Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, bahkan pada sesama jenis. Perilaku tersebut termasuk paksaan dalam bentuk seksual, serta rayuan, lelucon, komentar, dan tindakan fisik yang bersifat seksual dan membuat tidak nyaman.
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, penyebab pelecehan seksual sesama jenis sebenarnya sama seperti pelecehan dengan lawan jenis. Hal yang membedakan hanya pelaku punya orientasi seksual sejenis.
Berikut ini beberapa penyebab seseorang melakukan pelecehan seksual sesama jenis:
1. Pelaku Merasa Dirinya Dominan
Memiliki kekuasaan dapat menjadi peluang bagi pelaku untuk melakukan pelecehan seksual, terutama di lingkungan kerja. Pelaku bisa menyalahgunakan kekuasaan ketika ia memegang kendali.
Artikel Lainnya: Dampak Pelecehan Seksual Sesama Jenis pada Korban
Ada beberapa kasus pelecehan oleh senior yang mengintimidasi bawahannya secara seksual. Hal ini biasanya terjadi ketika pelaku melihat korban sebagai orang yang rentan, lemah, atau tidak aman dalam stabilitas pekerjaan.
Korban dapat dipaksa untuk melakukan tindakan seksual atas tawaran tertentu atau takut kehilangan pekerjaan jika menolak.
“Pelecehan seksual terjadi sebenarnya karena pelaku merasa dominan dan merasa punya kesempatan untuk melakukan pelecehan itu. Terlebih lagi, bisa saja si korban awalnya tidak menyadari karena berpikir antara korban dan pelaku memiliki jenis kelamin yang sama,” ucap Ikhsan.
2. Pelaku Memiliki Kontrol Diri yang Rendah
Penyebab pelecehan seksual lainnya menurut Psikolog Ikhsan adalah pelaku memiliki kontrol diri rendah. Orang yang tidak bisa mengendalikan nafsu tanpa disadari dapat melakukan pelecehan seksual kepada orang lain.
“Pelaku memiliki kontrol diri yang rendah, sehingga tidak dapat mengendalikan dorongan atau hasrat seksual yang muncul. Kemudian, bisa juga karena kurang wawasan tentang perilaku seksual pada pelaku,” jelas Ikhsan.
3. Pelaku Tidak Sepenuhnya Menyadari Perbuatannya
Melansir The Finery Report, sebuah publikasi ilmiah tahun 2018 menemukan salah satu faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual adalah ketidaktahuan.
Pelaku tidak sepenuhnya memahami apa yang ia lakukan dapat dianggap sebagai tindakan kejahatan.
Misalnya, bentuk pelecehan yang sering dianggap lumrah adalah catcalling. Catcalling adalah tindakan memanggil atau menggoda seseorang yang merujuk kepada orientasi seksual.
Umumnya pelaku melihat tindakan tersebut sebagai hal sepele. Selain itu, perlakuan seperti menyentuh bagian tubuh tertentu juga sering luput dari perhatian bahwa itu termasuk pelecehan seksual.
Artikel Lainnya: Mengapa Ada Orang yang Tak Sadar Lakukan Pelecehan Seksual?
4. Stres Berlebihan
Ketika seseorang berada di bawah banyak tekanan, ia dapat cenderung mengekspresikan emosi kepada orang lain.
Akibatnya, kondisi ini bisa membuatnya melakukan pelecehan, pertengkaran fisik, dan tindakan negatif lainnya.
5. Gangguan Mental
Gangguan mental juga dapat menjadi penyebab seseorang melakukan pelecehan seksual. Contohnya termasuk gangguan eksibisionistik.
Eksibisionistik merupakan tindakan mengekspos alat kelamin atau organ seksual kepada orang yang tidak menyetujui demi kepuasan pribadi. Pelecehan ini dapat terjadi secara langsung atau virtual.
Menurut Ikhsan, salah satu alasan mengapa banyak korban pelecehan seksual, terutama di kantor, menahan diri untuk menempuh jalur hukum adalah khawatir tentang pekerjaan dan keamanan karier mereka.
Meski begitu, tetap disarankan bagi para korban pelecehan seksual untuk berani meminta pertolongan. Pasalnya, dampak pelecehan seksual dapat mengakibatkan trauma jangka panjang.
Jika Anda mengalami tindakan pelecehan seksual dan terganggu secara psikis, jangan ragu meminta bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Gunakan LiveChat psikolog untuk konsultasi lebih mudah.
(FR/AYU)