Bikin Langgeng, Ini Cara Bangun Kepercayaan dalam Hubungan

Kepercayaan menjadi salah satu kunci hubungan yang langgeng dan bahagia. Saat hubungan dilandasi rasa percaya yang kuat, maka konflik cenderung bisa lebih mudah diatasi. Anda dan pasangan pun akan lebih dekat satu sama lain.

Namun, kadang kepercayaan dalam hubungan tidak bisa muncul begitu saja. Harus ada usaha agar kepercayaan di antara pasangan bisa terjalin.

Berikut cara membangun kepercayaan dalam hubungan:

Hindari membohongi pasangan jika Anda ingin menumbuhkan kepercayaan pada sebuah hubungan. Saat Anda berbohong dan pasangan mengetahuinya, maka ia bisa saja tidak memercayai Anda lagi. Jadi, bersikaplah jujur meskipun hanya kesalahan kecil.

Terbuka tentang kemampuan dan kekurangan diri bisa meningkatkan kedekatan dalam hubungan. Karena, Anda dan pasangan bisa saling membantu dan memberi dukungan.

Kedekatan dan dukungan yang terjalin dalam hubungan lambat laun akan membuat rasa percaya muncul.

Artikel lainnya: Kenali Tahapan Hubungan Romantis dengan Pasangan

Menghargai orang lain merupakan dasar dari suatu hubungan, termasuk hubungan percintaan. Saat kedekatan dengan pasangan sudah terjadi, maka rasa hormat harus tetap terjaga, bukan justru dihilangkan.

Bila Anda atau pasangan tidak saling menghormati, hal ini bisa saja merusak jalinan asmara. Kepercayaan nantinya dapat sulit terbentuk.

Rasa curiga kepada pasangan cukup umum terjadi, khususnya bila tidak terlalu sering bersama. Namun, jangan biarkan kecurigaan tersebut menguasai diri hingga kerap berprasangka buruk tanpa alasan jelas.

Cari tahu dulu kebenaran dari hal-hal yang membuat Anda ragu atau curiga. Dengarkan penjelasan pasangan dan usahakan lakukan komunikasi yang baik.

Untuk menciptakan kedekatan dan rasa percaya dalam hubungan, sebaiknya jangan tutupi perasaan dan isi pikiran Anda. Bila tidak jujur dengan pasangan, ia tidak akan tahu apa yang Anda rasakan.

Ketika Anda dan pasangan saling terbuka, masing-masing bisa menumbuhkan kepercayaan terhadap satu sama lain. Hal ini relatif lebih baik dibanding mengetahui suatu hal bukan dari pasangan, melainkan orang lain.

Artikel lainnya: Tanda-Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Sepihak

Wajar saja bila tercipta perbedaan dalam hubungan. Karena, tentunya Anda dan pasangan memiliki latar belakang yang berbeda, mulai dari hobi, gaya hidup, dan lainnya. Ini memang akan menjadi tantangan.

Agar bisa lebih dekat dan saling percaya, cobalah untuk “menyatukan” perbedaan dan bertoleransi. Kembali lagi, komunikasi merupakan salah satu kunci pentingnya.

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, tidak adanya timbal balik dalam hubungan bisa membuat kepuasan hubungan rendah. Akan ada pihak yang merasa diberatkan.

“Karena, dalam suatu hubungan itu melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih, sehingga yang berperan tidak hanya satu arah tapi juga dua arah (timbal balik) agar keduanya bisa saling merasa dihargai dan menumbuhkan rasa percaya satu sama lain,” kata psikolog Gracia.

Timbal balik dalam hal ini tidak selalu diartikan dengan memberikan hal yang sama persis dengan apa yang telah diberikan pasangan. Namun, setidaknya sesuatu yang diberikan bisa membuat kedua belah pihak nyaman.

Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan. Namun, di balik kesalahan itu, Anda harus jujur dan mengakui kesalahan yang telah dibuat.

Agar kesalahan tersebut tidak merusak hubungan, Anda perlu berkomitmen untuk memperbaikinya dan tidak mengulanginya lagi. Saat kedekatan mulai terjalin lagi, maka Anda dan pasangan bisa kembali membangun kepercayaan yang mungkin telah rusak.

Itulah cara meningkatkan kepercayaan kepada pasangan. Mengingat perannya sangat penting dalam hubungan, maka janganlah mudah merusaknya saat kepercayaan itu telah tercipta.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar relationship, tanyakan kepada psikolog melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

Referensi:

Psychology Today. Diakses 2022. 7 Ways to Build Trust in a Relationship.

Verywell Mind. Diakses 2022. How to Build Trust in A Relationship.

Ditinjau oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog.