Relationship

Ketika Kencan Berakhir pada Hubungan Seks, Bolehkah?

Bingung kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks saat kencan? Berikut Psikolog Iswan Saputro tentang aspek kesehatan fisik dan mental, serta pertimbangan sosial dalam mengambil keputusan ini.

Ketika Kencan Berakhir pada Hubungan Seks, Bolehkah?

Kencan adalah proses mengenal satu sama lain yang sering kali melibatkan emosi, komunikasi, dan perasaan mendalam. Seiring berkembangnya hubungan, beberapa pasangan mungkin mempertimbangkan langkah untuk melibatkan diri dalam hubungan seksual.

Namun, di tengah masyarakat dengan norma dan pandangan yang berbeda, banyak yang bertanya-tanya apakah ini adalah pilihan yang tepat, terutama saat kencan belum mencapai tahap yang lebih serius.

Bersama Psikolog Iswan Saputro, artikel ini akan membahas aspek kesehatan fisik dan mental, pandangan psikologis, dan pertimbangan sosial dalam mempertimbangkan hubungan seksual dalam tahap awal hubungan.

Artikel lainnya: 5 Tips Kencan Pertama Antigagal, Buat Si Dia Terkesan!

Faktor Pertimbangan untuk Mengambil Keputusan

Hubungan seksual adalah pengalaman pribadi yang membutuhkan kesiapan emosional dan mental. Tidak ada standar waktu yang tetap untuk kapan hubungan seksual "boleh" dimulai dalam kencan, namun banyak ahli merekomendasikan untuk mempertimbangkan kesiapan masing-masing, pemahaman diri, dan komunikasi terbuka dengan pasangan.

1. Aspek kesehatan

Hubungan seksual memiliki dampak besar pada kesehatan fisik, termasuk risiko penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV, klamidia, gonore, atau HPV.

Melakukan hubungan seksual dengan pasangan baru meningkatkan risiko ini, terutama tanpa perlindungan yang memadai. Cara-cara pencegahan yang bisa diambil mencakup:

  • Tes kesehatan seksual rutin: Tes ini dapat memberikan gambaran kesehatan yang lebih jelas bagi pasangan sebelum memutuskan hubungan seksual.
  • Penggunaan kontrasepsi: Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang efektif dalam mencegah PMS dan kehamilan yang tidak direncanakan.
  • Vaksinasi HPV: Vaksin HPV dapat melindungi dari beberapa jenis kanker yang terkait dengan virus ini, yang dapat menular melalui kontak seksual.

2. Aspek psikologis

Mengelola harapan dan emosi secara emosional, hubungan seksual dapat mempererat atau memperumit hubungan.

Bagi beberapa individu, hubungan seksual meningkatkan kedekatan emosional dan rasa percaya, sementara bagi yang lain, ini bisa memicu kecemasan dan ketidaknyamanan jika tujuan atau ekspektasi pasangan tidak sejalan.

  • Mengelola harapan: Sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan seksual, penting bagi pasangan untuk mendiskusikan harapan masing-masing, baik mengenai komitmen maupun visi masa depan bersama. Ini akan membantu meminimalisir rasa kecewa atau konflik emosional yang mungkin muncul.
  • Komunikasi terbuka tentang perasaan: Menurut psikolog, komunikasi yang jelas dan terbuka dapat membantu mengurangi perasaan canggung atau kecemasan setelah hubungan seksual. Ini menciptakan ruang yang aman untuk mengekspresikan perasaan dan mendiskusikan kekhawatiran atau kebutuhan masing-masing.

Artikel lainnya: Lagi Cari Jodoh? Ini Tanda Kamu Tak Cocok Main Aplikasi Kencan Online

3. Aspek sosial dan budaya

Pandangan masyarakat tentang seksualitas sangat bervariasi, tergantung pada nilai budaya dan agama. Dalam beberapa masyarakat, seks di luar pernikahan masih dianggap tabu, sedangkan di masyarakat lain, ini mungkin lebih diterima sebagai bagian dari proses eksplorasi diri.

  • Stigma sosial: Banyak individu yang merasa tertekan karena pandangan masyarakat yang negatif terhadap hubungan seksual di awal kencan. Menyadari adanya stigma ini dapat membantu individu mengembangkan pemahaman yang lebih realistis dan terbuka terhadap pilihan mereka sendiri.
  • Dukungan sosial: Dukungan dari teman atau komunitas yang memiliki pandangan terbuka dapat membantu mengurangi tekanan sosial yang dialami seseorang.

4. Perspektif ahli dan rekomendasi

Banyak ahli kesehatan mental menekankan pentingnya membuat keputusan berdasarkan kebutuhan pribadi, kesiapan mental, dan komunikasi yang sehat.

Menurut Dr. Jane Greer, seorang terapis hubungan, “Tidak ada aturan yang benar-benar pasti dalam hubungan. Yang terpenting adalah keseimbangan emosional dan kedewasaan dalam membuat keputusan.”

Pendekatan ini menyoroti pentingnya individu untuk mempertimbangkan keutuhan diri sebelum memutuskan.

Artikel lainnya: Mengungkap Rahasia Kencan: 12 Tanda Bahwa Gebetan Kamu Mungkin Tidak Tertarik Setelah Kopi Darat

Pada akhirnya, keputusan untuk melibatkan diri dalam hubungan seksual setelah kencan sangat bersifat pribadi dan dipengaruhi oleh kesiapan emosional, kesehatan, dan faktor sosial.

Masing-masing individu harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk risiko kesehatan, dampak psikologis, dan nilai-nilai pribadi mereka. Kunci utama adalah komunikasi terbuka dan jujur dengan pasangan serta pemahaman mendalam akan dampak dari pilihan tersebut.

Mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan fisik dan mental sebelum memasuki hubungan seksual adalah cara yang bijaksana untuk menjaga keharmonisan dalam hubungan.

Temukan lebih banyak panduan kesehatan dan hubungan di KlikDokter! Unduh aplikasi KlikDokter sekarang dan akses beragam topik untuk membantu keputusan yang tepat bagi kesehatan dan hubungan Kamu.

  • American Psychological Association (APA) - Menyediakan berbagai artikel tentang hubungan interpersonal dan kesehatan mental dalam hubungan.
  • World Health Organization (WHO) - Memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan cara mencegah penyakit menular seksual.
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC) - Menyediakan panduan tentang risiko penyakit menular seksual dan langkah-langkah pencegahan.
  • Greer, J. (2022). Psychological Aspects of Intimacy and Relationship Management. Journal of Interpersonal Relationships and Sexual Health, 15(3), 123-135.