Kelahiran bayi merupakan momen yang sangat membahagiakan sekaligus mengharukan bagi seorang wanita, terutama ibu baru. Apalagi seluruh keluarga serta kerabat datang menjenguk untuk ikut merayakan. Jika Anda termasuk salah satu anggota keluarga atau kerabat yang membesuk, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan.
Selain mengetahui aturan menjenguk bayi baru lahir, hendaknya Anda juga tidak merusak momen dengan mengucapkan hal-hal yang tidak sopan, seperti:
-
Berkomentar mengenai metode persalinan yang dijalani
Ketika bayi lahir, pertanyaan seputar metode persalinan yang dipilih rasanya tak dapat dihindari. Contohnya: ada beberapa orang yang mungkin dapat menanyakan, “Wah, lahir caesar, ya? Kenapa tidak normal?” atau “Kok caesar, biar lebih mudah/tidak sakit, ya?”
Pilihan metode persalinan yang diambil tentunya sudah dipikirkan dengan baik dan disesuaikan dengan kondisi ibu saat itu. Bisa saja wanita tersebut sebenarnya ingin melahirkan normal, tapi karena memiliki kondisi kesehatan tertentu, ia harus menjalani tindakan caesar. Hal ini mungkin akan sedikit mengecewakan baginya.
Selain itu, setiap ibu memiliki perjuangan tersendiri saat melahirkan, yang tidak dapat Anda rasakan dan ketahui bagaimana mereka melaluinya. Jadi, lebih baik tidak memberikan komentar mengenai mengapa metode persalinan mereka, terlebih menghakimi bahwa melahirkan normal itu lebih baik dari caesar.
-
Berkomentar tentang berat badan bayi
Menanyakan berat badan bayi boleh saja Anda lakukan. Tapi hindari berkomentar mengenai pendapat Anda terhadap ukuran bayi itu, apakah kebesaran atau kekecilan. Perkataan seperti itu bukanlah hal yang menyenangkan untuk didengar seorang ibu yang baru melahirkan.
-
Berkomentar mengenai ASI yang belum keluar
Saat baru melahirkan, produksi ASI memang tidak dapat langsung keluar deras karena menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Misalnya, pada hari pertama bayi hanya memerlukan 7 ml ASI atau sekitar satu sendok teh selama satu hari.
Kondisi belum lancarnya produksi ASI, apalagi terjadi pada ibu baru yang belum ada pengalaman menyusui sebelumnya, dapat membuat mereka merasa khawatir. Nah, jangan menambah kecemasan mereka lagi dengan mengomentari ASI yang belum keluar, karena hanya akan menambah stres!
Selanjutnya
-
Berkomentar tentang pemberian susu formula pada bayi
Pada beberapa kasus, ada bayi baru lahir yang memang membutuhkan asupan tambahan susu formula (sufor) selain ASI. Berikut beberapa kondisi bayi yang memerlukan asupan tambahan sufor:
- Bayi dengan kelainan metabolik atau genetik.
- Bayi kurang bulan.
- Bayi yang mengalami dehidrasi.
- Bayi yang berisiko hipoglikemia.
- Bayi kuning karena ASI.
- Berat badan bayi turun 8–10 %.
Jika Anda sedang menjenguk kerabat dan melihat bayinya mengonsumsi sufor, jangan langsung berkomentar negatif tentang pemberian susu formula tersebut. Tanyakan kepada ibu latar belakang pemberian susu formula secara baik-baik, agar tidak menyakiti perasaannya.
-
Berkomentar mengenai berat badan ibu
Berat badan yang meningkat saat hamil merupakan sesuatu yang alami. Tentu bukan hal yang mudah juga untuk mengembalikan berat badan ke ukuran semula sebelum hamil. Ini merupakan salah satu hal yang sering menjadi kekhawatiran para ibu yang baru melahirkan. Untuk itu, hindari mengomentari fisik wanita tersebut saat berkunjung, ya.
-
Berkomentar tentang cara ibu menyusui
Perlekatan (latching on) saat bayi menyusu memang sangat penting peranannya. Tapi perlu diketahui juga bahwa menyusui adalah suatu proses yang penuh dengan tantangan dan pembelajaran antara ibu dan bayi, terutama pada ibu baru. Jika Anda berkunjung dan mengetahui proses perlekatan antara ibu dan bayi kurang tepat, hendaknya disampaikan dengan baik tanpa terkesan menggurui.
Setiap ibu baru memiliki perjuangan dan pengalaman sendiri mengenai proses melahirkan dan cara mengasuh anaknya. Apa pun itu, keputusan yang diambil oleh mereka tentunya sudah dipikirkan dengan baik saat masa kehamilan.
Sebagai keluarga atau kerabat, berikanlah dukungan kepada mereka yang baru saja menjadi ibu. Hindari mengucapkan kata-kata yang tidak berkenan, bahkan menyakiti. Gantilah kalimat-kalimat negatif dengan yang lebih positif, seperti menanyakan kabar, menyampaikan doa, bahkan memberikan bantuan. Ini tentunya akan membuat kebahagiaan sang ibu makin bertambah.
[RS/ RVS]