan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, dan artritis.”
Seorang ahli perilaku manusia terkenal asal Amerika Serikat, Patrick Wanis, PhD, menyetujui penelitian tersebut. Ia mengatakan bahwa stres memang dapat mengembangkan penyakit.
“Kami telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa stres memicu kelelahan, insomnia, kecemasan, dan itu dapat memengaruhi saluran pencernaan,” ujarnya. Lebih lanjut, stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Wanis juga memiliki teorinya yang lain. Ia menjelaskan bahwa manusia didesain untuk sebuah ikatan dan bersosialisasi. Karena itu, bila hubungan Anda dengan orang lain sedang tidak seimbang, fungsi-fungsi tubuh Anda dengan sendirinya juga tidak seimbang.
Jika Anda dan pasangan sering bertengkar, Wanis mengatakan, “Hal yang penting di sini bukan argumennya, tapi bagaimana cara Anda berargumen dan bagaimana Anda menyelesaikannya. Argumen tidak menghancurkan hubungan. Cara mereka berargumen lah yang bisa merusak hubungan.”
Jelas sudah bahwa sering bertengkar dengan pasangan dapat mendatangkan berbagai penyakit yang berbahaya. Argumen tidak masalah, tapi pastikan tidak berlarut-larut agar tidak mencederai kesehatan masing-masing. Selesaikanlah setiap konflik lewat komunikasi yang baik dan terarah.
[RS/ RVS]