Saraf

Enzim Lithium Mengurangi Risiko Alzheimer

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 07 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penelitian menunjukkan bahwa enzim lithium diduga dapat menangkal penyakit Alzheimer. Bagaimana bisa, ya? Cari tahu di sini, yuk.

Enzim Lithium Mengurangi Risiko Alzheimer

Wajar kalau seseorang menjadi sedikit pelupa seiring bertambahnya usia. Faktanya, 1 dari setiap 8 orang berusia 65 tahun ke atas memiliki bentuk demensia atau Alzheimer yang cukup merusak ingatan. 

Pada awal Alzheimer, ingatan jangka panjang biasanya tetap utuh, sementara ingatan jangka pendek menjadi samar. Pengidap  Alzheimer mungkin melupakan percakapan sebelumnya dan mengulangi pertanyaan yang sudah dijawab. 

Kabar gembiranya, penelitian menunjukkan enzim lithium diduga dapat menangkal penyakit Alzheimer. Enzim lithium adalah unsur alami yang sangat murah dan telah digunakan untuk gangguan kejiwaan.

Artikel lainnya: Mitos Alzheimer yang Menyesatkan dan Tak Perlu Dipercaya

Manfaat Lithium untuk Alzheimer

Lithium dinilai dapat mengganggu produksi protein di otak yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.

Sebuah penelitian memeriksa 41 orang di atas usia 60 tahun dengan gangguan kognitif ringan. Mereka menerima dosis rendah lithium setiap hari selama satu tahun. 

Studi juga menjalankan tes memori dan perhatian. Lalu, sampel cairan otak partisipan dianalisis untuk dilihat konsentrasinya. 

Semua peserta menunjukkan penurunan fungsi memori selama satu tahun. Namun, lithium menunjukkan bentuk protein untuk mencegah penyakit Alzheimer dalam cairan cerebrospinal mereka.

Penelitian tersebut mendukung gagasan bahwa pemberian enzim lithium untuk orang berisiko penyakit Alzheimer memiliki efek perlindungan dan memperlambat proses kehilangan memori.

Selain itu, lithium yang diberikan secara teratur pada orang berusia lanjut juga tidak mempunyai efek samping.

Meski begitu, pemberian enzim lithium kepada orang dengan risiko penyakit Alzheimer memang tidak bisa begitu saja dilakukan. Ada berbagai aspek medis yang perlu dipertimbangkan. 

Artikel lainnya: Manfaat Terapi Cahaya untuk Penyakit Alzheimer

Cara Mencegah Alzheimer dengan Lithium

Peneliti menemukan fakta bahwa terjadi penurunan tingkat demensia signifikan pada orang yang terus mengonsumsi lithium. Tingkat demensia menurun lebih awal setelah partisipan mengonsumsi tablet lithium sesuai anjuran dokter. 

Tujuan penelitian tersebut adalah menyelidiki apakah pengobatan lanjutan dengan lithium dikaitkan dengan penurunan risiko demensia.

Peneliti pun kian menduga, pengobatan lanjutan dengan lithium dapat memengaruhi penurunan risiko pengembangan demensia. Namun, hal ini masih membutuhkan riset lebih lanjut.

Cara mencegah Alzheimer bisa dilakukan dengan mencukupi kebutuhan nutrisi lithium. Sumber utama lithium di dalam makanan misalnya kentang, tomat, kubis, daging merah, produk susu sapi, dan air yang mengandung cukup mineral. 

Kemudian, lithium juga dapat ditemukan di beberapa jenis rempah-rempah seperti pala, biji ketumbar, atau jinten.

Data eksperimental mengungkapkan, lithium mampu melemahkan proses patologi terjadinya risiko penyakit Alzheimer dan merangsang proses pembentukan sel-sel sistem saraf (neurogenesis). 

Dengan demikian, lithium mungkin menjadi pilihan terapi dalam pengobatan penyakit Alzheimer. Akan tetapi, kemanjuran penyembuhannya tetap membutuhkan evaluasi lebih lanjut.

Mau tahu fakta menarik seputar kesehatan? Download aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa tanya dokter online untuk konsultasi cepat dan mudah, #JagaSehatmu sekarang! 

(FR/JKT)

Referensi:

Neuroscience Letters. Diakses 2022. Lithium: A therapeutic option in Alzheimer's disease and its prodromal stages?

JAMA Psychiatry. Diakses 2022. Lithium Treatment and Risk of Dementia.

Lansia
kognitif
Alzheimer