Bagaimana bentuk hubungan yang Anda jalani bersama pasangan Anda yang terkasih? Apakah Anda memiliki hubungan yang memuaskan, saling melengkapi, dan hari-hari berlalu dengan kebahagiaan?
Setelah beberapa waktu berlalu, kebanyakan hubungan antara pasangan akan jatuh pada suatu pola nyaman berikut:
- Saling menerima dan mengikhlaskan peran yang sudah ada pada masing-masing
- Membuat perjanjian dan komitmen agar masing-masing memegang peran tertentu
- Menjaga jarak
- Saling menyimpan rahasia dan ketidakpuasan
- Terjebak pada keadaan di mana masing-masing tidak jujur namun ‘tetap mempertahankan hubungan’.
Hal Apa Saja yang Sering Menjadi Masalah?
Setiap pasangan tentunya menaruh harapan akan hubungan yang dijalani. Tapi ada kalanya, situasi tampak menekan dan masalah sulit dihindari, sehingga hubungan yang harmonis tersebut harus ‘tersandung’ kendala. Terkadang, ‘sandungan’ ini dapat diatasi dengan sempurna, namun bisa pula menyebabkan berakhirnya suatu hubungan.
Faktanya, lebih mudah untuk membicarakan tentang masalah sehari-hari dibandingkan menemukan dinamika yang mendasari masalah dalam sebuah hubungan. Hal ini disebabkan karena kedua pihak tentunya memiliki cara pandang dan pola pikir yang berbeda, yang bisa sulit disatukan.
Berikut adalah beberapa area yang paling sering menjadi permasalahan antara kedua pasangan:
- Kurangnya waktu bersama
- Kejenuhan dalam berhubungan
- Perilaku adiktif/ hobi salah satu pasangan
- Kekerasan/ kekasaran/ kemarahan dalam berhubungan
- Masalah pengaturan rumah tangga
- Tujuan bersama antara kedua pasangan
- Ketidakjujuran/ kurangnya rasa percaya
- Masalah dengan mertua
- Kritik dari pasangan
- Keuangan
- Masalah seksual dan kurangnya keintiman
- Kecemburuan
- Komunikasi
- Masalah anak dan pengasuhannya
Bagaimana Cara Menyiasati Masalah dalam Hubungan?
Untuk setiap bentuk masalah yang dihadapi, membutuhkan siasat dan cara penanganan yang berbeda. Simak beberapa cara untuk mengatasi tiga macam masalah yang paling sering muncul dalam berhubungan:
- Masalah: Komunikasi
Hampir seluruh masalah dalam berhubungan berawal dari buruknya komunikasi. Sayangnya, kecanggihan zaman dan kemajuan alat telekomunikasi mampu menyebabkan seseorang ‘terpaku’ untuk meng-update segala hal yang terlihat pada smartphone mereka, bukannya pada pasangan mereka. Duduklah bersama pasangan Anda, jauhkan segala bentuk alat komunikasi, dan utarakan perasaan dan unek-unek masing-masing. Bicarakan segala sesuatunya dengan cara yang baik (tanpa meninggikan nada atau tanpa menuduh), dan dengarkan pula apa yang disampaikan pasangan Anda.
- Masalah: Seksual
Hubungan suami-istri terkadang diwarnai masalah ketidakpuasan salah satu pihak atas aktivitas seksual mereka. Ada kalanya, pasangan Anda membutuhkan seks yang lebih sering, lebih bervariasi, lebih spontan, namun mereka tidak mengutarakannya pada Anda. Seks sesungguhnya mampu mendekatkan suami dan istri secara fisik maupun mental. Untuk masalah yang satu ini, Anda diharapkan sensitif dengan kebutuhan pasangan Anda. Atau bila Anda justru merasakan ketidaknyamanan dalam beraktivitas seksual, sampaikan dengan jelas dan jangan ditutup-tutupi.
- Masalah: Keuangan
Masalah keuangan bisa muncul bahkan sebelum pesta pernikahan digelar. Apakah Anda puas dengan penghasilan pasangan Anda? Ataukah Anda justru tidak senang dengan caranya mengatur uang? Keuangan adalah masalah klasik yang membutuhkan keterbukaan kedua belah pihak. Duduklah bersama dan jujurlah mengenai situasi finansial kalian saat ini. Terbukalah mengenai penghasilan maupun utang. Dengan berpaku pada status keuangan, sampaikanlah bila memang terdapat ketimpangan/ ketidakcocokan antara gaya hidup Anda/ pasangan serta kondisi keuangan. Carilah jalan keluar secara bersama-sama, apakah perlu bantuan dalam mencari penghasilan? Apakah butuh penetapan budget pengeluaran bulanan? Jangan menyalahkan pasangan karena hal ini tidak konstruktif, sebaliknya, bicarakanlah jalan keluar yang bisa diambil.
Hampir tidak ada pasangan yang tidak menghadapi masalah dalam hubungan mereka. Ada kalanya, masalah adalah salah satu bentuk ujian untuk komitmen masing-masing pihak. Bila memang hubungan masih bisa dipertahankan, kemampuan Anda untuk menjaga hubungan tersebut akan mempererat ikatan antar pasangan sekaligus meningkatkan kemungkinan Anda akan mampu melewatkan masalah-masalah lain yang muncul di masa depan.