Relationship

Mengenal Closure dan Cara Menerapkannya dalam Hubungan

Mengenal closure dalam hubungan, pengertian, pentingnya, dan cara menerapkannya untuk menyelesaikan konflik emosional, mendapatkan kejelasan, dan mencapai kedamaian setelah hubungan berakhir.

Mengenal Closure dan Cara Menerapkannya dalam Hubungan

Dalam dinamika hubungan, baik itu hubungan asmara, persahabatan, maupun hubungan keluarga, pasti akan ada momen di mana seseorang mengalami konflik, perpisahan, atau perbedaan pandangan yang signifikan.

Saat hubungan berakhir atau mengalami permasalahan yang besar, banyak orang merasakan perasaan yang belum selesai atau terjebak dalam kenangan masa lalu. Di sinilah konsep "closure" menjadi penting.

Closure dapat membantu seseorang untuk menutup babak lama dan melanjutkan hidup dengan lebih baik. Dalam artikel ini, dr. Dyah Novita Anggraini akan membahas apa itu closure dalam konteks hubungan, mengapa penting, serta bagaimana cara menerapkannya.

Artikel lainnya: Tanda-Tanda Hubungan Layak untuk Dipertahankan

Apa Itu Closure dalam Hubungan?

Closure adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perasaan tenang dan puas yang datang setelah seseorang menerima dan memahami akhir dari suatu hubungan atau situasi.

Dalam konteks hubungan, closure adalah proses di mana seseorang menghadapi dan menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut telah berakhir atau berubah.

Proses ini melibatkan pemahaman atas alasan-alasan di balik peristiwa yang terjadi dan memberikan diri kesempatan untuk melepaskan perasaan, harapan, atau keterikatan yang selama ini mengganjal.

Closure tidak hanya berarti melupakan masa lalu, tetapi juga belajar dari pengalaman tersebut dan membuat perdamaian dengan apa yang telah terjadi.

Closure memungkinkan seseorang untuk melangkah maju tanpa rasa benci, sakit hati, atau penyesalan yang berlarut-larut. Menemukan closure bisa menjadi proses yang panjang dan emosional, tetapi penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan individu.

Artikel lainnya: Ini Tanda Red Flag dalam Hubungan Asmara yang Perlu Kamu Waspadai

Ciri-Ciri Closure

Closure adalah proses yang subjektif dan dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Namun, ada beberapa ciri-ciri umum yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai closure dalam suatu hubungan:

1. Penerimaan

Seseorang telah menerima kenyataan bahwa hubungan tersebut telah berakhir atau berubah. Mereka tidak lagi berfokus pada "seandainya" dan "seharusnya" yang terkait dengan masa lalu.

Ada kesadaran bahwa hubungan tersebut adalah bagian dari perjalanan hidup, dan segala sesuatunya terjadi untuk alasan tertentu.

2. Kedamaian emosional

Setelah mencapai closure, seseorang merasa lebih tenang dan tidak lagi terjebak dalam perasaan marah, sedih, atau penyesalan yang intens. Emosi yang muncul terhadap mantan pasangan, teman, atau anggota keluarga cenderung lebih netral dan tidak terlalu menguras energi.

3. Menghentikan usaha untuk menghubungi

Salah satu tanda closure adalah ketika seseorang berhenti berusaha untuk menghubungi atau mencari penjelasan dari pihak lain. Mereka memahami bahwa penjelasan dari pihak lain tidak lagi relevan untuk kesejahteraan diri.

4. Fokus pada diri sendiri

Seseorang yang telah mencapai closure cenderung lebih memfokuskan energi dan perhatian pada diri sendiri. Mereka mulai mengeksplorasi minat baru, membangun kembali rutinitas, dan menumbuhkan hubungan baru yang positif.

5. Berhenti menyalahkan

Salah satu langkah penting dalam mencapai closure adalah berhenti menyalahkan diri sendiri atau orang lain atas apa yang telah terjadi.

Seseorang yang telah menemukan closure akan melihat situasi secara objektif dan memahami bahwa kegagalan atau perubahan dalam hubungan adalah hal yang wajar dan bagian dari kehidupan.

6. Menghargai pengalaman

Closure juga ditandai dengan rasa syukur atas pengalaman yang telah terjadi, terlepas dari seberapa menyakitkan atau sulitnya. Ini tidak berarti seseorang setuju dengan semua yang terjadi, tetapi mereka mampu melihat nilai pembelajaran dan pertumbuhan pribadi dari hubungan tersebut.

Artikel lainnya: Kenali Karakteristik dan Cara Membangun Hubungan yang Sehat

Contoh Tindakan dan Penerapan Closure

Cara Menerapkan Closure

Mencapai closure adalah proses yang membutuhkan waktu dan usaha. Berikut adalah beberapa cara dan tindakan yang dapat membantu seseorang dalam mencari dan menerapkan closure dalam hubungan:

1. Menulis surat tanpa mengirimnya

Salah satu cara efektif untuk mencapai closure adalah dengan menulis surat kepada pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut. Dalam surat ini, ekspresikan semua perasaan, pikiran, dan pertanyaan yang masih mengganjal.

Surat ini tidak perlu dikirim, karena tujuan utamanya adalah memberikan ruang untuk mengeluarkan emosi dan memproses pengalaman.

2. Melakukan refleksi diri

Lakukan refleksi terhadap hubungan tersebut. Pertimbangkan apa yang berjalan baik dan apa yang tidak. Pertanyakan diri sendiri tentang pelajaran apa yang dapat dipetik dari pengalaman ini dan bagaimana hubungan tersebut mempengaruhi perkembangan pribadi.

Refleksi ini membantu dalam memahami peran masing-masing pihak dalam hubungan dan mencegah pengulangan pola yang sama di masa depan.

3. Menghindari kontak dengan pihak terkait

Setelah hubungan berakhir, hindari kontak dengan mantan pasangan atau teman untuk sementara waktu. Langkah ini diperlukan untuk memberikan waktu dan ruang bagi diri sendiri untuk memproses emosi dan memulihkan diri.

Menghindari kontak juga membantu dalam membatasi pengaruh mereka terhadap kehidupan dan perasaan saat ini.

4. Menyibukkan diri dengan hal positif

Salah satu cara untuk mengalihkan pikiran dan membantu proses closure adalah dengan menyibukkan diri dalam kegiatan yang positif.

Terlibat dalam aktivitas yang disukai, seperti olahraga, hobi, perjalanan, atau belajar keterampilan baru, dapat membantu memperbaiki suasana hati dan membuka perspektif baru tentang kehidupan.

5. Berbicara dengan seseorang yang ddipercaya

Kadang-kadang, berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau konselor dapat membantu memperjelas perasaan dan mendapatkan perspektif baru. Orang lain dapat memberikan dukungan emosional dan membantu dalam memahami situasi dari sudut pandang yang berbeda.

6. Membuat ritual perpisahan

Beberapa orang merasa terbantu dengan melakukan ritual perpisahan untuk menutup babak dalam hidup mereka.

Misalnya, membuang atau menyimpan barang-barang kenangan yang terkait dengan hubungan tersebut, atau membuat "tanda kenangan" seperti buku harian yang mencatat pengalaman dan pembelajaran dari hubungan tersebut. Ritual ini bertindak sebagai simbol pelepasan dan langkah awal menuju babak baru.

7. Menetapkan batasan

Jika masih ada interaksi yang perlu dilakukan (misalnya, karena anak atau pekerjaan), penting untuk menetapkan batasan yang sehat. Tentukan cara berkomunikasi dan batasan waktu yang tepat untuk menjaga kesejahteraan emosional.

8. Berfokus pada pemberdayaan diri

Proses closure juga berarti membangun kembali kepercayaan diri dan menemukan jati diri di luar hubungan yang telah berakhir.

Mulailah dengan melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan perasaan pencapaian. Ini membantu seseorang untuk merasa kuat dan berdaya setelah kehilangan.

9. Menghindari penyalahgunaan zat

Saat berusaha mencapai closure, hindari penggunaan alkohol atau obat-obatan sebagai cara untuk mengatasi emosi. Penyalahgunaan zat ini hanya akan menambah masalah dan menghambat proses penyembuhan emosional.

10 Mencari bantuan profesional

Jika merasa kesulitan mencapai closure, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental. Terapis dapat membantu memandu melalui proses ini dan menyediakan alat yang diperlukan untuk menghadapi dan menerima kenyataan.

Artikel lainnya: Kenali Apa Itu Love Bombing, Ciri-Ciri, dan Bahayanya

Closure dalam hubungan adalah langkah penting untuk menyembuhkan diri dan melanjutkan hidup. Ini bukan tentang melupakan masa lalu, tetapi lebih kepada membuat perdamaian dengan pengalaman dan melepaskan perasaan yang membelenggu.

Proses closure memerlukan penerimaan, refleksi diri, dan kesediaan untuk melepaskan kenangan serta harapan yang tidak lagi sesuai.

Dengan mengenali ciri-ciri closure dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapainya, seseorang dapat membuka babak baru dalam hidup dengan lebih percaya diri dan kedamaian.

Sudahkah kamu menemukan closure dalam hubunganmu? Ketahui lebih lanjut tentang pentingnya closure dan kesehatan mental di aplikasi KlikDokter. Download sekarang dan temukan juga berbagai artikel kesehatan lainnya!

  • Harvey, J. H., & Fine, M. A. (2004). Children of Divorce: Stories of Loss and Growth. Journal of Loss and Trauma, 9(1), 33-53.
  • Rhoades, G. K., Kamp Dush, C. M., Atkins, D. C., Stanley, S. M., & Markman, H. J. (2011). Breaking Up is Hard to Do: The Impact of Unmarried Relationship Dissolution on Mental Health and Life Satisfaction. Journal of Family Psychology, 25(3), 366-374.
  • Sprecher, S., Felmlee, D., Metts, S., Fehr, B., & Vanni, D. (1998). Factors Associated With Distress Following the Breakup of a Close Relationship. Journal of Social and Personal Relationships, 15(6), 791-809.