Merasa Posesif pada Pasangan? Ini 7 Cara Memperbaikinya

Munculnya keinginan untuk saling memiliki merupakan hal wajar yang dirasakan dalam berpacaran. Akan tetapi, jika rasa ingin memiliki ini muncul secara berlebihan, maka hal tersebut bisa berubah menjadi posesif. 

Dijelaskan Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, rasa posesif akan muncul ketika seseorang merasa takut diabaikan, ditinggalkan, atau tergantikan. Selain itu, posesif juga sering muncul karena rasa insecure dalam diri. 

Saat salah satu pasangan menjadi posesif, ini bisa mengganggu jalannya hubungan dan membuatnya menjadi tidak sehat. Untuk itu, simak sejumlah cara menghilangkan sifat posesif berikut ini. 

1. Komunikasikan Rasa Insecure

Saran Psikolog Iswan, komunikasikan rasa insecure, kekhawatiran, dan apa saja yang dicemaskan terkait hubungan yang dijalani. 

Dengan begitu, pasangan mungkin akan lebih memahami bahwa kita memiliki rasa insecure dalam diri.

2. Pahami Sumber Insecurity

Sebagai korban posesif, kita bisa memahami sumber insecurity yang dialami pasangan. Sampaikan kalau pasangan memiliki kelebihan-kelebihan yang membuat kita sebagai pasangannya mau untuk bertahan. 

Dibanding mencoba mengendalikan dan mengontrol kita, langkah ini bisa menyadarkan pasangan bahwa ia juga memiliki nilai atau value dalam hubungan ini. 

Artikel Lainnya: Perbedaan Sikap Posesif dan Protektif Menurut Psikolog

3. Saling Apresiasi

Untuk menjaga komunikasi atau hubungan terasa lebih hangat, kamu dan pasangan bisa saling mengapresiasi satu sama lain. Ini merupakan kunci untuk menurunkan rasa insecure dalam hubungan.

“Rasa insecure secara perlahan dapat diatasi ketika pasangan bisa memberikan apresiasi, menghargai hal kecil, bahkan bisa menyadari atau menguatkan potensi dari pasangan. Nantinya, pasangan yang posesif tidak merasa insecure atau takut tergantikan,” jelas Psikolog Iswan. 

4. Tingkatkan Rasa Percaya Diri

Apabila rasa insecure atau tidak aman merupakan akar perilaku yang membuatmu menjadi posesif, maka coba berpikir bahwa kamu layak dan berharga untuk pasangan. 

Dengan begitu, rasa percaya diri pun akan meningkat dan hubungan menjadi lebih sehat. 

5. Hindari Pengawasan yang Berlebih

Perilaku posesif atau pengawasan yang berlebih hanya akan membuat kehidupan pasangan terganggu. Ia merasa tidak memiliki ruang personal dan kekurangan privasi. Padahal, ruang personal merupakan salah satu elemen penting dalam setiap hubungan. 

Oleh karena itu, coba abaikan keinginan untuk memiliki kuasa atas pasangan. Mengawasi pasangan secara terus-menerus hanya akan memicu diri untuk terus cemburu. 

6. Lupakan Masa Lalu

Apakah sebelumnya kamu pernah dibohongi oleh pasangan terdahulu atau yang sekarang? 

Jika hal tersebut terjadi, mungkin ini menjadi penyebab kamu memiliki keinginan yang kuat untuk mengendalikan pasangan. Coba minta bantuan tenaga profesional untuk mengatasi hal tersebut.

7. Fokus pada Diri Sendiri

Dikutip dari Psychology Today, salah satu langkah terpenting yang bisa kita ambil ketika menghadapi perasaan posesif adalah fokus pada diri sendiri. 

Coba alihkan perhatian kita dari pasangan dan mulai berpikir tentang hal-hal yang ingin kita capai. 

Artikel Lainnya: 12 Ciri Pasangan Psikopat yang Harus Kamu Waspadai

8. Percaya pada Pasangan

Kepercayaan merupakan kunci hubungan yang sehat dan bahagia. Namun, beberapa orang mungkin khawatir pasangannya telah mengkhianatinya. Padahal, belum tentu pasangannya melakukan hal tersebut. 

Memiliki pemikiran tersebut hanya akan memengaruhi ketenangan pikiran dan merusak hubungan. Untuk itu, sebaiknya kamu tetap percaya pada pasangan. 

Karena sifat posesif bisa merusak hubungan, #JagaSehatmu dan pasangan dengan selalu membangun komunikasi yang baik. Tujuannya agar hubungan yang dijalani tetap berjalan baik dan sehat. 

Bila sulit untuk menghilangkan sifat posesif, segera minta bantuan tenaga profesional. Kamu bisa mengunduh aplikasi KlikDokter dan konsultasi dengan psikolog secara online supaya lebih praktis. 

(NM)