Pernahkah Anda merasa sangat bahagia dengan pasangan? Akan tetapi, di kemudian hari, Anda mulai melakukan berbagai cara untuk tidak lagi berhubungan dengannya?
Jika pernah, kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa Anda telah melakukan sabotase terhadap hubungan sendiri.
Sabotase semacam ini merupakan sebuah tindakan yang dapat menyebabkan hubungan merenggang dan berakhir pada perpisahan. Risiko perpisahan bisa meningkat apabila tindakan tersebut dilakukan terus-menerus.
Waspada, lebih baik hindari melakukan sabotase dalam relasi jika tak ingin hubungan kandas. Berikut ini beberapa ciri dan tanda dari tindakan sabotase hubungan:
1. Ingin Memisahkan Diri
Apakah Anda selalu menghindari hal-hal terkait komitmen hubungan yang serius? Jika ya, mungkin Anda secara tidak sadar telah melakukan sabotase hubungan.
Kemungkinan tersebut bisa lebih besar lagi apabila Anda selalu berupaya melepaskan diri dari hubungan atau selalu bertanya-tanya mengenai alasan mencintai pasangan.
Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Toxic Relationship, Hubungan Anda Termasuk?
2. Gaslighting
Gaslighting merupakan emotional abuse dengan tujuan untuk menyangkal kebenaran yang disampaikan orang lain.
Kondisi ini dapat menjadi tanda bahwa Anda tidak benar-benar percaya dengan pasangan. Itu sebabnya, Anda berusaha menyangkal apa yang ia pikirkan, rasakan, dan sampaikan.
3. Gonta-Ganti Pasangan
Seseorang yang menyabotase hubungan cenderung sering bergonta-ganti pasangan. Mereka kerap mengakhiri hubungan karena permasalahan kecil, dan bisa memiliki kekasih baru dalam waktu cepat.
Siklus ini terjadi berulang-ulang. Pada kondisi ini, Anda tidak ingin terlihat seperti seorang “pemain”. Namun, Anda juga tidak dapat menemukan seseorang yang dapat diajak berkomitmen dalam sebuah hubungan.
4. Cemburu Berlebihan
Kecemburuan berlebih bisa menjadi tanda bahwa Anda menyabotase hubungan. Hal tersebut membuat Anda khawatir bahwa pasangan akan selingkuh, padahal belum tentu demikian.
Anda pun cenderung ingin mengetahui segala aktivitas pasangan. Saat pasangan bertemu orang lain, Anda pun merasa resah dan berusaha terus menghubunginya.
Artikel Lainnya: Perbedaan Sikap Posesif dan Protektif Menurut Psikolog
5. Terlalu Sering Mengkritik
Terlalu mengkritik pasangan agar selalu tampil sempurna di depan mata Anda? Jika ya, mungkin Anda sedang menyabotase hubungan.
Kemungkinan tersebut bisa semakin besar jika Anda selalu mencari kesalahan pasangan sekecil apa pun. Di saat yang sama, Anda pun tidak kunjung puas mengkritik meski pasangan sudah berusaha memperbaiki.
Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengkritik pasangan tidak selalu merupakan perbuatan yang salah. Akan tetapi, diperlukan waktu yang tepat untuk memberikan kritik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
“Saat mengkritik, hindari pula menyudutkan pasangan. Semakin disudutkan, pasangan mungkin akan semakin defensif. Hal ini bisa berujung pada perdebatan lantaran saling sangkal,” tutur Ikhsan.
6. Menghindar
Seseorang yang menyabotase hubungan akan selalu berpikir dan mencoba meyakinkan diri bahwa tidak ada masalah dalam hubungan. Padahal, yang namanya hubungan, pasti ada saja masalahnya.
Saat timbul masalah dan pasangan ingin menyelesaikannya, Anda malah menyangkalnya dan mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah. Kondisi seperti ini bisa membuat pasangan gusar sehingga malah meninggalkan Anda.
Artikel Lainnya: Haruskah Percaya Lagi Pada Pasangan yang Pernah Selingkuh?
7. Dendam
Dendam dengan pasangan menunjukkan bahwa kemarahan yang Anda rasakan tidak benar-benar hilang. Tidak peduli bagaimana pasangan bersikap, rasa dendam tersebut terkesan tak bisa reda.
8. Selingkuh
Selingkuh merupakan salah satu tanda dari sabotase hubungan. Kondisi ini dilakukan dengan harapan pasangan akan mengetahuinya. Kemudian, ia akan memutuskan untuk meninggalkan dan mengakhiri hubungan.
9. Selalu Merasa Rendah Diri
Orang yang selalu merasa rendah diri percaya bahwa ia adalah sosok yang tidak pantas bersanding dengan pasangannya saat ini. Orang tersebut juga sering bertanya-tanya, mengapa pasangan mau dengannya.
Saking sering merendahkan diri sendiri, cepat atau lambat Anda bisa merasa gagal dan menyerah dalam memperjuangkan sebuah hubungan.
Apakah Anda melakukan atau mengalami salah satu tanda sabotase dalam hubungan, seperti yang telah disebutkan di atas? Jika ya, cobalah untuk memperbaikinya agar hubungan Anda tak berakhir dengan perpisahan.
Apabila memiliki pertanyaan seputar hubungan asmara atau tema psikologi lainnya, Anda bisa mengonsultasikannya kepada psikolog melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)
Referensi:
Very Well Mind. Diakses 2021. Are You Sabotaging Your Relationships?
Everyday health. Diakses 2021. Relationship Sabotage: Putting An End To The Cycle