Relationship

Bingung Mengatasi Konflik Pasutri? Coba Terapkan Metode 5-5-5

Zahra Aminati, 17 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan biarkan konflik suami-istri terjadi berlarut-larut. Anda bisa mencoba terapkan metode 5 5 5. Cara apakah itu? Benarkah efektif?

Bingung Mengatasi Konflik Pasutri? Coba Terapkan Metode 5-5-5

Pasangan suami istri terkadang harus mengalami konflik yang berujung pertengkaran. Entah dipicu hal besar atau kecil, sebaiknya konflik segera diatasi agar hubungan kembali harmonis.

Nah, salah satu cara menyelesaikan masalah rumah tangga tersebut adalah dengan metode 5-5-5. Apakah itu?

1 dari 2

Mengenal Metode 5-5-5 untuk Selesaikan Konflik Pasutri

Metode 5-5-5 merupakan cara mengatasi konflik yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Dalam durasi waktu ini, setiap orang dapat memberikan ruang bagi pasangannya untuk mengungkapkan perasaan dan mendiskusikannya bersama-sama.

Dijelaskan Psikolog Ikhsan Bella Persada, M. Psi., “Jadi, metode ini berbentuk 5 menit satu pasangan berbicara, kemudian gantian 5 menit berikutnya pasangan lainnya yang berbicara, dan 5 menit terakhir adalah final dari pembahasan yang masing-masing diucapkan.”

Artikel lainnya: Agar Hubungan dengan Suami Tetap Harmonis, Meski Sudah Punya Anak

Menurut Ikhsan, tidak ada pihak yang ingin mengalah saat pasangan sedang bertengkar. Karena itu, metode 5-5-5 akan membantu memberi semacam “aturan” agar masing-masing mendapat kesempatan mengungkapkan perasaannya. 

“Saat berdebat dengan pasangan biasanya keduanya saling menyahut dan saling ingin menang tanpa mendengarkan pasangan,” ujarnya. 

Metode 5-5-5 diciptakan oleh pasangan Crismarie Campbell dan Susan B. Clarke. Keduanya adalah pasangan suami istri yang telah menikah sejak tahun 2006. Mereka menemukan metode 5-5-5 saat sedang berlibur ke Meksiko. 

Kala itu, Campbell memberi tahu Clarke bahwa dia merasa tidak bahagia dalam hubungan mereka. Belakangan, Campbell menyadari telah bersikap tidak adil dengan menyalahkan Clarke atas ketidakbahagiaannya. 

Kebiasaan itu lantas berlanjut. Setiap kali berlibur, keduanya menggunakan metode ini untuk membicarakan masalah mereka.

Pasangan suami istri itu akhirnya membuat buku yang membahas soal metode 5-5-5 yang berjudul The Beauty of Conflict for Couples.

Metode 5-5-5 bertujuan agar kedua pihak bisa saling menahan diri, mendengarkan satu sama lain, dan bisa mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik.

Pasangan yang sangat tertutup mungkin tidak terbiasa membicarakan konflik dan cenderung kesulitan untuk memulainya. 

Bagi mereka, Clarke dan Campbell menyarankan untuk menerapkan metode 3 menit (3-3-3) sebagai awalan. Durasinya kemudian bisa diperpanjang menjadi 5-5-5 bila kedua belah pihak sudah merasa nyaman. 

Artikel lainnya: Masalah Rumah Tangga yang Muncul setelah Punya Anak

2 dari 2

Dengarkan Pasangan dengan Baik

Menurut Clarke, konflik sejatinya adalah sesuatu yang sehat. Bagi keduanya, konflik adalah tanda masih ada gairah dalam suatu hubungan. Sebuah hubungan yang tanpa konflik justru mengindikasikan sikap acuh.

Yang terpenting saat berkonflik, jangan menutup diri. Tetap jaga komunikasi yang terbuka antar-pasangan dan jadilah pendengar. 

Clarke dan Campbell menyarankan setiap orang untuk fokus pada perasaan masing-masing daripada mencari cela pasangan.

Prinsip metode 5-5-5 adalah berusaha menghindari menyalahkan pasangan, seperti penggunaan kata “kamu”. Fokuslah tentang hal yang membuat Anda kesal dengan menggunakan kata “Aku”.

Daripada mencari tahu mana yang benar dan salah, sebaiknya cari tahu pendapat dari sudut pandang pasangan. Hal ini, menurut Campbell, dapat membantu Anda memahami pasangan. 

Artikel lainnya: Waspada, Masalah Rumah Tangga Bisa Ganggu Kesehatan Pria!

Hindari menyela perkataan pasangan. Terkadang kita menyela kalimat pasangan saat mereka mengucapkan sesuatu yang membuat kita tidak nyaman.

Dalam situasi ini, Anda boleh menyela jika hanya ingin meminta maaf atau memberikan solusi, bukan membuat konflik semakin panas. 

Beberapa pasangan punya respons berbeda dalam menangani konflik. Misalnya ada yang mungkin diam, menyanggah, atau bahkan berteriak. 

Penting untuk pintar membaca “situasi”. Bila konflik memuncak dan kedua pihak terbakar emosi, jangan paksakan menggunakan metode 5-5-5. Bila situasi sudah lebih tenang, barulah Anda dan pasangan bisa meluangkan waktu untuk berbicara satu sama lain. 

Kondisi emosional yang lebih tenang dengan mental yang baik akan membuat komunikasi lebih efektif. 

Jadi, jangan biarkan konflik berkepanjangan di antara suami-istri. Terapkan metode 5-5-5 sebagai cara menyelesaikan masalah suami istri dan mencari solusi bersama.

Cari tahu seputar solusi masalah relationship Anda hanya di aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Relationship