Tahukah kamu bahwa keluar darah saat hamil tua tak melulu menjadi pertanda dari persalinan? Kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan, sehingga perlu segera ditangani.
Faktanya, 1 dari 5 perdarahan saat hamil tua disebabkan oleh kondisi plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta (ari-ari) menutupi seluruh atau sebagian mulut rahim.
Selain itu, keluar darah saat hamil tua tapi belum kontraksi dapat pula terjadi akibat abruptio plasenta. Abruptio plasenta adalah kondisi lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya.
Ada pun hal lain yang bisa menjadi penyebab keluar darah saat hamil tua, yaitu robekan spontan pada rahim, vasa previa, plasenta akreta, lesi pada serviks dan vagina, serta adanya kondisi kelainan darah.
Terlepas dari penyebabnya, keluar darah saat hamil tua yang tidak disertai kontraksi mesti ditanggapi dengan serius.
Beberapa hal yang perlu ibu hamil lakukan apabila mengalami kondisi tersebut, yaitu:
1. Berusaha untuk Tetap Tenang
Jika keluar darah saat hamil tua terjadi, ibu hamil dan keluarga perlu berupaya untuk tetap tenang serta relaks.
Berupayalah juga untuk mencukupi kebutuhan air minum. Kamu juga perlu mengatur napas dengan baik. Hal tersebut bisa membantu ibu hamil untuk berpikir dan menentukan langkah penanganan dan pertolongan yang tepat.
Artikel Lainnya: Mengenal Penyebab Mimisan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
2. Memiliki Rencana Persalinan
Pada saat kondisi hamil tua, ibu sebaiknya sudah harus memiliki rencana persalinan yang terarah.
Ibu perlu tahu lokasi fasilitas kesehatan terdekat, selain klinik atau rumah sakit tempat kontrol rutin. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ibu hamil membutuhkan pertolongan darurat.
3. Menghubungi Tenaga Kesehatan
Pada saat keluar darah saat hamil tua, ibu harus segera menghubungi tenaga kesehatan untuk memeriksakan diri.
Pastikan ibu menyimpan nomor-nomor penting yang berkaitan dengan tenaga kesehatan maupun rumah sakit.
Selain itu, jika hendak bepergian, ibu juga mesti mengetahui seluruh akses kesehatan serta nomor darurat. Akan lebih baik juga jika ibu mengetahui moda transportasi dan akomodasi untuk menuju fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan demikian, ketika terjadi perdarahan pada saat hamil tua, ibu dapat segera diperiksa dan mendapatkan pertolongan.
Artikel Lainnya: Keputihan Disertai Darah, Berbahayakah?
4. Berikan Keterangan Lengkap saat Diperiksa
Agar tenaga kesehatan dapat melakukan pertolongan dengan tepat, ibu atau keluarga mesti memberikan keterangan lengkap saat diperiksa.
Beritahukan juga perkiraan jumlah perdarahan yang keluar. Beritahukan pula apabila terdapat keluhan lain, seperti sakit perut, sakit pinggang, atau pusing.
Dengan berkata jujur saat pemeriksaan, dokter bisa mengetahui tindakan yang paling tepat untuk mengatasi keluhan perdarahan saat hamil tua yang kamu alami.
Perdarahan saat hamil tua tidak boleh dianggap sepele. Kamu perlu segera menghubungi dokter atau bidan untuk dapat mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan dengan segera.
Dengan demikian, ibu dan janin memiliki kesempatan lebih besar untuk tetap selamat sampai waktu persalinan tiba.
Yuk, #JagaSehatmu dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi selama kehamilan. Apabila membutuhkan saran atau tips dari tenaga kesehatan profesional, kamu dapat berkonsultasi melalui Tanya Dokter 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)